Hari ini Iqbaal berniat untuk menyatakan kembali perasaannya pada (namakamu), ia sudah siap dengan pakaian santainya dan juga sesuatu yang ia letakkan di tempat yang hanya ia tau
"Bismillah biar jadi allhamdulillah" gumam Iqbaal dan setelah itu ia pergi mengendarai mobilnya menuju rumah sakit tempat (namakamu) koas, hari ini ia akan menjemput (namakamu) terlebih dahulu dan setelah itu mereka akan berjalan-jalan
Setelah satu jam perjalanan Iqbaal akhirnya sampai di rumah sakit, ia memarkirkan mobilnya dan setelah itu masuk kedalam rumah sakit dan berjalan menuju ruangan dokter yang biasa (namakamu) tempati
"Iqbaal, mau ketemu (namakamu) ya?" Langkah Iqbaal terhenti karena Kinan memanggil nya
"Eh iya, dia ada kan?" Tanya Iqbaal
"Ada kok, masuk aja" ucap Kinan dan Iqbaal mengangguk
"Oh iya, gue duluan ya" lanjut Kinan dan setelah itu ia pergi begitu juga dengan Iqbaal ia kembali melangkah kan kakinya menuju ruang dokter
Cklek
Iqbaal membuka pintu ruangan dengan senyumnya namun seketika senyumnya luntur saat melihat (namakamu) yang membelakangi nya dengan Adlan yang sedang dalam pelukkannya
'aku telah berjuang mendapatkan mu, tapi sepertinya aku lebih baik melupakan mu karena kamu lebih bahagia bersamanya'
*
(Namakamu) melepaskan pelukkannya pada Adlan dan setelah itu tersenyum
"Jangan sedih lagi, kalo butuh temen curhat kamu bisa curhat sama aku" ucap (namakamu)
Adlan mengangguk sambil tersenyum, "makasih ya (namakamu)"
"Kalo gitu aku susul Kinan dulu ya" ucap (namakamu)
"Sekali lagi makasih (namakamu)" ucap Adlan dan setelah itu (namakamu) pergi meninggalkan Adlan sendiri
*
(Namakamu) hari ini harus kembali pulang seperti biasa, sekarang sudah jam 11.30 malam dan ia sudah berada di rumah
Rumah terlihat ramai karena ada Felix dan teman-temannya, namun ia belum melihat Iqbaal disana
"Adek langsung tidur ya" ucap Felix
"Ben--"
Bruk!!
"IQBAAL!!"
(Namakamu) yang berdiri di samping Felix langsung melihat ke arah pintu dan (namakamu) melebarkan matanya
Samuel, Kiki, Felix dan (namakamu) langsung menghampiri Iqbaal yang terjatuh di depan pintu
(Namakamu) menepuk pipi Iqbaal agar pria itu sadar namun sepertinya pria itu habis mabuk karena tercium bau alkohol dari mulutnya
"Iqbaal bangun woi! Kalo mau tidur jangan depan pintu!" Ucap Kiki
"Au ih mas Iqbaal ngalangin jalan aja!" Susul Samuel
"Bahlul Lo berdua! Dia pingsan anying!" Sungut Felix
"E maap anisa ceribel gatau" ucap Kiki
"Bang tolong ya bawa bang Iqbaal ke kamar aku, bang Iqbaal abis minum alkohol" ucap (namakamu)
"WAH GILA MAS IQBAAL SEKARANG DEMEN MINUM OPLOSAN!" Pekik Samuel
"Sttt! Udah ayo gotong" ucap Felix dan akhirnya mereka membawa Iqbaal ke kamar (namakamu)
(Namakamu) menutup pintu rumah dan berjalan ke arah kamarnya, Iqbaal sudah di baringkan diatas kasur dan (namakamu) segera menghampirinya
"Dia gapapa kan (nam)?" Tanya Kiki
"Gapapa kok bang, bang Iqbaal cuma pingsan karena kebanyakan minum alkohol aja" ucap (namakamu)
"Lagian si begeng gaya-gayaan mabok, minum susu pagi-pagi aja langsung mules" ucap Samuel
"Yaudah biarin aja dia tidur, udah ayo caw maen pees lagi" ucap Felix
"Bang, (namakamu) tidur dikamar Abang ya" ucap (namakamu)
"Yaudah, Abang juga begadang kok kamu langsung tidur ya" ucap Felix dan (namakamu) mengangguk
"Kuy" ucap Kiki lalu mereka keluar kamar (namakamu)
"IQBAAL JANGAN LUPA BANGUN SIA! JANGAN MODUS ENTE!" teriak Samuel sambil berjalan keluar kamar (namakamu)
(Namakamu) hanya terkekeh dan setelah itu ia melepaskan sepatu dan kaos kaki yang masih melekat di kaki Iqbaal, tiba-tiba Iqbaal bangun dan memuntahkan cairan menjijikan ke lantai kamar (namakamu)
(Namakamu) dengan cepat membangunkan Iqbaal agar pria itu memuntahkan cairannya di dalam kamar mandi
"Bang.. bang Iqbaal bangun dulu" ucap (namakamu) sambil menepuk-nepuk pipi Iqbaal
Iqbaal kembali membaringkan tubuhnya dengan lemas dan setelah itu meracau tidak jelas sembari memanggil nama (namakamu)
(Namakamu) segera membersihkan bekas muntah Iqbaal dan setelah itu ia duduk di samping Iqbaal untuk menenangkan pria itu
"Iya bang, (namakamu) disini" ucap (namakamu) sambil mengelus rambut Iqbaal
"Jangan pergi... Hiks" racau Iqbaal sambil menitihkan air matanya
(Namakamu) bingung namun ia hanya bisa mengelus tangan Iqbaal
"(Namakamu)... Aku sakit hiks" racau Iqbaal lagi
(Namakamu) kembali dibuat bingung oleh Iqbaal, "dimana sakit nya bang? Biar (namakamu) obatin"
Iqbaal membuka matanya menatap (namakamu) sendu air matanya terus mengalir, "hati aku sakit (namakamu) liat kamu sama dia.. hiks... Aku sayang kamu.. aku gak mau kamu pergi lagi"
(Namakamu) terdiam mendengar ucapan Iqbaal namun ia mencoba menenangkan Iqbaal, "maafin (namakamu) bang"
(Namakamu) berpikir mungkin Iqbaal melihat dirinya berpelukkan dengan Adlan tadi, (namakamu) mencoba menenangkan Iqbaal dengan memeluknya
"Maaf bang.." desis (namakamu)
"Aku mau sama kamu (namakamu).. hiks.. jangan pergi" racau Iqbaal
"Iya bang iya.. (namakamu) sama Abang ya" ucap (namakamu), (namakamu) mengucapkan itu bukan hanya sekedar menenangkan Iqbaal ia memang ingin hidup bersama dengan Iqbaal
"Iqbaal gak mau kehilangan semesta Iqbaal untuk kedua kalinya.."
*
(Namakamu) terbangun dengan posisi dirinya tertidur dalam pelukkan Iqbaal dan lelaki itu sudah membuka matanya terlebih dahulu
Iqbaal menatap (namakamu) dengan senyumannya dan dibalas senyuman tak kalah manis oleh (namakamu)
"Aku lamar kamu, kamu terima?"
*
SUMPAH WOI GUE SIBUK BANGET PERPISAHAN WKWK MON MAP NI KALO GA DAPET FEEL DAN CHAPTER INI GAJE HEHE