Hari ini seperti apa yang dibilang sama Felix, teman-temannya kumpul di rumah dan udah pasti Iqbaal bawa Tara karena mereka juga sekalian mau kerja kelompok
Di rumah udah ada Gaga sama ayah tapi (namakamu) lagi dirumah Bastian. Jam udah nunjukin pukul 9 malam tapi (namakamu) belom pulang dari rumah Bastian
"(Namakamu) kemana?" Tanya Iqbaal pada Felix
"Loh? Emang adek gue gak bilang? Dia kan main dirumah Bastian" kata Felix
"Kok belom pulang jam segini? Tumben banget Lo ngasih" kata Iqbaal yang sedikit kesal, Iqbaal masih sayang sama (namakamu) dan perasaannya gaakan pernah berubah
"Dia besok masih ujian juga kan?" Lanjut Iqbaal
Felix cuma ngangguk, "biarin lah kasian gue liat dia belajar mulu"
Iqbaal berdecak kesal mendengar jawaban Felix, Tara yang sedaritadi ada di samping Iqbaal seperti tidak suka saat Iqbaal menanyakan (namakamu)
"Lo sama adek gue kenapa?" Tanya Felix yang penasaran
"Gapapa" jawab Iqbaal
"Bukannya udah putus Baal?" Tanya Tara dengan sengaja
Iqbaal menatap Tara tajam sedangkan Kiki, Felix dan Samuel kaget mendengar ucapan Tara
"Benerkan? Lo putus sama (namakamu)" lanjut Tara
"Lo putus?" Tanya Samuel
"Kok bisa?" Lanjut Kiki
"Ko adek gue gak cerita?" Lanjut Felix
"Ck! Udah gausah dibahas. Dan buat Lo Tara.. gak usah sok tau!" Ucap Iqbaal menatap Tara malas
"Gue gak sok tau kok" bela Tara pada dirinya
"Hilih! Pulang deh Lo sana, udah malem juga" usir Samuel
"Siapa Lo ngusir-ngusir gue?!" Tanya Tara sewot
"Kenalin, Samuel kembarannya David Beckham" kata Samuel
"Dih" Tara menatap jijik Samuel
"Udah deh Tar, bener kata Cimeng. Pulang sana" kata Kiki
"Gue berangkat sama Iqbaal dan harus pulang sama Iqbaal!" ucap Tara
"Iqbaal ngantuk, udah sana pulang udah gue pesenin taxi" ucap Felix
"Ck! Iqbaal bantuin gue dong!" Ucap Tara pada Iqbaal
"Sana pulang" suruh Iqbaal dengan wajah datarnya, Tara yang sudah kesal menghentakkan kakinya dan pergi begitu saja
"Manusia apaan si itu dia" kata Samuel menatap bahagia kepergian Tara
"Man---"
"Abanggg. Adek pulang"
Iqbaal yang sudah hapal dengan suara (namakamu) langsung menegakkan tubuhnya dan menatap ke arah pintu utama, disana terlihat (namakamu) yang basah kuyup bersama dengan Bastian yang berdiri di sampingnya dengan tampang yang membuat orang geli
"Adek kok basah?" Felix yang liat adik kesayangannya basah kuyup langsung menghampiri (namakamu)
"Tadi main siram-siraman hehe" jawab (namakamu) dengan cengirannya
Iqbaal yang ada di ruang tamu bisa melihat (namakamu) dengan wajah lucu nya itu, dan membuat Iqbaal sangat ingin memeluk gadisnya ekhem mantan gadisnya.
"Kenapa gak ganti baju dulu? Ini basah banget kalo sakit gimana?" Tanya Felix yang menatap khawatir adiknya
"Gak bakal bang, adek kan kuat" ledek (namakamu) dan Felix hanya bisa menghela napas
Bastian sudah berada di ruang tamu sejak Felix bertanya pada (namakamu). Iqbaal tiba-tiba datang membawakan handuk untuk (namakamu)
"Dipake ya, keringin badannya dulu" ucap Iqbaal dan Felix seperti tidak ingin mengganggu mereka jadi pria itu memutuskan pergi kembali ke ruang tamu
(Namakamu) menerima handuk dengan wajah datarnya, "makasih" (namakamu) ingin berjalan meninggalkan Iqbaal namun baru beberapa langkah ia hampir terjatuh karena kakinya yang basah dan membuat lantai licin
"(Namakamu)!"
(Namakamu) hampir terjatuh namun dengan sigap Iqbaal menangkapnya, namun tubuh Iqbaal juga tidak seimbang
Dan
Bruk
(Namakamu) terjatuh dengan posisi Iqbaal di bawahnya dan wajah mereka sangat dekat, (namakamu) bisa merasakan detak jantung Iqbaal sangat cepat, begitu juga dengan detak jantung (namakamu)
Saat tersadar (namakamu) dengan cepat bangun namun Iqbaal menahannya pria itu menahan pinggang (namakamu)
Cup
(Namakamu) melebarkan matanya saat Iqbaal menabrakan bibirnya dengan bibir (namakamu), Iqbaal sedikit melumat bibir (namakamu) dan mereka yang melihat kejadian itu hanya bisa terdiam kaget dengan kelakuan yang Iqbaal perbuat
Iqbaal menyudahi aksinya itu dan tersenyum, (namakamu) kembali sadar dan ia cepat-cepat bangun dengan wajah shock nya
Iqbaal juga ikut bangun dan dengan cepat (namakamu) berjalan namun dengan cepat juga Iqbaal menggendong (namakamu) dengan ala bridal style
(Namakamu) yang dibuat terkejut lagi dengan perlakuan Iqbaal sontak melingkarkan tangannya di leher Iqbaal
"Nanti jatuh lagi" ucap Iqbaal dengan senyuman manisnya dan membawa (namakamu) ke kamarnya
"Anjir! Tadi teh naon?"
*
Iqbaal menurunkan (namakamu) di kursi meja belajar pria itu selalu tersenyum sejak tadi seperti tidak terjadi apa-apa sedangkan (namakamu) masih belum bisa mencerna dengan perlakuan Iqbaal tadi
"Kok diem aja?" Tanya Iqbaal
(Namakamu) cuma bisa menggelengkan kepalanya, gak tau kenapa (namakamu) gak bisa marah sama Iqbaal saat Iqbaal dengan seenak jidatnya cium bibir (namakamu) gitu aja
"Gemes banget sih. Cepet mandi nanti malah sakit, aku kesini lagi nanti bawain makan" Iqbaal mengelus kepala (namakamu) terus pergi gitu aja dari kamar (namakamu)
(Namakamu) gak bisa ngelak kalo dia juga seneng Iqbaal masih perhatian sama dia, tapi tetep aja dia masih belum bisa nerima Iqbaal dengan baik lagi
(Namakamu) menghela napas dan berjalan ke kadalam kamar mandi yang ada di kamarnya untuk membasuh tubuhnya
*
"Anjing Iqbaal! Adek gue Lo apain!" Amuk Felix saat Iqbaal sudah berada di ruang tamu
"Lix plis jangan ngamuk dulu, gue gak bisa nahan buat gak cium adek lo. Tenang aja gue beneran sayang banget sama adek lo" jelas Iqbaal
"Udah Lix, gue liat Iqbaal emang beneran tulus sama adek lo" kata Samuel
"Iya lagian kalo gue jadi Iqbaal gue bakal ngelakuin kayak gitu juga" lanjut Kiki
"Gue kempesin lo!" Sungut Felix dan membuat Kiki menelan ludah nya
"(Namakamu) cuma salah faham, itu sebab gue putus sama dia" ucap Iqbaal menundukkan kepalanya
"Gue percaya sama Lo, jaga adik gue baik-baik"
*
Dangdut bet wkwkw