Separate

15.6K 2K 73
                                        

"Yura-ya," panggil Jungkook, membuatku menghentikan pikiranku yang sudah mulai tidak masuk akal.

"Eoh?" tanyaku.

"Ayo kita mulai nonton film. Aku lupa memberi tahu padamu, bahwa aku membawa laptop."

Jungkook menarik tanganku dan membawaku ke ruang tengah.

Ia menyalakan laptopnya, kemudian ia mematikan lampu ruang tengah. Sekarang sumber penerangan di ruangan ini hanya dari laptopnya yang menyala saja.

"Aku baru mendownload film romance."

Aku mengerutkan keningku, "Romance?! Ayolah oppa, aku tidak suka film romance."

"Jin hyung bilang film ini bagus. Ayolah, kita coba sesuatu yang belum pernah kita coba. Dari dulu kita hanya menonton film horror thriller saja. Sekarang umurmu sudah sembilan belas tahun, jadi.." Jungkook menggantungkan kalimatnya.

Aku mengerutkan keningku, "Mwo?"

Tiba-tiba Jungkook menarik tubuhku untuk mendekatinya, kemudian ia merangkul tubuhku, "Jadi ayo kita tonton film ini."

Aku memutar bola mataku malas, "Judul filmnya apa?"

"Me before you."

"Wah! Bahasa inggrismu benar-benar berkembang dengan baik, oppa!"

"Of course." jawab Jungkook dengan percaya diri.

"Memangnya arti dari me before you apa?" tanyaku.

Raut wajah Jungkook berubah, "Sudahlah, jangan diteruskan. Lebih baik kita cepat menonton."

-

Setelah menonton film tersebut, kami hanya diam, sama-sama melempar pandangan masing-masing dan tangan kami yang menggenggam.

Dari jarak kurang dari sepuluh senti meter ini, aku dapat merasakan hembusan napas Jungkook menerpa wajahku, membuatku meneguk ludahku.

"Bagaimana menurutmu?" tanya Jungkook.

Aku tersenyum, "Aku tidak menyesal pernah menonton film itu, walaupun endingnya tidak seperti yang aku harapkan, kukira Will tidak akan bunuh diri dan hidup bahagia dengan Louisa."

Jungkook tertawa, kemudian ia mengacak rambutku. Jungkook langsung melepaskan tangannya yang sedang menggenggamku, kemudian ia mematikan laptopnya.

"Sudah malam, sebaiknya kau tidur." ucap Jungkook. "Aku-"

Perkataan Jungkook terhenti, ketika aku membuka mulutku.

"Wae?"

"Temani aku... tidur."

Mata Jungkook yang awalnya membesar, mulai kembali keukuran normal, kemudian ia berdeham.

Aku hanya ingin menghabiskan waktu dengan Jungkook untuk yang terakhir kalinya.

"Baiklah."

Sekarang, kutemukan diriku dan Jungkook yang sudah berada di atas kasur yang sama. Jungkook berbaring di salah satu pojok kasur, sedangkan aku di pojok lainnya.

Aku merasa sedikit menyesal karena telah meminta sesuatu yang aneh. Pasti Jungkook akan mengira bahwa aku adalah wanita yang tidak-tidak.

Lagian, akukan hanya ingin menghabiskan waktu berdua dengan dia.

"Aku.. Tidak percaya kau meminta ini."

Aku meringis, ini benar-benar hal memalukan.

"Dan aku senang kau meminta hal itu." Jungkook menyampingkan tubuhnya, "Aku senang mempunyai waktu berdua denganmu lebih lama."

It's Not GoodbyeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang