Changed

18.2K 2.3K 132
                                        

Jungkook dan Ahyoung sama-sama terdiam sembari saling bertatapan sebelum Ahyoung berkata, "Jungkook? Jeon Jungkook?"

Wajah Jungkook terlihat terkejut, kemudian ia berkata dengan pelan, "Ahyoung.. nuna?"

Sudut mulut Ahyoung perlahan-lahan terangkat, ia tersenyum lebar sebelum memukul lengan Jungkook pelan, "Astaga kenapa ada seorang idol di sini?!"

Jungkook ikut tersenyum, kemudian ia berkata, "Aku sedang berkunjung ke rumah kekasihku!"

Raut wajah Ahyoung berganti menjadi bingung. Ia melihatku dan Jungkook bergantian selama beberapa kali, lalu bertanya, "Maksud.. kalian.. jadi?"

Lengan Jungkook ia pakai untuk merangkulku, "Yoon Yura itu kekasihku nun!" ucapnya dengan nada sombong.

Tawa keluar dari mulutku ketika melihat raut wajah Ahyoung. Ia terlihat bingung dan tidak percaya secara bersamaan.

"Sudah ayo masuk, unnie!" Aku langsung menarik koper Ahyoung ke dalam, kemudian membawanya ke kamarku. "Unnie, sepertinya malam ini, kau akan tidur bersamaku."

"Gwaenchanha, sudah lama kita tidak tidur bersama. Jungkook tidur di mana?" Tanyanya dari luar kamar.

Aku berjalan keluar dan menemukan Ahyoung dan Jungkook tengah duduk berdampingan. "Jika menginap dia selalu tidur di kamar sebelah."

"Aku kira kalian akan tidur bersama dan melakukan hal yang tida- yak! Appo!" Jungkook menjitak dahi Ahyoung, dan membuatnya berteriak kesakitan.

"Jangan aneh-aneh!" Omel Jungkook. "Aku bukan lelaki kurang ajar!"

Ahyoung tertawa kecil, kemudian ia berdiri. "Aku lapar!"

Mataku dan Jungkook bertemu sebelum kami tertawa.

"Unnie mianhae, kami sudah makan banyak sebelum kau datang." Ucapku.

Mata Ahyoung membesar, dia hendak memarahiku, namun aku lebih dulu berkata, "Mau aku masakkan ramen?"

Matanya kembali mengecil sebelum ia mengangguk dengan cengiran khas seorang Ahyoung.

"Lagian siapa suruh kau datang tanpa memberitahuku lebih dulu!" Aku bangun dari dudukku. "Akukan bisa membuatkan sesuatu untukmu!"

"Memangnya kau bisa memasak?"

"Diakan baru belajar memasak." Jungkook menunjukku. "Dengan selingkuhannya!" Lanjutnya sewot.

Aku terkekeh, namun tidak merespon ucapannya. Kakiku melangkah ke dapur untuk membuat ramen dan teh untuk kami bertiga.

Tidak butuh waktu lama untukku membawa semangkuk ramen dan tiga gelas teh ke ruang tengah.

"Aku ingat ketika kau terpeleset saat taekwondo! Astaga wajahmu langsung memerah!" Ahyoung langsung tertawa sampai wajahnya memerah dan matanya berair.

Sedangkan yang sedang diejeknya saat ini, Jungkook, tengah menampilkan wajah jengkel.

Aku ikut tertawa, kemudian duduk di samping Ahyoung.

Tangan Ahyoung meraih mangkuk ramen, lalu ia bertanya, "Omong-omong, bagaimana caranya kalian bisa berpacaran?"

Aku tidak langsung menjawabnya, namun aku menoleh ke arah Jungkook.

Sedangkan Jungkook langsung tersenyum dan berkata, "Aku menolong Yura saat dia diganggu oleh beberapa preman, kemudian Yura langsung jatuh hati denganku!"

"Cih!" Kujitak dahinya, kemudian langsung berkata dengan cepat, "Mana ada! Yang mendekatiku duluankan kau!"

"Tapi kau mau jugakan denganku?"

"Yak!"

"Oh ya! Harusnya tanpa aku bertanya, aku sudah tahu jawabannya!" Ucapnya dengan tampang sok. "Siapa yang dapat menolak lelaki tampan sepertiku?!"

"Heh! Tapikan yang suka duluankan kau!" Ucapku tak mau mengalah.

"Memangnya kenapa jika aku suka duluan?!" Tanyanya.

Kini aku yang menampilkan wajah sok, "Berarti aku adalah wanita yang sangat cantik, sampai-sampai kau jatuh dengan pesonaku!"

Jungkook menampilkan tatapan ngeri, dan hendak membalas, namun suara Ahyoung yang tengah menyeruput kuah ramen, membuat kami langsung menoleh ke arahnya.

Ia menatap kami, lalu menelan sisa ramen dan kuah yang ada di mulutnya sebelum berkata, "Kalian sangatlah berisik. Aku bahkan tidak dapat berkonsentrasi untuk memakan ramen ini."

Aku langsung mengatupkan mulutku, sedangkan Jungkook menyeruput tehnya.

Setelah hening selama beberapa detik, Ahyoung meletakkan mangkuk ramen ke atas meja, kemudian ia berkata, "Aku kenyang!" Disusul dengan suara sendawa.

Jungkook dan aku langsung menatap Ahyoung jijik, sedangkan yang ditatap hanya mengangkat dan menurunkan alisnya ke arah kami.

Aku berdiri dan mengambil mangkuk Ahyoung dan membawanya ke wastafel, kemudian mangkuk tersebut langsung aku cuci.

Setelah mencucinya, aku berjalan keluar dan menemukan Ahyoung dan Jungkook tengah berbincang-bincang.

Baru saja aku duduk, Ahyoung berkata, "Jungkook, apa kau masih mengenal Kang Shinah?"

Jungkook diam, tidak menjawab, namun bisa kulihat raut wajahnya yang perlahan berubah.

"Dia juga akan menginap di sini."

---
Maaf ya guys, telat
Di kampung aku sinyalnya gangguan terus //alah alasan!//

It's Not GoodbyeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang