"mobilnya sebentar lagi datang Nab" ucap Paul pada Nabila yang tengah berkemas.
"iya sebentar"
tanpa mereka sadari, saat ini Rony tengah mengerjapkan mata nya. dia memegangk kepala nya sendiri yang di rasa begitu nyeri.
"akhh" rintihan Rony terdengar oleh Paul. membuat mereka seketika menghampiri Rony.
"Ron" Nabial menyentuh lengan Rony.
"gua mau balik ke jakarta" ucap Rony dengan lemas.
"iya kita balik ke jakarta hari ini" sahut Paul.
"Ron, apa yang lo rasain? bilang sama gua" Nabila bertanya pada Rony. laki laki itu hanya menggeleng sebagai jawaban nya.
"gua mau ketemu Salma"
"iya, sebentar lagi Ron. lo yakin nggak ada yang lo keluhin?"
"pusing" Nabila mengangguk, dia mengambil sebuah obat untuk di berikan pada Rony.
"tolong lepas infus nya Ul" dengan sigap Paul pun melepaskan infus yang berada di tangan Rony.
setelah semuanya siap, juga Edo yang sudah berada di kursi Roda, akhirnya mereka pun kembali ke jakarta.
"apa yang terjadi sama lo Ron?"
"gua nemuin video Bunga dan Zulfikar berhubungan badan, gua kirim ke dokter Anita. seperti nya mereka ribut besar, sampai Zulfikar kembali ke bandung malam itu. dan dia tau gua ada di rumah itu"
"jadi lo di hajar sama Zulfikar?" tanya Nabila.
"iyah" jawab Rony dengan lemas.
"Pengen gua santet aja tuh orang" celetuk Nabila.
Rony berkali kali memejamkan mata nya, menahan rasa sakit yang ada di kepala nya.
"sakith banget" keluh Rony.
"pas di jakarta nanti langsung ke rumah sakit, tapi jangan di cita raya" ucapan Paul mendapat anggukan dari Rony dan Nabila.
*^*^*^*^*^*^*^*^*^*^*^*^*^*^*^*^*^^
"Salma, anterin mama ke rumah sakit" ucap Santi pada Salma yang tengah menyiram tanaman.
"mama kenapa? ada yang sakit?" tanya Salam sekdkir khawatir
"ada teman mama yang sedang sakit di rumah sakit bunda. mama mau tengok dia"
"iya ma, sebentar ya, Salma ambil tas dulu"
"iya cepat" ucap Santi yang sudah siap dengan dirinya sendiri.
Salma sedikit berlari, dia tidak mau membuat ibu mertua nya menunggu lama. karena ini adalah hal yang sangat jarang sekali, Santi meminta nya untuk menemani nya pergi.
"huwk huwekk"
"kamu kenapa?" tanya Santi saat Salma sudah tiba di depan nya.
Salma membungkap mulut nya dengan tangan, mata nya berkaca kaca akibat dari rasa mual nya.
"makanya jangan lari, sana ambil minum"
"huwekk" Salma mengangguk dan kembali masuk kedalam.
dengan tergesah Salma menuangkan air ke dalam gelas, lalu meminum nya hingga tandas. karena saking mual nya, Salma pun mendudukkan diri nya di kursi.
"kamu nggak apa apa? kalau sakit mama bisa pergi sendiri"
Salma menggeleng "jangan ma, aku nggak apa apa kok. mungkin asam lambung lagi naik, jadi agak mual"
"hmh, mama kan udah nyuruh kamu makan, pake segala ngeyel" meski dengan sisnis, Santi tetepa memeberi sedikit perhatian pada Salma.
"yaudah ayo" Santi pun berjalan lebih dulu meninggalkan Salma.