Cuma mau kasih tau, part ini lebih banyak narasi daripada dialog hehe
*
Iqbaal menatap (namakamu) datar, ia habis mengunjungi sekolah (namakamu), lebih tepatnya 'di panggil' oleh kepala sekolah karena gadisnya membuat masalah. Seharunya Felix, ayah atau Gaga yang datang namun mereka semua sibuk jadilah Iqbaal yang menemui kepala sekolah (namakamu)
"Ini baru sehari kamu masuk yang, yaampun.." Iqbaal melipat kedua tangannya di depan dada menatap (namakamu) yang sedang menyenderkan tubuhnya di sofa sambil menundukkan kepalanya dan tak lupa bibirnya yang mengerucut
"Kenapa coba berantem? Gak malu apa? Mana berantemnya di lapangan sekolah lagi" ucap Iqbaal
Jadi, tadi saat di sekolah (namakamu) menghampiri seorang pria yang membuat Gege sahabatnya menangis, pria itu sudah membuat Gege malu dan (namakamu) tidak bisa tinggal diam akan itu
"Mana yang dilawan cowok lagi? Untung kamu menang kalo kalah gimana?" Tanya Iqbaal yang sudah frustasi
"Ya aku gak bisa diemin lah Gege di bikin malu sama dia! Gege kan sahabat aku!" Balas (namakamu)
"Ya tapi kamu perempuan sayang... Emang gak bisa Bastian aja yang maju?" Tanya Iqbaal
"Bastian lagi futsal tadi! Aku udah gabisa tahan sama si Dino tadi!" Ucap (namakamu)
"Untung aku yang dateng ke sekolah, kalo Felix gimana? Di omelin kamu tuh yang" ucap Iqbaal
"Yaudah iya terserah deh! Capek!" Ucap (namakamu) malas
"Jadinya kamu libur duluan kan? Pusing aku yang" Iqbaal ikut duduk di samping (namakamu) dan menyandarkan kepalanya di pundak (namakamu)
(Namakamu) mendapat skorsing selama 1 Minggu dan Minggu depan sudah libur jadilah hari ini (namakamu) hanya masuk satu hari eh-- setengah hari
"Enak dong jadi aku" ledek (namakamu)
"Enak pala lu! Ada ya orang di skorsing malah seneng. Herman gue" ucap Iqbaal menatap (namakamu) jengkel
"Mana kamu baru naik kelas 12 lagi, atuh lah pusing pala Iqbaal" Iqbaal kembali menyandarkan kepalanya di bahu (namakamu) dan memejamkan matanya sambil memijat keningnya yang terasa pening
"Gak usah dipikirin, lagian ini juga masalah aku bukan masalah kamu" ucap (namakamu)
"Gimana gak dipikirin? Aku kan pacar kamu yang merangkap jadi suami kamu, masa ngeliat calon istri kayak gini harus di diemin? Calon suami macam apa aku ini" ucap Iqbaal
"kaya aku mau aja nikah sama kamu" ucap (namakamu)
"Yaudah aku paksa" kata Iqbaal tak mau kalah
"Aku gak suka dipaksa!"
"Yaudah nikah sama aku!"
"Gak janji, kalo aku nemu yang lebih ganteng aku tinggalin kamu" ledek (namakamu)
"Siapa? Siapa yang lebih ganteng dari seorang Iqbaal Dhiafakhri Ramadhan? Gak ada atuh lah yang! Aku ini udah tingkatan paling atas buat pria ganteng di dunia" ucap Iqbaal dengan pd-nya
"Kamu sama Hema juga gantengan Hema" ucap (namakamu) dan itu membuat Iqbaal diam, ia tidak suka kalau (namakamu) membahas mantan walaupun Hema hanya mantan gebetan dan mereka gak pernah jadian tapi tetep aja mereka pernah saling suka dan mungkin sayang. Iqbaal gak suka.
"Oh jadi gitu? Oke" Iqbaal meninggalkan (namakamu) dan pergi ke kamar gadis itu
"Mau kemana?" Tanya (namakamu) dengan sedikit teriakan