3.

3.3K 238 5
                                    

seteleh kepergian Bunga dan mamanya, Rony membawa Salma untuk duduk di sofa. Salma bukannya duduk, dia malah berjongkok di depan kaki Rony. mengait tangan Rony seolah sedang menjalani sungkeman.

"mashh hiks hikss. Salma mohon, menihkahlah dengan Bunga" ucap Salma pada suaminya.

Rony tidak bisa berkata mendengar permintaan istrinya. berkali kali, Rony menutup telinganya untuk tidak mendengat kalimat ini keluar dari bibir Salma.

"ngga mau" jawab Rony dengan dongkol.

"maas, aku mohon. mama sudah ingin sekali menimang cucu"

"kita adopsi"

"engghak mashh hiks, mamah mau nya cucu dari kamu hikss"

"aku yang ngga mau menikah lagi Salma, aku ngga mau kasih kamu madu" jawab Rony sedikit emosi.

"tapi mashh-"

"berdiri" Rony menarik tangan Salma, lalu membawanya untuk di sebelahnya.

"Sal, jangan paksa aku ya. aku ngga mau bagi cinta aku buat orang lain. kita pergi aja dari sini, kita tinggal jauh dari sini"

"enggak mas" tolak Salma dengan cepat "kamu itu anak tunggal mas, cucu dari kamu itu yang paling di tungu tunggu sama keluarga kamu"

"Sal, kita bicarakan ini lagi nanti ya. sekarang kita tenangin diri kita masing masing dulu"

Salma menganggukkan kepala nya sebagai jawaban. dia hanya bisa menuruti apa yang di ucapkan oleh Rony.

tangan Salma tergerak, mengambil jas dokter dan tas kerja milik Rony yang terjatuh di lantai. lalu mengikuti langkah suami nya yang lebih dulu pergi ke kamar untuk membersihkan diri.

"aku siapin air nya dulu ya mas" ucap Salma pada Rony yang saat ini tengah duduk di atas kasur.

"iya" Jawab Rony di sertai dengan anggukan kepala.

Rony mulai membuka kancing yang ada di kedua tangan nya. kemudia membuka seluruh kancing yang tersisah.

Rony bangkit, melepas baju dan celana nya lalu menaruh nya pada keranjang baju kotor yang berada di sudut ruangan.

"udah Sal?" tanya Rony seidkit berteriak.

"sudah mas" jawab Salma yang baru saja keluar dari kamar mandi.

mereka berdua berpapasan tepat di depan pintu, Rony mencekal tangan Salma agar dia berhenti sejenak.

Rony menatap mata istrinya yang sudah sedikit bengkak, mengusap nya dengan jempol dan penuh kelembutan. Rony hanya dian, kemudian memajukan wajah nya dan mencium kening Salma sedikit lama.

"tunggu aku mandi ya" ucap Rony dengan suara khas nya. lagi lagi Salma hanya mengangguk.

setelah Rony masuk kedalam kamar mandi, Salma membuka lemari dan menyiapkan baju yang akan di pakai oleh suaminya.

setelah meletakkan baju itu di atas kasur, Salma melangkah keluar untuk membuatkan suaminya air lemon hangat seperti biasanya.

~ceklek~

"Sal" panggil Rony saat dia keluar dari kamar mandi.

Rony berjalan dan mengambil baju yang sudah di siap kan oleh istrinya, dan mulai memakai celana nya.

"sudah mas?" tanya Salma yang baru saja kembali ke dalam kamar.

"hei, sudah. tolong bantu keringin rambut aku Sal" Rony memberikan handuk nya pada istrinya, dan di terima dengan baik oleh Salma.

Rony duduk di atas kasur, dia masih belum menggunakan baju nya. tangan mengambil secangkir lemon hangat yang di letakkan Salma dia atas nakas.

"kamu itu lebih dari cukup buat aku Sal. aku ngga mau di urus orang lain, cukup kamu" Rony mendongak, membuat Salma berhenti mengusap rambut nya.

dengan sedikit terpaksa Salma memberikan senyumnya untuk Rony. saat ini bukan lah waktu yang tepat untuk kembali membahas masalag tadi. karena Rony juga butuh istirahat setelah seharian bekerja.

"istirahat dulu ya" ucap Salma.

"temenin di sini"

"iya"

mereka berdua pun merebahkan tubuh nya dia tas kasur, saling berpelukan dan menyalurkan rasa saling memiliki satu sama lain.

Muhasabah CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang