para tamu sudah mulai berdatangan, para tetangga tetangga Rony yang sudah di undang pun segera menempati kursi yang sudah di sediakan.
ya, acara ini di gelar di halam rumah, dengan tema outdor sesuai dengan keinginan Salma. malam ini, tidak ada yang tidak tersenyum, semua orang seolah olah ikut merasakan kebahagiaan dari dua orang yang akan segera di karuniai momongan.
acara sebenarnya sudah di mulai sejak sore tadi, dimana Salma dan Rony masing masing membaca surah yusuf dan maryam. guna untuk mendoakan sang anak yang akan di lahirkan. setelah itu, berlangsung nya acara siraman dan juga mohon maaf dan mohon doa restu.
dan malam ini, adalah puncak acara doa bersama dengan bapak bapak komplek yang sudah mereka undang untuk turut mendoakan sang jabang bayi yang berada di dalam kandungan.
"Sal, lo nggak pusing kan?" tanya Nabila memastikan.
"enggak Nab" Salma menjawab di sertai dengan gelengan.
saat ini, mereka berdua berda di dalam kamar Salma. Nabila menemani sahabat nya agar tidak kesepian.
sebenarnya Nabila ingin sekali membantu orang orang menyiapkan beberapa keperluan yang sedang di persiapkan. seperti berkatan yang akan di bawa pulang saat selesai berdoa nanti.
mungkin bukan hanya Nabila, Salma juga ingin sekali berada di luar atau ikut melihat apa saja yang sedang orang orang kerjakan. tapi sejak selesai siraman tadi, Salma tidak boleh sama sekali keluar dari kamar, karena takut jika dia kelelahan.
"mau aku pijetin nggak kaki nya?" tawar Nabila.
"nggak usah Nab" Salma membenarkan posisi nya. dia sedikit menarik pantat nya keatas agar tubuh nya menyandar sempurna pada kepala ranjang.
"assalamualikum" ucap Anggis di balik pintu.
"waalaikumsalam" Salma dan Nabila serempak.
"hei, sini Nggis" Salma melambai, menyurh nya untuk masuk ke dalam kamar. bukan kamar utama, tapi ini adalah kamar sementara selama kehamilan nya, agar tidak naik ke atas.
"aaaaa, maafin ya aku telat. tadi ada banyak sekali urusan" Anggis naik ke atas ranjang, dia duduk di sebelah Nabila dan Salma.
"nggak apa apa, yang penting udah dateng, makasih ya"
"sama sama Sal" Anggis mengusap perut Salma "semoga, kamu lancar ya Sal saat melahirkan nanti. kamu dan bayi selamat, nggak ada kurang suatu apapun"
"aamiin" doa itu diamiinkan oleh Nabila dan Salma.
"tadi tau kita di sini dari siapa?" tanya Nabila.
"dianter sama Rony, sampe depan" jawab Anggis.
"oh" Nabila ber oh ria.
"Sal, doain aku cepet nyusul ya, aku juga udah nggak sabar" Nabila mengusap pelan perut Salma. seketika tangan Salma pun menumpu punggung tangan Nabila.
"tanpa kamu minta, aku juga sudah doain kamu kok Nab, tunggu aja ya, sabar. kan masih lima bulan menikah" tutur Salma.
"iya Sal"
Salma merentangankan tangan nya, menyuruh Nabila untuk masuk ke dalam dekapan nya "insyaAllah segera ya Nab, aku juga nggak mau kamu harus tau rasanya menunggu. cukup aku, kalian jangan" Salma juga merentangkan tangan yang satu nya untuk Anggis, dia tidak akan melupakan jika ada dua orang di dalam sana.
"nanti, bantu jaga anak aku ya" Anggis dan Nabila menatap Salam secara bersamaan.
"kalau aku lagi nggak bisa, atau kalau aku lagi nemenin mas Rony pas ada acara, aku titipin anak aku sama kalian" lanjut Salma.