selama dua bulan berlalu, Bunga dan Santi sudah jarang sekali bertemu. karena Bunga yang sudah mulai sibuk dengan urusan sekolah nya.
hari ini, Salma yang memaksa Rony untuk datang menjenguk Santi yang sedang sakit, saat datang ke rumah nya tadi, Salma melihat santi sedang tergeletak di lantai, dan Salma pun segera menelfon suami nya. perang dingin itu masih terus berlanjut, Salma selalu mencoba untuk menjembatani kedua nya.
"mama mau makan?" tanya Salma pada ibu mertua nya.
Rony duduk pada sofa yang ada di kamar mama nya, sedangkan Salma berada di pinggir ranjang. tangan Salma terus memijat kaki ibu mertua nya dengan pelan
"boleh" jawab Santi.
Rony hanya melihat dari tempat nya duduk, kemudian dia berdiri menghampiri istri dan mama nya.
"mau makan apa ma?" pertanyaan Rony terdengar cuek.
"mama mau soto" jawab Santi.
"aku bikinin dulu ya ma, mama mau kan?" Salma bertanya lebih dulu pada Santi, karena kalau langsung bikin, dia takut Santi tidak mau memakan nya seperti sebelum sebelum nya.
"jangan sayang, beli aja ya" larang Rony.
"enggak usah mas, aku bikinin aja. biar lebih bersih makanan nya" meski terkesan cuek, Salma masih mau menjawab nya.
"tapi nanti kamu cape Sal"
"enggak mas, aku masak dulu ya" dengan berat hati akhir nya Rony menuruti keinginan Salma. setelah kepergian Salma, Rony pun duduk di tempat Salma duduk tadi. dia mulai memijat kaki mama nya pelan.
"mama itu jangan terlalu banyak konsumsi gula, kalau gula darah mama terus naik bakalan bahaya buat diri mama juga. untung aja Salma tau kalau mama drop dan pingsan kemarin, kalau engga? gimana ma?" omelan Rony berhasil mengembangkan senyum Santi. anak nya kembali perhatian pada nya.
"lihat nih, kulit mama sudah mulai bersisik, ini kering banget. nyeri kan pasti nya?" Santi hanya mengangguk sebagai jawaban.
"kita harus mengobati satu persatu dulu ma, kita ngga bisa langsung mengatasi kulit mama yang kering dan ketat ini. karena gula darah mama masih tinggi"
"berapa gula darah mama nak?" tanya Santi dengan nada sangat lemas.
"500, itu tinggi sekali ma. makanya mama kemarin pingsan. tubuh mama tidak bisa terus terusan seperti ini, ayo di kurangin makan dan minum manis nya. nanti kalau sudah stasbil, baru kita cari solusi buat kulit mama yang kering. tapi kalau gula darah mama sudah stabil, nanti bakalan melembab sendiri kulit nya" penjelasan Rony sangat di dengar baik baik oleh Santi. rasa bangga dan haru kini menyelimuti hati nya. anak nya, berhasil menjadi dokter yang hebat.
"kamu yang ngebuang mama kan?"
"enggak ma"
~ceklek~
"maa" Salma masuk dengan tersenyum, tangan nya membawa nampan yang berisi semangkuk soto dan segelas air putih.
"makan ya ma" ucap Salma.
Rony membantu Santi bangun, dan menyandarkan nya pada kepala ranjang.
"sini aku aja yang suapin sayang" Rony meminta mangkuk yang ada pada Salma"
"aku aja mas ngga apa apa"
"Sal, aku aja ya" Salma paham maksud Rony, akhir nya dia memberikan mangkuk itu pada suaminya.
"ma, ini soto nya cuma pake bihun, telur sama ayam. mama hindari nasi putih dulu ya. buat sementara, mama konsumsi nasi jagung" ucap Rony.
"iya nak"