Epilog

25.2K 1.6K 129
                                    

"bunda Abang ngeselin banget huaaa!!"

"Ih adek nya aja yang cengeng! Abang kan cuma pinjem sebentar hp nya!"

"Tapi hp aku jatoh kan sama Abang! Hua bundaaaa!!"

"Aduh ini kenapa sih? Jia kenapa?"

Pagi yang sangat gaduh di rumah ini, Jie yang sudah berumur 17 tahun selalu mengganggu adiknya Jia yang sudah berumur 16 tahun dan (namakamu) yang selalu menjadi penengah bagi mereka

"Hp adek di jatohin bunda sama Abang," aduh Zia sambil menunjuk-nunjuk Kenzie yang sedang bermain game di ponselnya

"Abang, minta maaf sama adek nya," suruh (namakamu)

"Bunda, Abang gak salah," rengek Kenzie sambil mengerucutkan bibirnya. Kenzie sangat mirip dengan Iqbaal

"Tapi hp aku lecet tau bang! Nanti diomelin sama ayah gimana?!" Sungut Zia

"Jia gak boleh gitu sama Abang, yang sopan sayang," ucap (namakamu) sambil mengusap halus rambut Zia

"Ayo saling minta maaf," lanjut (namakamu), Zia berjalan menghampiri Kenzie yang sudah berdiri di hadapan (namakamu)

"Maafin adek ya bang, habisnya Abang ngeselin," ucap Zia

"Iya maafin Abang juga ya? Nanti kalo ayah nanya biar Abang yang jawab," ucap Kenzie setelah itu mereka berpelukan membuat (namakamu) tersenyum

"Yaudah yuk kita makan siang, abang panggil ayah di ruang kerjanya ya," suruh (namakamu)

Kenzie dan zia saling melepaskan pelukan mereka, Kenzie berjalan menghampiri Iqbaal di ruang kerja sedangkan Zia membantu (namakamu) menyiapkan makanan di dapur

Tak lama Iqbaal datang bersama Kenzie, "bunda masak apa?" Tanya Iqbaal sambil duduk di kursi yang berdampingan dengan (namakamu) sedangkan Kenzie dan Zia duduk di hadapan mereka

"Masak makanan kesukaan kalian, udang telur asin," ucap (namakamu) ambil menyendokkan nasi untuk Iqbaal

"Terima kasih, bunda," ucap Iqbaal setelah (namakamu) memberikan piring berisikan makanan ke Iqbaal

"Abang hp nya disimpen dulu, main game nya nanti lagi," ucap (namakamu), Kenzie sedang demam dengan game online yang ada di ponsel, ia dan Iqbaal tidak melarang selagi nilai sekolah Kenzie masih bagus, tapi Kenzie tetap harus ingat waktu

Kenzie meletakkan ponselnya di atas meja, "maaf ya Bun, yah," ucap Kenzie

"Besok ambil rapot Bun," kata Zia

"Jam berapa? Ayah ikut ya?" Ucap Iqbaal

"Jangan! Nanti ayah di gengbeng sama guru-guru di sekolah," ucap Kenzie, Kenzie dan Zia memang satu sekolah hanya beda kelas saja karena memang Kenzie satu tahun diatas Zia

"Iya yah jangan ke sekolah kita, nanti temen-temen aku pada nanyain ayah terus minta main mulu kerumah," ucap Zia dengan bibir nya yang sedikit mengerucut

"Emang ayah ganteng banget ya?" Tanya Iqbaal pede

"Udah deh ayah jangan halu, udah makan dulu," ucap (namakamu)

"Sini kamu makan juga Bun," ucap Iqbaal

"Bunda masih harus cuci piring, kalian makan duluan aja," ucap (namakamu)

"Biar nanti adek yang cuci piringnya Bun, bunda makan aja dulu sama kita," ucap Zia

"Nah anak ayah pinter, sini Bun duduk," kata Iqbaal

(Namakamu) duduk di samping Iqbaal dan mengambil makanan nya sendiri, mereka mulai makan dengan khidmat sampai akhirnya selesai makan Kenzie membuka suara

[10] Bang IqbaalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang