54.

2.8K 268 29
                                    

Rana berlari saat mendapati adik ipar nya di halaman rumah ibu mertua nya. bahkan, bukan hanya rana, Santi juga turut keluar untuk menghampiri Salma.

"dek, kamu apa kabar?" Rana memeluk Salma sedikit erat.

"kak jangan kenceng kenceng" Rony mendorong sedikit tubuh kaka nya agar tidak terlalu menekan perut Salma.

"ish apaan sih lo, gua lagi kangen sama ipar gua"

"iya tau, tapi jangan terlalu di himpit dong calon ponakan lo, gua inden nya lama nih" ucapan Rony membuat semua orang terkejut, namun tidak dengan Salma. dia malah terkekeh mendengar ucapab suaminya.

"hah? k-kamu hamil?" tanya Santi dengan pelan.

Salma mengangguk, dan mengusap perut nya yang masih rata "iya mah" jawab Salma dengan senyum nya. lalu mengambil tangan Santi dan mencium nya.

saat Salma hendak kembali tegap, Santi menarik tubuh Salma masuk ke dalam pelukan nya.

"mama senang sekali denger nya nak" bisik Santi sembari mengusap usap punggung Salma.

Rony dan Rana yang melihat pemandangan itu pun tersenyum bahagia, bahkan Rony sudah mengeluarkan setetes air mata nya.

ini adalah hal yang sangat di tunggu oleh Rony, dimana Salma akan di sayang dengan orang tua satu satu nya yang dia punya.

~ini jauh lebih indah dari yang aku bayangkan mas~ ucap Salma dalam hati nya. tatapan nya terus bertemu dengan tatapan Rony.

Salma menggeleng seolah mengatakan ~jangan menangis~ dan diangguki oleh Rony. seketika laki laki itu mengusap air mata nya.

"aahh ya Allah, mama punya cucu dari kamu Ron?" tanya Santi saat dia sudah melepaskan pelukan nya.

"iya ma, Salma sudah hamil, anak Rony bakalan lahir dari sini ma" Rony mendekat dan mengusap perut Salma.

"udah dong berdiri nya, masuk yuk pasti bumil pegel" tegur Rana pada mereka semua.

"iya, ayo nak kita masuk ya. mama sudah siapkan makanan banyak sekali m, ayo" Santi menggandeng lengan Salma, dan mengajak nya masuk ke dalam rumah.

lengan kanan Salma di gandeng oleh Santi, sedangkan yang sebelah kiri di apit oleh Rana. Rony yang tidak kebagian sisi istrinya pun hanya dapat mengekor di belakang.

"aunty Salll" sapa Nara keponakan Rony.

"hai Nara, apakabar nak?" Salma mengusap wajah Nara lembut.

"Nara baik, aunty Sal gimana?"

"alhamdulillah aunty juga baik"

Nara berlari pada Rony, lalu meminta gendong pada om nya itu.

"heii anak om, udah gede ya" terdengar ucapan Rony saat Nara berhasil masuk ke dalam dekapan nya.

"ayo duduk sini dek" Rana menarik satu kursi untuk Salma.

"eeh bentar bentar" Ita tergopoh mengambil bantalan kecil dan membawanya ke ruang tamu.

"buat apa ma?" tanya Rony keheranan.

"buat istri mu biar empuk duduk nya" jawaban Santi mengukir senyum di bibir Rony.

mereka semua saat ini masih berdiri "mama, nggak usah nggak apa apa" tolak Salma halus.

"yah jangan, biar kamu nggak pegel ini kursinya full kayu" ucap Santi sembari membenarkan tempat duduk Salma.

Rana dan Rony saling menatap mereka tersenyum dalam diam.

"udah ayo duduk" Santi memegang kedua bahu Salma, dan berbicara di dekat telinga nya "makan apapun yang kamu mau ya Sal, kalau nggak ada di sini, kamu bilang sama mama, biar mama yang carikan"

Muhasabah CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang