Dark

16.1K 1.9K 175
                                    

YURA POV

Aku melepas headset, dan menatap jalanan dengan kosong.

Dua hari yang lalu, BTS baru menghadiri acara Kcon di LA, dan tadi aku baru saja menontonnya.

Dan...
ia terlihat baik-baik saja, maksudku Jungkook.

Ia melakukannya dengan baik, sangat baik malah. Ia bernyanyi dan menari seolah-olah ia tidak merasakan sakit hati, seperti yang aku rasakan sekarang.

Aku menghembuskan napas dengan kasar. Well, ini semuakan kemauanku, kenapa aku harus sedih ketika melihatnya baik-baik saja.

Sudah hampir satu bulan aku memutuskan hubunganku dengan Jungkook. Dan sejujurnya, tidak mudah melewati hari-hari dengan status baru seperti ini.

Bahkan, aku masih sering menangis saat malam hari.

Lagian sejujurnya, tidak ada yang berubah. Di sini, aku masih dengan perasaan yang sama.. mencintai Jungkook. Aku kira, mudah melupakannya, namun ternyata ini benar-benar terasa sangat sulit.

Aku harus menyibukkan diriku, supaya pikiranku tidak tertuju pada Jungkook.

Soal berita tentang Jungkook yang terlihat memasuki bangunan apartemenku sudah tidak terdengar lagi, karena ARMY yang melihat tidak mempunyai bukti yang kuat, seperti bukti gambar.

Aku sempat shock ketika Nara bertanya tentang Jungkook yang terlihat di dekat apartemenku. Aku bahkan sampai tidak bisa berkata apa-apa dan malah memilih diam saat Nara terus bertanya tentang Jungkook padaku.

Banyak hal yang aku takutkan saat Nara melontarkan pertanyaan seperti itu.

Aku takut.. karir Jungkook sebagai idol akan terancam, dikarenakan ia menjalin kasih denganku.

Aku takut Nara dan ARMY lainnya membenciku.

Aku takut sasaeng fans Jungkook akan menyerangku.

Ku hembuskan napasku dengan kasar. Aku benar-benar mencemaskan banyak hal saat ini.

Untungnya, aku tidak perlu mencemaskan tentang pendidikanku lagi. Karena, aku sudah resmi menjadi mahasiswa dari Korea University.

Terhitung sudah ada dua minggu aku mememba pendidikan di sini. Aku benar-benar tidak menyangka, bahwa aku akan diterima di universitas itu, mengingat akhir-akhir ini, otakku tidak mampu belajar dengen maksimal.

Akhir-akhir ini, aku merasa otakku berjalan dengan lambat, karena sering sekali aku gagal untuk fokus belajar.

Kepalaku, juga sering terasa sakit. Entah apa penyebabnya, aku juga merasa badanku akhir-akhir ini sangat lemas.

Ku tarik napas, lalu ku tekan tombol merah yang terletak di jendela bis di sampingku. Kini, aku temukan diriku sedang berlari-lari kecil memasuki area kampus.

"Yoon Yura!" panggil seorang perempuan, berambut pendek, yang merupakan teman satu jurusanku dari kejauhan. Ia merupakan teman pertamaku di sini

Aku melambaikan tanganku ke arahnya, dan langsung berlari kecil menghampirinya, "Minkyung!"

Ia tersenyum dan langsung menggandengku. "Kau tahu?" tanyanya, Minkyung menarikku ke dalam gedung dan melanjutkan, "Besok kita akan olah raga."

Aku mengerutkan keningku, dan menatap Minkyung, "Eoh? Olah raga? Itu termasuk mata pelajaran?"

Minkyung mengangkat bahunya, dan langsung menarikku untuk duduk di kursi panjang yang berada di dalam gedung. Aniya.. Bukannya kau bilang ingin masuk ke unit kegiatan memanah?'

It's Not GoodbyeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang