Ini sudah 2 minggu (namakamu) menjalani pengobatan, tidak banyak yang berubah tapi (namakamu) tetap terus berusaha. Dan selama ini juga Iqbaal belum tau
(Namakamu) menatap Iqbaal yang sedang melihat vidio anak kecil di Instagram dan itu membuat (namakamu) semakin merasa bersalah pada Iqbaal
(Namakamu) duduk di samping Iqbaal dan memeluk lengan pria itu, "seru banget sih" ucap (namakamu)
"Iya, liat deh yang lucu banget ya" ucap Iqbaal sambil menunjukkan seorang anak laki-laki yang sedang diberikan makan oleh ibunya
(Namakamu) tersenyum sendu sambil mengusap lengan Iqbaal, "maaf ya, Bang"
"Apaansi? Minta maaf mulu, kan belum lebaran sayang" ucap Iqbaal sambil mencium puncak kepala (namakamu), Iqbaal tidak ingin membahas ini, ia tidak ingin membuat (namakamu) semakin terpukul
"Bang.." panggil (namakamu)
"Hm?" Balas Iqbaal sambil mengelus rambut (namakamu)
"Aku gak apa-apa kok kalo Abang mau nikah lagi" ucap (namakamu)
Iqbaal menatap (namakamu) sedikit kesal, "ck. udah deh (nam), gak usah di bahas"
"Tapi ini harus di bahas bang" ucap (namakamu)
"Apalagi yang harus di bahas? Aku gak masalah kok kalo kamu gak bisa kasih keturunan untuk aku, aku nikahin kamu bukan cuma aku mau anak dari kamu (namakamu), dan aku juga gaada niatan untuk poligami kamu, kita bisa bahagia berdua" ucap Iqbaal yang kesal dengan ucapan (namakamu), ia tidak habis pikir dengan (namakamu) bisa-bisa nya (namakamu) menyuruhnya untuk poligami
"Bang aku tau kalau kita bisa bahagia berdua, tapi aku yakin kamu mau juga untuk punya anak. Aku emang bisa hamil tapi kemungkinan itu kecil Bang, aku gak mau bebanin kamu, aku gak mau kamu jadi sedih terus kayak gini" ucap (namakamu) dengan tatapan sendu nya, air matanya sudah bergemuruh di pelupuk matanya
"Siapa yang bilang aku sedih (namakamu)? Aku memang pingin untuk punya anak, tapi kalau Allah belum kasih, aku bisa apa? (Namakamu) aku beneran gak apa-apa, kamu jangan kayak gini" ucap Iqbaal melemah di akhir kalimat
(Namakamu) menumpahkan air matanya, ia menundukkan kepalanya enggan untuk menatap Iqbaal. Iqbaal mengacak-acak rambut nya frustasi setelah itu membawa (namakamu) kedalam pelukannya
Iqbaal menitihkan air matanya, "jangan kayak gini (namakamu), aku cinta kamu apa adanya"
*
Setelah kejadian semalam (namakamu) jadi berhati-hati jika membahas soal momongan. Ia harus lebih berusaha agar Iqbaal bisa merasakan bahagia yang seutuhnya dalam keluarga kecil mereka
"Aku anter ke rumah sakit ya?" ucap Iqbaal
"Nanti kamu telat ke kantor" ucap (namakamu) sambil menyisir rambutnya
"Gak apa-apa, aku kan bos jadi bebas" ucap Iqbaal
"Mulai deh! Sombong nya kumat!" Omel (namakamu)
"Ale rich bebas" ucap Iqbaal dan mendapat tatapan sinis dari (namakamu)
"Hehehe iya maaf, Hawa" ucap Iqbaal sambil memeluk (namakamu) dari samping
Iqbaal mengecup pipi (namakamu) gemas, "gausah cantik-cantik, nanti teman-teman kamu pada naksir"
"Bagus dong" ucap (namakamu) meledek