Birthday

17K 2K 346
                                    

Jungkook POV

Aku memejamkan mataku sembari menengadahkan kepalaku, "Saengil chukhahae Jeon Jungkook." Jeda sejenak, "Semoga Yura selalu sehat dimanapun ia berada."

Kemudian aku terdiam selama beberapa menit. Wajah Yura terus terbayang di benakku.

"Sial.." Umpatku. Aku langsung berdiri ketika sadar akan sesuatu.

"Yura tidak akan pernah kulepaskan!"

-

Yura POV

Dengan segera aku memutarkan tubuhku, menghadap orang tersebut.

Mataku melebar, tubuhku membeku, mulutku membuka dan jantungku berdetak dengan cepat.

"K-kau..." Tenggorokanku tiba-tiba terasa kering, "J-Jungkook."

"Yura-ya," ia memanggil namaku sembari berjalan cepat ke arahku.

Hatiku berteriak menyuruhku untuk berlari ke arahnya dan langsung memeluknya.

Aku hendak melaksanakan keinginan hatiku, namun entah setan apa yang merasuki tubuhku sehingga gerakanku berbanding terbalik dengan kemauan hatiku.

Yang aku lakukan sekarang adalah mengikuti perintah dari otakku. Ku temukan diriku yang sedang membuka kenop pintu dengan gerakan cepat.

"Yura-ya, jebal." Ia mulai berlari ke arahku.

Cepat-cepat aku masuk dan menutup pintu apartemen.

Namun saat pintu hampir tertutup, Jungkook menahannya dengan kaki.

Disaat aku baru saja ingin menendang kakinya, ia mendorong pintu apartemenku dengan kuat, membuat tubuhku terdorong ke belakang dan hampir terjatu jika Jungkook tidak cepat menahan tubuhku.

Kini, tubuhku sudah berada di pelukannya.

Aku. Berada. Dipelukannya.

Bermacam-macam pertanyaan mulai hadir di benakku.

Apa ini mimpi?

Apa ini Jungkook sungguhan?

Apa aku hanya berhalusinasi?

Apa..

"Yura-ya."

Suara yang dikeluarkan Jungkook menghentikan pertanyaan-pertanyaan gilaku, dan..

Meyakinkanku bahwa ini bukan mimpi, bahwa seseorang yang sedang memelukku ini benar-benar Jungkook, bahwa aku tidak berhalusinasi.

Ku tarik napasku perlahan, ketika menyadari bahwa dari tadi aku menahan napas.

Dengan kekuatan yang ku punya, ku dorong tubuh Jungkook.

Setelah tangannya terlepas dari tubuhku, Jungkook menatapku nanar. Bibirnya terus menggumamkan kata maaf sedangkan matanya tidak berpindah dariku.

Aku menarik napas panjang, dan bertanya, "Apa yang kau lakukan di sini?" Ku kontrol nada bicaraku supaya tidak terdengar bergetar.

Jungkook membuang napasnya dengan kasar, "Yura-ya, biarkan aku menjelaskan tentang malam itu."

Hatiku memerintahkanku untuk mengangguk dan mendengarkan penjelasan Jungkook, namun yang aku lakukan sekarang malah menggeleng dan berkata, "Pergilah."

It's Not GoodbyeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang