dua bulan berlalu, saat ini kehamilan Salma tengah menginjak usia tiga bulan. dan pernikahan antara Paul dan Nabila tinggal hitungan hari.
"gua nggak nyaranin lo buat nggak berhubungan badan sama sekali ya Ron, boleh aja, tapi jangan kasar lasar dan terlalu sering"
"lo ingetkan? usia Salma ini adalah usia yang sudak dikatan cukup susah untuk hamil?" tanya Edo pada Rony.
"iya gua tau"
"terus kenapa sampe dia kram parah begini?" tanya Edo dengan tatapan wajah tengil nya.
"m-m kak Edo, ini udah nggak apa apa kok" sela Salma.
"Sal ini bukan hal yang memakukan buat di bicarakan, ini tuh konsultasi antara dokter dengan pasien, gua tau suami lo juga dokter, tapikan bukan bidang nya. buktinya, dia gas ajakan tanpa mikir bahaya di akhirnya" tutur Edo yang tau rasa malu Salma.
"gua kelepasan do" ucap Rony sembari menundukkan kepala nya.
"hahahah, emang dasar laki laki matang. suusah sekali buat nahan nafsu nya"
"yaa lo kan nggak tau gimana rasanya, dua bulan gua udah nggak masuk, cuma di bantu sama tangan atau...yang lain" Rony melirik Salma diakhir kalimatnya.
~plak~
"hahaha iya iya gua paham, gua ngerti. udah yaa ini yang terakhir lo kaya gini, sebisa mungkin kita jaga sama sama kehamilan ini, karena ini adalah hal paling kita nantikan"
"Ron, lo boleh ambil jatah. tapi main dengan pelan dan penuh kelembutan. jangan di trabas aelaaahhh yaAllah" Edo mengusap wajahnya kasar, ingin sekali rasanya tertawa dengan keras.
"jangan beri rangsangan telalu kuat pada area payudara, itu adalah hal yang harus lo hindari"
"iya"
"hahaha yaudah"
"tapi anak gua nggak apa apa kan Do?" tanya Rony memastikan.
"nggak apa apa, minggu depan kita usg ya, hari ini cukup itu aja sih peringatan dari gua. gua udah resepin obat baru, buat kram perutnya, juga kalsium dan vitamin"
"iya kak"
"hemh" Edo tertawa sumbang "gua yakin rambut lo juga masih basah kan Sal? hari minggu, pagi pagi sekali udah dateng ke sini. apalagi nih orang kan minggu libur" Salma sedikit salah tingkah dengan pertanyaan Edo.
"Do, lo nggak ada pertanyaan lain apa selain rambut basah?" sarkas Rony.
"hahahh sorry men, tapi ini beneran gua mau ketawa hahahahha" Edo menggelengkan kepala nya "gimana si Paul nanti yaa, bule lagi"
"hahahah" tawa Edo dan Rony bersamaan.
"kalian bahas apaansih? udah kan ini kak? kita pulang yuk mas" ajak Salma karena sudah tidak ingin mendengar lagi pembahasan nya.
"iya sayang" Rony mengusap tangan Salma di lengan nya "oh iya, ntar malem lo ngaji kan?"
"iya Ron" jawab Edo "kenapa di pindah minggu ya jadwalnya"
"kemarin ustad hambali ada urusan katanya"
"ooh, yaudah entar malem ketemu di sana aja"
"yoi bro, hati hati ya"
"iya, assalamualaikum" ucap Rony dan Salma bersamaan.
"waalaikumsalam"
*^*^*^*^*^*^*^*^***^*^***^*************
"maaf ya nak, cuma mama yang bisa nemenin, karena papa lagi sibuk banget" ucap Elis pada Nabila.
"nggak apa apa ma, sama mama dan Paul aja sudah cukup kok" jawab Nabila dengan sopan.
![](https://img.wattpad.com/cover/356847749-288-k794962.jpg)