tepat pukul tiga dini hari, Rony dan teman teman nya menuju ke gunung kidul untuk melihat indahnya pantai midodaren di pagi hari.
menikmati kemunculan sang fajar, serta mensyukuri nikmat Tuhan dengan masih ada nya matahari terbit.
karena hari ini adalah hari terakhir mereka di jogja, maka agenda mereka hari ini adalah menghabiskan waktu di pantai.
selama dalam perjalanan, Salma tidak pernah keluar dari persembunyian nya. ketiak Rony menjadi tempat paling nyaman bagi dirinya saat ini. selain menghilangkan rasa mual, ketiak Rony juga bisa menenangkan dia selama perjalanan.
posisi duduk tetap sama seperti awal keberangkatan ke jogja. Edo yang berada di belakang itu pun merebahkan dirinya, menselonjorkan kaki ke atas dan bermain ponsel dengan tenang.
"sayang kalau kamu tidur nggak apa apa, aku di temenin Rony ngobrol nya" ucap Paul pada Nabila yang masih berusaha melototkan matanya karena merasa kasihan pada Paul jika tidak ada yang mengajaknya bicara.
"iya Nab, lo tidur aja" sahut Rony.
"beneran nggak apa apa?"
"nggak apa apa sayng, tidur ya" Nabila mengangguk, lalu menengklengkan kepalanya ke kiri dan tidur dengan pulas.
tak lama kemudian, mereka semua telah sampai pada tempat tujuan mereka. bertepatan dengan waktu subuh, akhirnya mereka memutuskan untuk bersih bersih dan sholat terlebih dahulu.
"kamu mau ganti baju nggak?" tawar Rony pada istrinya.
"hm?"
"kali aja kamu mau yang lebih santai, nggak bikin gerah, yang nyaman?"
"hahahah kamu udah kaya orang jualan baju aja mas"
"hemhhs" Roby mengusap kepala Salma, ganti bajunya ya, perutnya kasih minyak telon dulu, soalnya angin nya kayanya lagi kenceng ini" tutur Rony pada Salma.
Salma pun mengangguk, dia menuruti semua ucapan suaminya. setelah menerima baju yang di berikan oleh Rony, Salma masuk ke dalam kamar mandi lagi untuk berganti pakaian.
"hati hati Sal, lantai nya licin" titah Rony dengan suara sedikit keras.
Edo yang baru saja berganti kaos dengan celana pendeknya pun bergabung pada Rony. dia menata bajunya sendiri dan memasukkan ke dalam tas nya.
berbeda jauh dengan Nabila dan Paul, mereka berdua masih ribut di depan kamar mandi, mereka hanya meributkan hal kecil seperi Paul yang saat ini memakai kaos lekbong nya. sedangkan Nabila tidak menyukai hal itu.
"lo berdua ngapain sih" tanya Rony.
"ini nih temen lo, mau pamer ketiak" jawab Nabila kesal.
"gua nggak bawa kaos lagi Ron, mau ganti pake apa coba? lagian kan aku udah minta tolong kamu sayang buat siapin, tapi apa?"
"oh jadi aku yang salah?" sela Nabila.
"enggak, aku yang salah Nab. oke, aku pake babydoll kamu ya" pungkas Paul agar istrinya tidak merajuk lagi.
"kamu mau bikin aku malu"
"astaga Nab" Paul mengusap wajahnya kasar "terus aku harus pake apa?"
"hahahha selamat datang broo, diera gini salah, gitu juga salah" ucap Rony pada Paul yang tengah kebingungan.
"iya haha, tapi anehnya si Salma ini kok malah yang nurut sama elo? selama hamil berubah banget dia" sahut Edo.
"ya itu alhamdulillah nya. semoga seterusnya sih" harap Rony.
"heh lo berdua bawa baju lagi nggak sih?" tanya Nabila pada Edo dan Rony.
"gua ada Nab, nih pake aja" Rony melemparkan kaos nya pada Paul.