Cheating

18.1K 2.5K 331
                                    

Sampai tiba-tiba aku mendengar pintu utama terbuka, dan terdengar suara seseorang yang sangat kukenal berkata, "Aku pulang!"

Langkah kaki semakin terdengar dengan jelas, dan aku tahu bahwa ia tengah berjalan mendekat.

Sampai akhirnya tubuhnya mematung di tempat ia berdiri sekarang ketika mata kami saling bertemu.

--

Ia menatapku dengan mata yang  membesar. Mulutnya terbuka, namun ia sama sekali tidak mengeluarkan sepatah katapun.

Dan yang aku lakukan sekarang adalah terdiam dan terus menatapnya.

"Kenapa.." ucapnya menggantung. Ia terlihat tidak percaya dengan kehadiranku saat ini, sangat jelas terlihat dari raut wajahnya. "Kau di sini?" tanyanya sepersekian detik kemudian.

Mataku mengerjap, setelah itu aku berkata pelan, "Mereka menjemputku." kataku sembari menunjuk ke arah pintu yang tadi Taehyung, Seokjin dan Jimin masuki.

Tiba-tiba terdengar bunyi bantingan pintu diikuti dengan bunyi sesuatu terjatuh. Ketika aku menoleh ke sumber suara, aku menemukan Seokjin, Taehyung dan Jimin tengah terduduk tepat di depan pintu.

Kini aku tahu bahwa sedari tadi mereka mengintip aku dan Jungkook dari balik pintu.

Mereka menatap kami lalu tertawa kikuk. Beberapa detik kemudian mereka berdiri dan berjalan pelan ke arah kami.

Taehyung dan Jimin mendorong tubuh Jin, menyuruh ia untuk berjalan di depan, dan mau tidak mau Seokjin sebagai kakak tertua mengalah dan berjalan dengan posisi paling depan.

Terlihat dari sudut mataku, bahwa Jungkook menatap mereka dengan tampang datar.

Sampai akhirnya aku menemukan diriku tengah duduk di antara Seokjin dan Jimin. Di hadapanku ada Taehyung dan Jungkook.

"Mian." ucap Taehyung tiba-tiba. Membuat seluruh orang yang ada di ruangan ini termasuk aku langsung menatap ke arahnya.

Jimin mengangguk, kemudian berkata, "Semenjak aku tahu bahwa kalian bertengkar, kau jadi sering marah-marah, kau menjadi lebih sensitif." Jeda sejenak, "Jadi kami rasa, mengundang Yura ke sini, dan membuat keadaan kalian berdua menjadi baik adalah cara yang tepat."

"Kenapa kalian sangat mencampuri urusan orang seperti itu?" Tanya Jungkook pelan, "Ini masalah pribadiku!"

"Kami tahu." Seokjin selaku member tertua muai berbicara, "Kau tahukan, kita adalah keluarga?" tanyanya. "Aku hanya tidak ingin karena masalah sepele ini, comeback kita tidak berjalan dengan mulus."

Mataku terus menatap ke arah jari-jari tanganku. Telingaku terus mendengar perkataan mereka, dan otakku terus mencerna hal apa yang sedang terjadi.

"Aku rasa kami harus meninggalkanmu dengan Yura di sini." ucap Jimin kemudian ia berdiri dan menarik tangan Taehyung.

"Kami akan menunggu di kamar." ucap Seokjin sebelum menyusul Jimin dan Taehyung yang telah berjalan terlebih dahulu ke kamar.

Setelah mereka masuk ke kamar, ruangan ini menjadi hening.

Jungkook diam layaknya batu yang berkedip dan bernapas. Sedari tadi ia hanya menatap lurus ke arah dinding di hadapannya, dan aku tahu bahwa ia tidak akan mengeluarkan sepatah katapun.

Aku belum mengucapkan apapun, karena bingung harus mengucapkan apa. Namun ketika berpikir untuk yang kesekian kalinya, mungkin aku yang harus meminta maaf duluan.

Aku berdeham, lalu berkata. "Aku minta maaf." Jeda sejenak, "Maafkan aku karena mengatakan bahwa kau adalah sepupuku, dan bukannya kekasihku."

Jungkook masih diam, sedangkan aku tengah merangkai kata-kata yang cocok untuk kuucapkan lagi.

"Saat itu yang aku pikirkan adalah perjanjianku dengan pd-nim. Mian."

"Maaf juga karena tidak pernah mendengar ceritamu lagi." Balas Jungkook pelan, hampir seperti berisik. "Aku tidak menyangka bahwa kau akan merasa sakit hati."

Pandangan kami saling bertemu ketika Jungkook mengajukan tangannya, mengajakku untuk berjabat tangan.

Tanganku terangkat, setelah itu aku memegang tangannya dan menggoyang-goyangkan pelan.

Beberapa detik kemudian Jungkook menarik tanganku kuat sampai tubuhku berada di pelukannya, "Aku minta maaf."

Kepalaku mengangguk, "Aku juga."

"Jangan selingkuh lagi." ucapnya dan membuatku langsung menjitak kepalanya sampai ia mengaduh kesakitan.

Beberapa detik kemudian kami saling berpandangan lalu tertawa kecil.

-

Kini aku menemukan diriku tengah duduk melingkari meja makan yang di atasnya terdapat beberapa jenis makanan.

Tepat di saat aku dan beberapa member Bangtan hendak menyuapkan makanan yang Jin buat ke dalam mulut, pintu utama terbuka.

Yoongi, Hoseok dan Namjoon masuk. Mereka yang melihat banyak makanan di atas meja makan langsung berjalan cepat menghampiri kami dan ikut duduk bersama kami.

"Wah! Sepertinya enak!" ucap Hoseok dengan ceria.

"Cuci tanganmu dahulu!" Jin memukul tangan Hoseok yang hendak menyendokkan nasi ke mangkuknya.

Aku terkekeh ketika melihat Hoseok yang yang menampilkan wajah kesal.

Setelah ketiga member yang baru saja datang tersebut mencuci tangannya, kami langsung memulai acara makan.

"Wah! Ternyata ada Yura!" ucap Hoseok ketika matanya menatapku. Sembari menyumpitkan lauk pauk, ia kembali berkata, "Aku baru menyadarinya."

"Kau terlalu fokus dengan makanan saja." ucap Yoongi cuek.

Semua orang yang berada di meja makan tertawa, kemudian kembali fokus dengan makanan mereka.

Jungkook menyumpitkan sepotong udang ke atas mangkukku dan berbisik, "Makanlah yang banyak!"

Aku terkekeh, dan menganggukkan kepala, kemudian langsung menyuapkan udang tersebut ke mulutku.

-

Kini aku menemukan diriku tengah berada di dalam mobil, tepat di samping Jungkook.

Seokjin dan Taehyung yang berada di kursi depan terus berbincang-bincang akan banyak hal, dan Jungkook sedari tadi hanya memainkan jari-jari tanganku tanpa mengeluarkan suara.

Mobil ini memasuki gang apartemenku dan berhenti tepat di depan bangunan apartemen.

Seokjin langsung menoleh, menghadap belakang dan tersenyum lebar, diikuti dengan Taehyung.

"Nanti kau harus ke dorm kami lagi untuk bermain game bersamaku!" ucap Taehyung, ia mengangkat tangannya, mengajakku untuk ber-high five.

Aku membalas high five Taehyung dan berkata, "Ne oppa."

"Seokjin oppa, gomawo!" ucapku sembari tersenyum lebar.

Seokjin mengangkat tangannya dan mengacak rambutku, "Eung, cheonma!"

Kini mataku dan Jungkook bertemu, ia melemparkan senyuman ke arahku dan berkata, "Langsung tidur saja, aku tidak akan mengirimu pesan malam ini."

"Aku tidak berharap juga." ucapku mengejek dan dihadiahi sebuah cubitan pada pipiku oleh Jungkook.

Tepat di saat aku hendak membuka pintu mobil, Jungkook berbisik, "Mimpi indah, jangan selingkuh lagi, ya?"

"Oppa!"

---

Ya jadi siapa yg nunggu aku buat update?

Gaada?

Yowes gausah update lagi.gggg wkwk

It's Not GoodbyeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang