Iqbaal berkacak pinggang di hadapan Felix sedangkan Felix hanya memamerkan jajaran giginya nya
"Untung Lo temen plus Abang ipar gue, udah sana pake yang BMW" ucap Iqbaal sambil melemparkan kunci mobil nya ke Felix
Felix sumringah, "kalo mobil gue gak di bengkel juga gue gak bakal pinjem Baal,"
"Yaudah iya sana, jangan lupa isiin bensin" ucap Iqbaal
"Uang nya?" Tanya Felix
"Ya pake uang Lo lah! Udah minjem gak modal!" Sungut Iqbaal
Felix mencebikkan bibirnya, "orang kaya kok pelit!"
"Kalo gue pelit gak gue pinjemin mobil lo! Lagian mau pacaran gak modal!" Ucap Iqbaal menatap sinis Felix
"Tuan Iqbaal Dhiafakhri yang terhormat, kan udah gua kata tadi mobil gue di bengkel. Gue sambit Lo ya pake sepatu!" Ucap Felix diakhiri nada kesal
"Yaudah buruan deh Lo sana pergi! Ganggu gue sama (namakamu) tau gak!" Omel Iqbaal
"Gak gue restuin baru tau rasa Lo!" Ucap Felix
"Bawel! Udah sana pergi!" Usir Iqbaal
"Ini BMW Lo yang merah atau yang item?" Tanya Felix
"Merah" ucap Iqbaal malas
"Kenapa gak yang item aja?" Tanya Felix
"BURUAN GAK LO PERGI DARI SINI!!" pekik Iqbaal membuat Felix langsung pergi menuju garasi rumah Iqbaal
Iqbaal mengelus dada nya, harus ekstra sabar kalau punya teman plus Abang ipar kaya Felix
"Dikira rental mobil kali gue," gumam Iqbaal
(Namakamu) menuruni anak tangga dan berjalan menghampiri Iqbaal yang sedang duduk di sofa ruang tamu
"Kenapa sih? Kok teriak-teriak?" Tanya (namakamu) sambil duduk di samping Iqbaal
"Abang kamu tuh! Ngeselin!" Ucap Iqbaal
"Yaudah kamu lagi puasa, gak boleh marah-marah" ucap (namakamu) sambil mengelus lengan Iqbaal
Iqbaal menatap (namakamu) dengan tatapan kantuknya sedangkan (namakamu) tersenyum sambil terus mengusap lengan Iqbaal
"Ngantuk?" Tanya (namakamu)
Iqbaal mengangguk dan menenggelamkan wajahnya di lekukan leher (namakamu)
"Capek yang," gumam Iqbaal
Tadi pagi Iqbaal pergi ke kantor namun pada jam 11 siang ia kembali lagi kerumah, dengan alasan kangen sama (namakamu) dan juga sama calon anaknya
"Bobo ya?" Tawar (namakamu)
"Kalo aku bobo, yang jagain kamu siapa?" Tanya Iqbaal
(Namakamu) tertawa kecil, "ya aku ikut bobo sama kamu lah"
"Mau?" Tanya Iqbaal dan (namakamu) mengangguk
"Tapi kamu harus cium pipi aku dulu" ucap Iqbaal sambil menunjuk pipi nya
(Namakamu) mengecup pipi Iqbaal lama membuat Iqbaal tersenyum sangat senang, "tumben mau turutin ucapan suami nya?" Tanya Iqbaal gemas
"Aku nurut salah! gak nurut salah!" Ucap (namakamu) kesal sambil mengerucutkan bibirnya
Iqbaal menggesekkan hidungnya di pipi (namakamu), "bukan kamu yang salah, aku yang salah"
(Namakamu) tertawa kecil saat Iqbaal mulai menggelitik perut nya, "bang! Geli.." ucap (namakamu)