Mataku menatap para dokter yang sedang berlalu lalang. Lalu kulihat Yumi yang merupakan salah satu dokter magang di sini yang sedang menelepon seseorang.
"Yumi unnie!" Panggilku.
Yumi menoleh ke arahku. "Oh! Yura-ya!" Ia tersenyum, membuat wajahnya semakin terlihat cantik.
"Unnie sedang apa?" Ku gerakkan kursi rodaku mendekatinya.
Setelah Yumi mematikan sambungan teleponnya, ia menatapku dan tersenyum, "Hanya sedang menelepon seseorang, kau sedang ingin jalan-jalan?"
Ku gelengkan kepalaku, "Ani, aku hanya ingin ke tempat biasa."
"Oh! Balkon?"
Aku mengangguk.
"Yumi-ah!"
Aku menoleh ke arah belakang. Ku lihat seorang laki-laki berpakaian dokter sedang berjalan ke arah kami. Dokter itu bernama Choi Junghyun. Ia salah satu dokter muda yang merawatku di rumah sakit ini, dan Seungwan dapat disebut sebagai asistennya-walaupun faktanya tidak seperti itu.
"Oh! Yura-ya!" Serunya saat mata kami bertemu.
Aku tersenyum kecil. "Ne."
"Kau tambah cantik saja!" Ucapnya sembari mengusap kepala botakku.
Aku terkekeh dan menggeleng pelan, "Dokter bisa saja!"
"Pinjam Yumi dulu, oke?"
Aku terkekeh dan mengangguk. "Eoh!"
Yumi berdiri dan mengusap kepalaku pelan. "Unnie pergi dulu, eoh?"
Setelah itu mereka langsung berjalan meninggalkanku.
Aku menatap punggung mereka yang semakin menjauh. Menurutku mereka sangat cocok bersama. Namun, beredar gosip yang menyatakan bahwa Seungwan
menolak pernyataan cinta dari dokter Choi.Dari tatapan dan tingkah laku yang dokter Choi berikan pada Yumi , terlihat jelas bahwa ia sangat menyukai Yumi. Namun, sayangnya aku tidak melihatnya pada Seungwan.
Aku menggedikkan bahuku dan langsung ku gerakkan kursi rodaku ke arah balkon rumah sakit.
Ku hembuskan napasku perlahan ketika hembusan angin menerpa wajahku.
Seperti biasa, tempat ini benar-benar menenangkan untukku. Di sini tenang, sejuk, dengan pemandangan kota Seoul yang selalu ramai.
Biasanya aku datang ke sini dengan rambut terikat, supaya rambutku tidak menjadi kusut saat sedang tertiup angin. Tapi sekarang, aku sudah tidak perlu repot-repot mengikat rambutku lagi.
"Aku merindukan rambutku." Gumamku pelan.
"Kau cantik seperti ini." Seseorang memakaikan beanie tepat di kepalaku.
Refleks, aku menoleh dan menemukan Nara yang sedang menatapku sambil tersenyum. "Menurutku, kau lebih cantik jika seperti ini!" Ia mengacungkan dua jempolnya padaku.
Aku terkekeh, "Gotjimal hajima."
"Aku tidak bohong!" Ucap Nara sambil berjalan ke arahku. "Yuri unnie menyuruhku untuk membawamu masuk, jadi ayo kita masuk!" Ucap Nara sambil memutarkan kursi rodaku.
Aku terkekeh dan ku tatap kuku-kukuku, yang sudah mulai memanjang.
"Nara-ya.." Panggilku saat menyadari bahwa kursi roda yang ku tempati tak kunjung bergerak maju.
Aku mengerutkan dahiku dan langsung menolehkan kepalaku ke belakang. Alisku menyatu ketika melihat tubuh Nara yang menegang sambil menatap lurus ke depan. Mulutnya terbuka kecil. Ia terlihat sangat terkejut saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
It's Not Goodbye
FanfictionSeorang idol besar bernama Jeon Jungkook, ternyata telah menjalin hubungan dengan seorang gadis selama lebih dari tujuh tahun. Cobaan demi cobaan mulai menerpa hubungan mereka. Mampukah mereka mempertahankan hubungan yang telah berjalan selama lebih...