~kamu beneran nggak mau dianterin sama mama?~
"nggak usah ma, Salma sendiri aja. nanti pulang nya sekalian bareng sama mas Rony" jawab Salma dengan sopan.
~yasudah kamu hati hati ya, nanti kanarin mama kalau sudah ada hasil usg nya~
"siap maa, Salma berangkat ya, assalamualaikum"
~waalaikumsalam nak~
setelah menutup sambungan telfon dengan ibu mertuanya, Salma pun segera keluar dari rumah dan masuk ke dalam taxi online yang sudah di pesan nya.
hari ini adalah jadwal chekc up kehamilan Salma, dan Rony sudah menunggunya di cita raya. sebenarnya Rony berniat menjemput Salma di rumah, namun Salma menolaknya dengan alasan tidak ingin Rony bolak balik.
padahal hal seperti itu sangat mudah Rony lakukan. apalagi kehamilan Salma di usia segini sangat membutuhkan perhatian.
setibanya di rumah sakit, Salma tidak sengaja bertemu dengan Nabila. dia sedang menenteng rantang kecil di tangan nya.
"Salmaa"
Nabila berteriak, lalu berlari kecil menghampiri Salma. entah sudah berapa lama dia tidak berjumpa dengan sahabat nya ini.
"anak aku apa kabar?" tanya Nabila disertai dengan usapan lembut.
"alhamdulillah bundaa, aku sehat di perut ibuu" jawab Salma menirukan suara anak kecil.
"Sal, aku kangen banget tau sama kamu"
"sama Nab, aku juga kangen banget sama kamu" jawab Salma dengan tatapan sendu nya.
"eh, bawa apa itu?" tanya Salma, saat mata nya melihat barang yang di bawa oleh Nabila.
"makanan buat Paul, tadi dia ngga sempet sarapan" Nabial mengangkat sedikit rantangnya untuk dia tunjukkan pada Salma.
"cieee istri sholihah"
"jelaslah, kan aku mengikuti jejak kamu"
"apaansih Nab" sela Salma.
"iya dong Sal, siapa coba yang nggak mau jadi kamu hmm?"
"aku bukan siapa siapa Nab, aku hanya sekedar beruntung di beberapa hal saja, sama seperti orang yang lain nya"
Nabila tersenyum manis "kamu mau ngapain ke sini"
"aku mau check up hari ini" Salma mengusap perutnya yang sudah sangat besar "sekalian mau usg, udah enam bulan dia"
"waahh nggak sabar, tiga bulan pagi bakalan ketemu sama dia" exited Nabila.
"doain ya bundaa, supaya nanti lancar jalan keluar nya"
"pasti nak" Nabila lagi lagi mengusap perut Salma.
"kamu di sini sayang, aku udah nunggu kamu dari tadi di ruangan Edo loh" ucap Rony yang baru saja tiba dan menghampiri mereka.
"iya mas, aku nggak sengaja ketemu sama Nabila, ngobrol bentar"
"Nab, lo mau ke Paul?" pertanyaan Rony mendapatkan anggukan dari Nabila.
"ada di ruangan Edo dia, sekalian kesana aja Nab"
"boleh, gua juga mau lihat kabar calon anak gua"
"yaudah yuk" ucap Salma, lalu diangguki oleh mereka.
~ceklek~
Paul berdiri, menyambut Nabila yang membawa rantang di tangan nya. lalu mengajak Nabila untuk duduk di kursi depan Edo.
"lo kenapa di bawain makanan segala?" tanya Rony pada Paul.
"habis ini ada operasi pencangkokan jantung dia, bakalan lama nggak pulang" sahut Edo memberitahu.