Anak lelaki itu memasukkan tangannya ke saku celana seragamnya. Suasana hatinya sangat tidak baik. Ia ingin pergi menjauh, ia tidak ingin bertemu dengan siapapun, ia ingin sendiri.
Kakinya bergerak setengah cepat memasuki sebuah jalan kecil. Jalan tercepat yang menghubungkan daerah perumahan tempat ia tinggal dengan jalan raya.
Di pertengahan jalanan kecil langkahnya seketika terhenti ketika mendengar sebuah teriakkan perempuan. Tanpa pikir panjang, ia langsung mencari sumber suara dan menemukan tiga anak lelaki dan seorang perempuan yang sangat ia kenal. Ia yakin tiga lelaki itu adalah berandalan, karena sangat terlihat dari tampangnya saat ini, kumal dan berantakan.
Salah satu lelaki tengah mencengkram lengan perempuan itu. Sedangkan dua lainnya hanya melihat dengan tatapan tajam.
Tangannya mengepal dengan keras, ketika mendengar perempuan itu berteriak sekali lagi. Amarahnya semakin memuncak. Langsung saja ia mendekati mereka dengan langkah kaki yang cepat.
Tendangan langsung tertuju pada perut lelaki yang tengah mencengkeram perempuan itu. Teman-temannya yang melihat langsung mendekat ke arah anak lelaki itu, dan hendak memberikan sebuah tinjuan. Namun mereka kalah cepat. Anak lelaki itu lebih dulu menyerang mereka, hingga mereka terjatuh ke tanah.
Tanpa berpikir panjang, anak lelaki itu mengambil pergelangan tangan perempuan yang masih terkejut dengan apa yang baru saja terjadi, ia menarik perempuan itu menjauh dari ketiga berandal.
Setelah dirasa cukup jauh, mereka berhenti berlari. Anak lelaki itu menghirup oksigen dengan rakus, begitu juga dengan sang perempuan.
Mata bulatnya terfokus pada satu titik, wajah cantik dari perempuan yang kini terlihat sangat lelah karena berlari. Tanpa disadari ia menghembuskan napas lega karena telah menolong perempuan itu.
Seakan tersadar, perempuan itu membalas tatapan dari anak lelaki itu. Ia mengerjapkan matanya beberapa kali sebelum berterima kasih.
Anak lelaki itu tergugup seketika, ia menarik tangannya yang ternyata masih memegang pergelangan tangan perempuan itu. Satu lengannya ia pakai untuk mengusap kepalanya yang tidak gatal.
Perempuan itu membungkukkan tubuhnya, setelah itu kembali berterima kasih. Ia tersenyum sebelum kemudian pamit dan menjauh dari lelaki yang masih termangu.
Matanya baru bisa berkedip ketika hal yang menjadi fokusnya menghilang di persimpangan. Sudut bibirnya terangkat.
He just relized something. That her smile is so beautiful.
---
Heeee wkwkwk
Jadii untuk yang nanya
"Kenapa it's not goodbye ilang?" "Kenapa piece of you ilang?"
Dua cerita itu aku unpub
Karena remake it's not goodbye eheheAda yang ingin bertanya lagi? Wkwk
Okedeh semoga suka❤
KAMU SEDANG MEMBACA
It's Not Goodbye
FanfictionSeorang idol besar bernama Jeon Jungkook, ternyata telah menjalin hubungan dengan seorang gadis selama lebih dari tujuh tahun. Cobaan demi cobaan mulai menerpa hubungan mereka. Mampukah mereka mempertahankan hubungan yang telah berjalan selama lebih...