23.

2.3K 196 7
                                    

"mas ayo ke rumah mama" Salma terus memaksa Rony. pasalnya, sudah dua bulan dia tidak ada pergerakan sama sekali. selalu menjawab "iya" tapi tidak pernah di lakukan.

Salma tidak bisa terus terusan mendiamkan suami nya seperti ini, kali ini dia harus memaksa agar anak laki laki tidak menelantarkan ibu nya.

"aku nggak nelantarin mama Sal" ucap Rony.

"mas keberadaan kamu itu dekat sama mama, tapi kamu sama sekali ngga mau tengok mama. nggak mau nelfon tanya kabar nya. mas kalau kita seperti ini lama lama juga bakal jadi dosa" omelan dari Salma terus Rony dengarkan. bahkan dia menatap raut wajah Salma yang sudah sedikit terselimuti emosi.

"aku nggak mau berdiam seperti ini terus mas, ayo pergi ke rumah mama, dan minta maaf"

Rony beranjak dari atas ranjang. kemudian berjalan ke dalam kamar mandi "kamu mau kemana mas?"

"beol" jawab Rony singkat.

"habis itu yaa, kita ke rumah mama" pungkas Salma. dia pun mulai sibuk, menyiapkan baju serta menyiapkan beberapa barang yang akan di bawa ke rumah ibu mertua nya.

sudah hampir setengah jam Rony masih belum juga keluar dari kamar mandi. dia sengaja melama lamakan urusan nya di dalam sana agar Salma tidak jadi mengajak nya pergi.

~toktotkotk~

"maaassss kamu lama banget sih"

"mas Ronyyy"

"iya bentar sayang" jawab Rony dari dalam.

~tok~

"kebiasaan, kalau bab itu gausah main hp, buruan keluar"

"hmmm" Rony hanya berdehem singkat.

Salma terus mondar mandir, di depan kamar mandi. mengetuk berkali kali dan berteriak memanggil Rony. kalau saja pintu kamar mandi tidak di kunci, Salma akan masuk dan menarik pusaka suami nya. hmm, Salma sangat kesal.

~ceklek~ Rony keluar dengan cengiran khas nya.

"gausah nyengir gitu jelek" marah Salma.

"masa jelek sih sayang" Rony berjalan ke arah meja rias Salma. kemudian berkaca sembari memegang wajah nya "ganteng kok"

"jelek" sewot Salma.

Rony melirik Salma yang duduk di atas kasur melalui cermin, lalu menyadari jika raut wajah nya sudah terlihat sangat kesal. akhirnya, Rony pun menghampiri Salma.

"sayang"

"ngga usah sayang sayang" Salma enggan menatap Rony.

"masa sih aku jelek"

"iya, laki laki yang nggak mau menganggap ibu nya adalah seburuk buruk nya laki laki. aku nggak paham sama jalan pikiran kamu mas, kamu tau dosa kan? kamu mau waktu berapa lama lagi? kamu selalu saja mengandalkan waktu "aku mau tenang sedikit lebih lama". tapi mas, ini sudah dua bulan lebih lama nya kamu kaya gini. sekarang di ajak ke sana malah di lama lamain di kamar mandi. sejam di dalem kamu ngapain aja? beranak? kalau kamu masih ngga mau ketemu mama, minta maaf sama mama, kamu nggak usah pegang pegang aku. nggak usah ajak ngomong aku, biar aku juga ngerasain apa yang mama rasain"

"hei sayang" Rony mencoba meraih Salma, namun dengan cepat Salma menghindar dan menepis nya. Rony pun sadar, jika kemarahan istri nya bukan main main.

"iyaa, yaudah ayo ke rumah mama" ucap Rony.

"telat"

"kok telat?" Rony pun bingung.

"kamu dapet telfon dari rumah sakit tuh, ada operasi yang nggak bisa di handel dokter Diman" Rony memang memiliki dua ponsel, yang satu di gunakan khusus untuk pekerjaan saja. pas Rony berada di dalam kamar mandi tadi, Salma mengangkat telfon dari rumah sakit.

Muhasabah CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang