"Apa kalian saling mengenal satu sama lain?" Tanyaku.
Setelah beberapa detik mematung, Jungkook mengerjapkan matanya lalu kepalanya mengangguk. "Ne.. kami berada di sekolah yang sama."
Aku tersenyum, "Wah bagus dong! Berarti kalau nanti Ahyoung unnie ke sini, kau harus lebih sering lagi ke sini!" Kakiku kulipat kemudian aku melanjutkan, Ahyoung unnie kakak kelasmu ya?"
Perlahan mulut tipis Jungkook mulai tersenyum. Ia meletakkan laptopnya kembali ke atas meja sebelum kemudian tubuhnya menghadap ke arahku. Tangannya terangkat, ia mengusap puncak kepalaku pelan, "Ne.. selain juara kelas, dia juga sangat aktif di organisasi sekolah."
"Aku rasa kalian berteman sangat dekat.. Wah! Harusnya aku bersekolah di sekolahmu saja dahulu, pasti akan sangat seru!"
Jungkook hanya tertawa kecil tanpa merespon perkataanku. Tangannya masih memainkan rambutku.
"Omong-omong oppa, kau tidak ingin mandi?" Tanyaku. "Bawa bajukan?" Aku langsung beranjak dari dudukku dan berjalan ke kamar.
"Ne.. aku bawa." Ucapnya dari luar kamar.
Kakiku terus melangkah ke lemari untuk mengambil handuk yang masih bersih setelah itu langsung saja aku keluar. "Bawa handuk?" Tanyaku sembari menggoyang-goyangkan handuk tersebut.
Ia tersenyum lebar sebelum berjalan ke arahku dan mengambil handuk dari tanganku, "Tidak.."
Jungkook langsung masuk ke kamar mandi yang terletak di samping dapur sedangkan aku masuk ke kamarku dan membersihkan diri di kamar mandi yang terpada di samping lemari baju.
-
Aku menekan remot televisi, mencari channel televisi yang menampilkan acara seru.
Jungkook yang tengah mengusap rambutnya yang basah dengan handuk berjalan ke arahku dan duduk tepat di sampingku.
"Yura-ya.."
"Eum?"
"Kau tidak lapar?" Tanyanya membuatku langsung menolehkan kepalaku ke arahnya.
"Kau lapar?"
Ia mengulum bibirnya sebelum menganggukkan kepala pelan.
"Ada rumah makan yang dekat di sini, lebih baik kita makan di sana." Ucapku.
Tubuh Jungkook menyandar pada sandaran sofa sebelum kemudian ia berkata, "Apa tidak berisiko? Maksudku.. kau tahu maksudkukan?"
Aku tertawa kemudian memainkan rambutnya yang masih setengah basah, "Tenang saja.. keamanan di sana terjamin. Setiap meja berbilik-bilik, tidak terbuka. Sedangkan pemilik restoran di sana tidak begitu perduli dengan siapa pengunjung yang datang."
"Jinjja?" Tanyanya.
Aku menganggukkan kepalaku, "Aku pernah beberapa kali ke sana, di saat aku memesan makanan, pemiliknya bahkan tidak melihat ke arahku sama sekali. Tatapannya terus tertuju pada kertas yang ia pakai untuk menulis makanan atau minuman yang kami pesan."
Lalu aku melanjutkan, "Tenang saja, aku yang memesan, dan kau tinggal menungguku saja. Tidak ada cctv kok."
Jungkook terlihat berpikir selama beberapa detik sebelum kemudian menganggukkan kepalanya.
Kini kami sudah duduk berhadapan di dalam restoran yang tadi aku rekomendasikan pada Jungkook.
Beberapa jenis makanan seperti seolleongtang, japchae, kimchi, nakji bokkeum dan lainnya sudah tertata rapi di hadapanku dan Jungkook.
Senyuman lebar terukir di wajah Jungkook sebelum kemudian ia berkata dengan semangat, "Jal meokkesseumnida!"
Aku ikut tersenyum lalu mulai memakan makanan tersebut.

KAMU SEDANG MEMBACA
It's Not Goodbye
FanfictionSeorang idol besar bernama Jeon Jungkook, ternyata telah menjalin hubungan dengan seorang gadis selama lebih dari tujuh tahun. Cobaan demi cobaan mulai menerpa hubungan mereka. Mampukah mereka mempertahankan hubungan yang telah berjalan selama lebih...