Setelah selesai mengikat tali sepatuku, aku langsung keluar dari apartemenku, tidak lupa mengunci pintu flat.
Sembari berjalan, aku memasukkan kunci flat ke tas, sampai tidak sengaja aku menabrak seseorang wanita yang hendak berjalan menaiki anak tangga.
"Astaga!" ucapku sembari meraih tangannya agar tidak terjatuh.
Dikarenakan keteledoranku, aku hampir saja membuat wanita tersebut jatuh.
Wanita dengan rambut pendek berbaju putih itu tersenyum canggung dan membungkukkan tubuhnya ke arahku, "Chusuamnida!"
Aku balas membungkuk tubuhku, "Chusuamnida! Chusuamnida!"
Ia tersenyum ke arahku, sebelum memegang lenganku pelan dan melanjutkan jalannya.
Untung saja tadi kami tidak sampai jatuh. Jika iya, mungkin aku akan merasa sangat bersalah dengannya.
Aku langsung memukul pipiku pelan, agar aku fokus, dan langsung melanjutkan jalanku.
Baru saja aku berjalan sebanyak beberapa meter dari bangunan apartemenku, sebuah mobil berwarna silver berhenti tepat di sampingku, membuatku langsung menghentikan langkahku, dan menengok ke arah mobil tersebut.
Kaca pintu bagian depan turun, kemudian aku melihat kepala Mingyu keluar dari dalamnya. Ia tersenyum ke arahku dan menyuruhku untuk naik.
"Tidak usah, aku akan menaiki bus saja." ucapku dan hendak berjalan menjauhinya, namun entah bagaimana caranya, tangan Mingyu meraih pergelangan tanganku.
"Naik sekarang, ayolah!" Ia berkata dengan tampang memelas.
Aku hendak menolaknya lagi, tetapi tampang memelasnya membuatku mengurungkan niatku.
Kuhembuskan napas panjang, dan langsung berjalan memutari mobilnya, kemudian menaiki mobil tersebut.
"Kau tidak usah repot-repot menjemputku lagi, lain kali." ucapku ketika sudah duduk tepat di sampingnya.
Ia tertawa kecil, "Arasseo, tapi kau salah, Yoon Yura."
Keningku mengerut, "Maksudmu?"
"Tadi aku hanya mengantar adikku. Tapi karena melihatmu keluar dari apartemen tadi, sebagai manusia berhati malaikat, aku jadi tergerak untuk mengajakmu untuk ikut denganku."
Bola mataku berputar, "Cih!" Niatku untuk bertanya kepada Mingyu tidak jadi karena tindakannya yang membuatku kesal.
Selama di perjalanan menuju sekolah, aku hanya terdiam sembari menatap ke arah jalan, sambil terus berkata dalam hati, bahwa hal ini tidak boleh sampai terulang lagi. Mingyu tidak boleh menjemputku atau mengatarkanku pulang lagi.
Bukan berarti aku memutuskan pertemanan. Aku masih akan mengajaknya berbicara jika nanti aku dan teman-temanku beserta dia pergi ke suatu tempat bersama. Namun untuk perlakuan manis seperti menjemput, mengantar atau datang ke apartemenku sendiri untuk memintaku mengajarinya sesuatu, aku rasa aku harus menghentikannya.
Karena sesungguhnya jika alasan tentang Jungkook aku kesampingkan, semua orang akan terkejut walaupun telah memperkirakannya.
Aku tidak ingin terlalu larut dengan perasaan ini.
-
Mingyu menghentikan mobilnya tepat di parkiran, dan aku langsung membuka pintu mobil untuk keluar.
"Gomawo." ucapku ketika Mingyu berada tepat di sampingku.
Ia terkekeh, lalu hendak mengacak rambutku seperti yang biasa ia lakukan, namun aku langsung mempercepat langkahku.

KAMU SEDANG MEMBACA
It's Not Goodbye
FanfictionSeorang idol besar bernama Jeon Jungkook, ternyata telah menjalin hubungan dengan seorang gadis selama lebih dari tujuh tahun. Cobaan demi cobaan mulai menerpa hubungan mereka. Mampukah mereka mempertahankan hubungan yang telah berjalan selama lebih...