pagi pagi buta Bunga mengetuk pintu rumah Santi, karena tidak kunjung di buka, dia mwnggedor pintu otu dengan tenaga sedikit kuat.
~ceklek~
"Bunga?" Santi terkejut saat mendapati perempuan yang beberapa bulan ini tidak pernah di jumpai nya lagi. setelah dia mengatakan sedang sibuk mengambil jenjang spesialis.
Bunga tersenyum miring, dia mendekat dan memeluk ibu dari laki laki incaran nya sejak lama "tanteeeee" mereka saling memeluk dan mengusap punggung satu sama lain "aku kangen banget sama tante.
"tante juga sayang, kamu apa kabar?" tanya Santi tak kalah sumringah nya.
"alhamdulillah aku baik tante, baaiiikk sekali"
"ayo ayo masuk dulu" Santi menarik Bunga pelan, dia mengajak Bunga untuk masuk ke dalam rumah nya dan duduk di ruang tamu.
"kamu dari mana aja? sibuk banget ya sekarang?" tanya Santi basa basi saat mereka sudah duduk berdampingan.
"iya tante, aku juga lagi bolak balik bandung jakarta. karena aku juga harus tetap kerja di cita raya jakarta. oh iya, aku denger dari dokter Paul kalau tante sakit ya? gimana sekarang keadaan tante?" sama sekali Paul tidak pernah berbicara dengan dia, bagaimana bisa dia bilang Paul yang memberitahu nya?
"hhhmnhh" Santi menarik nafasnya panjang "ya biasalah penyakit orang tua, kemarin tante tuh gula darah nya sempet naik tinggi banget. tapi alhamdulillah nya udah di atasi sama Rony. dan Salma yang ngerawat tante" tutur Santi panjang lebar.
"Salma?"
"iya, dia yang jagain tante di sini selama Rony pergi"
"apa Salma paham? apa dia tau kondisi tante? dan obat apa yang seharus nya tante minum?" pertanyaan Bunga begitu bertubi tubi.
"yah enggaklah, dia kan bukan dokter kaya kamu haha, pastinya nunggu araham dari Rony"
Bunga tersenyum lugu di depan Santi, dia mengangguk pelan dan mengusap usap tangan Santi.
"sebenernya dia itu baik, penyayang. tapi tante tidak bisa memungkiri jika tante menginginkan menantu yang seperti kamu ini. perempuan yang setara dengan anak ku" ucap Santi.
"tante, sebenarnya ada yang mau Bunga omongin"
"apa sayang?"
"t-tapi tante jangan marah ya" gugup Bunga.
"ada apa Bunga?" Santi semakin di buat bingung dan penasaran.
"ayo bilang Bunga"
"tan, a-aku hamil" ucapan Bunga membuat Santi mengermyitkan dahi nya. dia bingung dengan ucapan Bunga.
"a-aku hamil a-anak Rony tante" Bunga memejamkan mata nya saat mengucapkan kalimat barusan.
"hah?" Santi melototkan mata nya, dia menutup mulutnya sendiri menggunakan telapak tangan kanan nya.
"tante, dengerin Bunga plis" Bunga mengambil tangan kiri Santi dan mengenggam nya "Rony yang udah paksa Bunga tante, dia yang udah nidurin Bunga di bandung. selama dua minggu, dia terus memakai tubuh Bunga karena nggak sanggup menahan hasrat nya tante. d-dia, dia bohong soal kecelakaan itu tante. dia merekayasa semua nya. tante, Bunga nggak mau anak ini lahir tanpa ayah tante hiks hiks, Bunga nggak mau dia merasakan apa yanh Bunga rasakan tante" Bunga meletakkan tangan Santi diatas perut nya, dan dia mulai terisak.
~ya Allah anak ku~ batin Santi dalam hati nya.
Dia tidak menyangka, jika Rony berani melakukan hal seperti ini. anak laki laki nya, adalah orang yang paling dia kenal. anak laki laki nya, adalah orang yang paling dia percaya keahlian agama nya. apa iya? jika Rony melakukan nya.