Bang Iqbaal #33

24.3K 1.8K 65
                                    

Hari ini Iqbaal kembali mengunjungi rumah Felix setelah 3 tahun, ini baru pertama kalinya lagi ia menginjakkan kaki di rumah itu

"(Namakamu) besok udah harus koas lagi bang" ucap (namakamu) pada Felix, mereka sedang menuju ke rumah karena hari ini (namakamu) sudah diperbolehkan pulang

"Ga usah masuk dulu, ayah udah izinin kok sama rumah sakit nya" ucap Felix

"Iya (nam), istirahat aja dulu" ucap Iqbaal

(Namakamu) cuma ngangguk pasrah aja, gak lama mereka sampai di rumah dan setelah Felix parkir mobil mereka masuk kedalam rumah, udah ada ayah, Gaga dan juga Hana

"(Namakamu) istirahat aja ya dikamar" ucap ayah

"Sana sama ka Hana" ucap Gaga

"Yuk (nam)" ajak Hana dan mereka berjalan menuju kamar (namakamu) sedangkan Felix membantu membawakan barang-barang (namakamu) dan Gaga ke dapur untuk membuatkan minum untuk Iqbaal dan juga ayahnya

Iqbaal sedikit merasa canggung karena sudah 3 tahun ia tidak bertemu dengan ayah (namakamu), Iqbaal sudah duduk di hadapan ayah dengan senyum kikuk nya

"Hallo om, udah lama gak ketemu ya" sapa Iqbaal

Ayah senyum terus ketawa liat Iqbaal yang canggung gitu, "iya Baal, kamu biasa aja dong gak usah canggung gitu. Kayak sama siapa aja"

"Hehe iya om, soalnya udah lama gak ketemu sama om mana pas pergi gak pamitan lagi" ucap Iqbaal

"Santai aja baal" ucap ayah dan Gaga datang membawakan minuman dan beberapa cemilan setelah itu disusul oleh Felix yang membawa seperangkat alat PS nya

Dan mereka terhanyut dalam percakapan ringan yang diselingi kerecehan 3 pemuda nan bobrok itu

*

Setelah kejadian seminggu lalu dimana (namakamu) pulang dari rumah sakit, mulai dari situ juga Iqbaal kembali mendekatinya dan menaruh perhatian lebih pada (namakamu)

Seperti sekarang mereka sedang berada di salah satu mall karena Iqbaal meminta tolong pada (namakamu) untuk menemaninya membeli baju bayi, lebih tepatnya Iqbaal ingin membelikan baju untuk Dinan keponakannya anak dari Teh Ody

"Aku jadi gak enak sama Teh Ody" ucap (namakamu)

"Gapapa kali (nam), teteh pasti ngertiin kamu kok" ucap Iqbaal

(Namakamu) hanya mengangguk dan mereka masuk kedalam salah satu toko baju bayi


"Umurnya baru 2 bulan ya bang?" Tanya (namakamu) sambil berjalan ke arah baju-baju bayi itu

"Iya baru 2 bulan" jawab Iqbaal

"Hmm.. lucu-lucu semua lagi" ucap (namakamu) sambil melihat baju-bajunya

Iqbaal tersenyum menatap (namakamu), ia jadi membayangkan jika Iqbaal dan (namakamu) menikah nanti, (namakamu) akan terlihat pusing seperti ini jika sedang memilih baju untuk anak mereka

"Mau beliin baju nya berapa bang?" Tanya (namakamu)

"Berapa aja, kalo menurut kamu bagus yaudah dibeli aja" ucap Iqbaal

"Gak sayang?" Tanya (namakamu)

"Sayang lah, aku mah sayang banget sama kamu" ucap Iqbaal

"Ih bukan itu! Maksud aku uang nya" ucap (namakamu) kesal

"Hehe kirain, gapapa ko buat keponakan tersayang" ucap Iqbaal

"Nanti kalo buat anak kita aku juga gitu" lanjut Iqbaal

"Bodo amat ga denger lagi makan" ucap (namakamu) mengacuhkan Iqbaal

Tak lama mba yang jaga di toko itu menghampiri mereka, "selamat sore pak bu, ada yang bisa saya bantu?"

"Iya mba, saya mau cari baju untuk bayi" ucap (namakamu)

"Loh emang ibu nya hamil berapa bulan? Kok udah beli baju buat bayinya aja?" Tanya mba tokonya

(Namakamu) dan Iqbaal menampakkan wajah kaget nya, lebih tepatnya wajah cengo saat mba nya bilang seperti itu

"Eum.. saya gak hamil mba" ucap (namakamu) malu

"Lagian baju nya juga buat keponakan saya ko" lanjut iqbaal

"Oh gitu. maaf ya Bu, pak. Kalau gitu mari ikut saya, disana ada baju untuk bayi dari umur 1-6 bulan" ucap mba nya dan menunjukkan jalan yang benar:v

"Emang aku keliatan kayak orang hamil ya? Berarti aku gendut dong?" Ucap (namakamu) disaat mereka berjalan

"Engga kok, kamu ideal" ucap Iqbaal

"Diet deh besok" gumam (namakamu

"Gaboleh diet-dietan (namakamu), badan kamu udah bagus" ucap Iqbaal

"Ya" jawab (namakamu) malas, setelah mereka sampai di tempat yang di maksud oleh mba nya (namakamu) kembali memilih baju untuk keponakan Iqbaal

"Nanti kita makan dulu ya" ucap Iqbaal

"Hm" setelah itu mereka kembali memilih baju, dan sesekali berdebat karena selera Iqbaal yang tidak manusiawi

*

Iqbaal dan (namakamu) sedang berada di restoran untuk makan malam dan sedaritadi mereka sudah banyak bertukar cerita, lebih tepatnya mengungkit kenangan masa lalu

"Kamu gak mau tanya kenapa aku pergi? Terus kenapa tiba-tiba putusin kamu?" Tanya Iqbaal

"Biar mas-- eh Abang aja yang cerita" ucap (namakamu) diakhiri kekehan

"Jail nya kenapa gak ilang-ilang sih? Gemes tau" ucap Iqbaal mencubit pipi (namakamu)

"Sakit!" Pekik (namakamu) sambil mengelus pipinya dan membuat Iqbaal tertawa kecil

"Kalo aku cerita, kamu mau denger gak?" Tanya Iqbaal

"Mau, sok cerita" ucap (namakamu)

"Tapi jangan tidur ya? Hehe"

*

Gantung? Sengaja wkwkw

[10] Bang IqbaalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang