Stop

16.9K 1.9K 116
                                    

"Bukankah itu Yura?" tanya Seokjin, "Dia dengan siapa?"

Aku membuka mataku, "Mwo?"

Seokjin menarik tanganku, dan langsung menunjuk ke arah mobil hitam yang terletak di seberang kami. Karena hari sudah gelap, dan lampu dalam mobil itu menyala. Aku dapat melihat sisi dalam mobil dengan jelas.

Kening Yura tengah dicium oleh seorang laki-laki. Mingyu.

Tubuhku membeku. Tanganku terkepal. Jantungku berdetak cepat.

"Jungkookie dia siapa?" tanya Seokjin sekali lagi.

Aku menggeleng pelan. Mataku masih terfokus pada dua orang di dalam mobil itu.

"Jungkookie, kau sepertinya su-"

"Jalan," ku alihkan pandanganku ke arah Seokjin. "Jalan sekarang, jebal hyung."

Ia menatapku bingung, "Tapi itu Yura, lebih baik ka-"

Aku menggeleng cepat, "Aku.. aku tidak ingin bertemu dengannya."

"Jung-"

"Jebal." Aku tatap Seokjin dengan memelas, kemudian aku kembali memohon, "Hyung jebal."

Lelaki itu mengangguk ragu, kemudian ia langsung menjalankan mobilnya.

-

Aku menatap langit-langit kamar dengan kosong.

Kejadian dua jam yang lalu terus terbayang di kepalaku. Sampai sekarang, hatiku juga terasa nyeri.

Pantas saja pesanku tidak dibalas, teleponku juga ditolak. Dia sedang asik bersama Mingyu.

Aku menghembuskan napas dengan kasar.

Bahkan aku saja yang sudah menjalin kasih dengan Yura selama tujuh tahun, belum pernah sekali pun mencium keningnya.

Apa Mingyu pernah melakukan hal seperti ini?

Apa Mingyu sering melakukan hal seperti ini kepada Yura?

Aku menggeleng pelan.

Kepalaku berdenyut. Ku pejamkan mataku.

Lagi-lagi bayangan Mingyu mencium Yura muncul kembali. Tanpa kusadari tanganku terkepal dengan kuat. Kuku-kuku menancap pada telapak tanganku.

Tiba-tiba sebuah pertanyaan kembali muncul dalam benakku.

Apa jangan-jangan Yura akan meminta untuk putus dan akhirnya menjalin hubungan lebih serius dengan Mingyu?

Kini, aku hanya bisa tertawa miris. Tiba-tiba pintu kamar terbuka. Jimin masuk.

"Ada apa?" tanyaku.

"Aku mengantuk," Jimin mengucek matanya, sambil berjalan ke arahku, "Di kamarku, Hobie Hyung dan Taetae sedang bermain play station, mereka sangat berisik."

"Lalu?"

Jimin berbaring di sampingku, "Aku ingin tidur di sini, sebentar saja."

"Tidak, kau tidak boleh di sini, aku sedang ingin sendiri!" ku dorong tubuh Jimin.

"Yak! Bocah ini, sebentar saja!"

"Tid-"

"Aku tahu kau sedang sedih, karena Yura dicium oleh seorang pria di dalam mobil, tapi kau tidak boleh menumpahkannya padaku!"

It's Not GoodbyeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang