My Angel

16.2K 1.9K 56
                                    

Aku menatap jam yang melingkar di tanganku sambil terus berlari. Kedua sudut bibirku terangkat ketika mataku mulai melihat dua orang yang sedang berbincang di dalam sebuah cafe. Tanpa pikir panjang, aku langsung memasuki cafe tersebut.

"Annyeong!" ucapku sebelum membanting tubuh ke sofa di hadapan Nara dan Minkyung.

Nara yang sedang menyeruput cappuccinonya menatapku kesal. "Kenapa kau bisa telat?! Kau tahu kami sudah menunggumu selama-"

"Aku ketiduran." selaku sembali tertawa kecil. "Ayolah, baru kali ini aku telat."

Nara memutarkan bola matanya sambil menghabiskan cappuccinonya.

Tidak ada yang kami lakukan selain berbincang-bincang mengenai diri sendiri, kuliah, dan BTS. Untungnya sejak beberapa minggu lalu aku dan Jungkook sudah kembali bersama, jika tidak mungkin aku tak akan mengeluarkan suara sama sekali.

Tidak terasa matahari dari balik kaca cafe ini menghilang. Hari sudah semakin malam, dan belum ada satupun orang dari kami yang pergi.

Tiba-tiba ponsel yang sedari tadi aku genggam bergetar. Seulas senyum terpancar di wajahku ketika mengetahui siapa yang baru saja menelepon. Tanpa pikir panjang, aku langsung mengangkat telepon tersebut.

"Yeoboseyo."

"Kirimkan lokasimu sekarang!" Perintahnya dari sebrang sana.

Aku mengerutkan keningku, "Eoh? Untuk ap-" Ucapakanku terhenti karena Jungkook lebih dulu mematikan ponselnya.

Aku mendengus kesal, dan langsung mengirimkan lokasiku saat ini pada Jungkook.

"Waeyo? Tadi kau bertelepon dengan siapa?" tanya Minkyung.

"Eoh? Dengan.. dengan eomma."

"Apa kabar Yoon ahjumma? Sudah lama tidak melihatnya." ucap Nara.

"Baik." ucapku seadanya.

"Aku merindukan masakannya. Kapan ia akan ke Seoul?"

"Nado! Entahlah."

Minkyung melihat jam di pergelangan tangannya, dan berkata, "Bagaimana jika kita pulang? Sudah jam setengah tujuh malam."

"Eoh, ayo."

Kami berjalan keluar dari cafe ini. Kemudian, di saat aku baru saja ingin membuka pintu mobil Minkyung, ponselku kembali bergetar.

Tanpa melihat siapa yang menelepon, aku langsung mengangkatnya. Baru saja aku ingin mengucapkan sebuah kata, seseorang di sebrang sudah menyelaku dengan sebuah perintah. "Jangan naik mobil itu!"

Aku benar-benar mengenal suara ini, "Waeyo?!" tanyaku.

"Lebih baik kau menaiki mobil hitam yang berada di belakangmu."

Aku berbalik dan melihat mobil hitam yang berhenti di pinggir jalan.

"Ayolah, jangan kau tatap saja."

Ku putar bola mataku, kemudian ku matikan sambungan telepon tersebut.

"Nara-ya, Minkyung-ah, aku rasa aku tidak bisa pulang sekarang, aku pergi dulu!" tanpa menunggu jawaban mereka, aku langsung berlari kecil menjauhi mereka.

Langsung saja aku masuk ke mobil tersebut dan mendapati seseorang bergigi kelinci sedang menatapku dengan senyumnya yang lebar.

"Kau yang menjemputku?" tanyaku, disaat menyadari bahwa Jungkook sedang duduk di kursi pengemudi dengan tangannya di atas setir mobil.

Ia mengangguk semangat, kemudian ia mulai menjalankan mobilnya.

Aku memakai seatbelt dan langsung menatap Jungkook dengan mata disipitkan, "Memangnya oppa sudah mendapatkan sim?"

It's Not GoodbyeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang