39.

3.1K 241 14
                                    

"hahahhah, manyun nya kok makin panjang sih" ucap Rony sembari mengigit pisang goreng buatan Salma.

"diem nggak usah ketawa"

"hahha marah marah mulu, marah marah mulu" Rony berjalan mendekat pada Salma yang sedang mengaduk secangkir lemon hangat.

"gimana nggak marah coba?. mas, kamu udah bikin aku keramas dua kali. tadi sebelum subuh, terus pagi ini lagi. terus kemarin ashar juga aku keramas mas, karena udah selesai datang bulan. bayangin coba, serapuh apa rambut ku nanti?"

"ya nggak bakalan rapuh lah sayang" Rony mengurai rambut basah Salma pelan "nanti ke salon ya, ambil treatment yang paling bagus buat rambut nya"

"hisss" Salma mencubit pelan perut Rony.

"siapa ya?" ucap Salma saat mendengat ketukan pintu.

"aku lihat ya" Rony pun melangkah pergi "jilbab mu mana Sal, ambil dulu siapa tau laki laki"

"iya mas" sahut Salma.

tak lama kemudian, saat Salma menyelesaikan gorengan terakhirnya. dia mendapati Rony dan Santi sedang berjalan mendekat pada nya.

"eh mama" dengan sopan dan santun Salma mencium tangan Santi.

"apa kabar ma?"

"mama baik Sal" jawab Santi dengan sedikit senyumnya.

"mama mau sarapan di sini? tapi tadi kita berdua bangun nya kesiangan. jadi Salma belum bikin sarapan, nggak aku bolehin jugaa sih. aku pesenin aja ya sarapan nya" Rony segera mengambil ponsel di dalam saku nya.

"kebangun siang, apa karena yang lain? kok pada keramas pagi pagi"

"heheh" cengir Salma dan Rony bersamaan.

"menantu mama yang satu lagi mana?" pertanyaan Santi membuat Rony mengurungkan niat nya.

"mmm, Bunga lagi di bandung ma" jawab Salma.

"Ron, kamu nggak ngikutin dia? kamu biarkan istri mu lagi hamil sendirian di sana? kamu tega? kamu nggak takut kalau terjadi apa apa sama anak kamu?"

"bukan begitu ma, Bunga sendiri yang nggak mau Rony anter. dia nggak mau di ganggu kata nya" jawab Rony.

"ya kamu nggak usah gangguin, kamu cukup jagain aja. kalau kamu lagi kepengen, kamu tinggal pulang ke sini, minta layani sama Salma. kalau udah tuntas, kamu bisa balik lagi ke sana, kan nggak perlu gangguin Bunga"

"astaghfirullah ma, mama ini apa apan sih. nggak mungkinlah Rony jadiin Salma pelampiasan nafsu aja? dia itu istri Rony ma"

"Bunga juga istri kamu nak, dia lagi hamil anak kamu. kan biasanya wanita hamil di usia kandungan masih muda nggak boleh berhubungan, jadi yaa maau gimana kamu juga nuntasin nya di salma"

"ma-"

"mas" Salma menahan Rony "sudah ya, ini masih pagi"

akhirnya Rony pun membuang nafasnya kasar, lalu beranjak ke atas dan menyembunyikan diri di dalam kamar.

biarlah di kata kurang ajar, biarlah di kata egois dengan meninggalkan istrinya seorang diri untuk menghadapi mama nya. karena Rony sedang tidak ingin mood nya berubah menjadi buruk.

*^*****^*^*^*^*^*^*^*^*^***************

"dokter, kalau nanti dokter kembali kesini, saya harap tidak ada siapapun yang tau. karena posisi saya juga sedang tidak aman" pesan Diman pada Edo.

"iya dok, nanti pasti saya selalu kabarin dokter"

"jangan" sahut Diman cepat "whatsApp saya di sadap, makanya kemarin saya hubungi dokter pake ponsel milik perawat yang ada di rumah sakit"

Muhasabah CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang