Friend

23.9K 3K 214
                                    

Bunyi ketukan dari sepatu yang kupakai memasuki indra pendengaranku bersamaan dengan suara yang dikeluarkan oleh orang-orang yang tengah berlalu lalang di lorong sekolah.

Hari ini adalah hari pertama aku masuk sekolah. Walaupun tidak segugup beberapa hari yang lalu, telapak tanganku tetap terasa dingin.

Langkah kakiku terhenti ketika tubuhku sudah berdiri tepat di depan mading yang menampilkan denah sekolah. Aku menatap denah tersebut dengan teliti, mencari letak kelasku.

Rambutku kuselipkan ke belakang telinga, kemudian pandanganku beralih ke arah seorang lelaki yang berdiri di sampingku.

Sama sepertiku ia juga tengah menatap ke arah denah sekolah. Tatapanku beralih ke arah seragam yang ia kenakan dan tag namanya, Lee Mingyu.

Tatapannya yang awalnya terarah pada denah kini beralih ke arahku. Ia menatapku aneh dan membuatku langsung mengalihkan pandanganku ke arah denah.

Terlihat dari ekor mataku lelaki bernama Lee Mingyu itu berjalan menjauhiku sembari mengusap rambutnya.

Keningku mengerut melihatnya yang menjauh. Aku tahu ia adalah siswa di sekolah ini, karena seragam yang ia pakai. Andai saja jika ia terlihat ramah, mungkin aku akan sok dekat dengannya.

Setelah lelaki itu menghilang dari pandanganku, aku kembali meneliti denah dan berjalan menuju ke arah kelasku setelah menemukan letak kelas.

Aku ditempatkan di kelas satu dua. Terdapat dua kelas satu di sekolah ini, kelas satu satu dan kelas satu dua.

Langkahku memelan ketika melihat lelaki yang tadi kulihat di depan mading sekolah sedang berada di kelas satu satu. Ternyata lelaki bernama Lee Mingyu itu satu angkatan denganku. Aku kira dia adalah kakak kelasku, karena badannya yang sangat tinggi.

Aku menggedikkan bahuku dan mempercepat langkahku untuk memasuki kelas satu dua.

Kelas dengan dinding berwarna putih ini mempunyai loker yang berada di belakang. Aku mengambil tempat duduk kosong di bagian belakang, tepat di sebelah seorang perempuan yang tengah menatap ke arah ponselnya.

Perempuan itu menoleh tepat ketika aku duduk di sampingnya. Ia mengunci ponselnya dan tersenyum lebar ke arahku.

"Annyeong!" Sapanya ramah. Ia mengambil tanganku dan menggoyang-goyangkannya dengan pelan. "Choi Nara imnida, kau siapa?"

Aku tersenyum kecil dan membalas goyangan tangannya, "Annyeong, Yoon Yura imnida."

Masih dengan senyuman tiga jari yang ia perlihatkan padaku, Nara berkata, "Semoga aku menjadi teman sebangku yang tidak merepotkanmu."

Hening sejenak sebelum kami melemparkan tawa satu sama lain.

Yey! I finally made a friend!

***

Jengjengjenggg
Jadii...

KIM MINGYU DI SINI JADI LEE MINGYU YAA WKKW

EMANGNYA KENAPAA?!

KAGAK NAPAA, MAUNYA BERUBAH AJA MARGANYA/?
YA POKOKNYA UNTUK BENTUKNYA KALIAN MIKIRIN AJA YAYANG MINGYU WKWK
OKEOKEEE

BETEWE SORRY GAEZ KALO PENDEK BANGETBANGETAN/?

YAUDAH CUZZ DAH VOTE DAN COMMENT


MOAH, KOOKIESTOOTH/?

It's Not GoodbyeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang