Hari ini mereka akan pergi ke Berlin, mereka tidak jadi pergi ke Swiss karena mereka harus pulang lebih awal, kemarin seharian Iqbaal hanya tidur dan mereka hanya berjalan-jalan sebentar di sekitar hotel pada malam hari
Di pesawat kali ini Kenzie tidak tertidur, ia sedang berada di gendongan Iqbaal sesekali Iqbaal menciumi gemas putranya itu. Di Berlin nanti mereka tidak perlu menyewa hotel karena mereka akan tinggal di apartemen Iqbaal yang dulu ia tempati saat bersekolah di Berlin
"Bobo aja Bun kalo ngantuk, biar aku yang jagain Jie," ucap Iqbaal
"Ga ngantuk kok," ucap (namakamu) padahal sudah terlihat kalau wajahnya lelah
"Gaboleh boong di depan anak nya Bun, udah ah bobo aja dipake selimutnya dingin" ucap Iqbaal
"Nanti kamu bosen gaada temen ngobrol nya," ucap (namakamu)
"Nanti aku ngobrol sama pramugari nya kalo bosen" ucap Iqbaal dan mendapat pukulan oleh (namakamu)
"Oh jadi gitu?!" Ucap (namakamu) sinis
"YaAllah kenapasih ayah selalu salah? Jie bunda kenapa galak banget sih suka pukul-pukul ayah?" Adu Iqbaal pada Kenzie
"Habisnya kamu ngeselin! Bodo ah!" (Namakamu) membelakangi Iqbaal dan mengabaikannya
"Jie, ayah salah lagi ya?"
*
Mereka sudah sampai di bandara Tegel Flughafen Berlin, (namakamu) menarik koper sambil menggendong Kenzie dan Iqbaal juga membawa stroller Kenzie
"Yang.. masih ngambek?" Tanya Iqbaal saat mereka menunggu taxi
(Namakamu) hanya memasang wajah datarnya sedangkan Iqbaal memasang wajah lucu nya
"YaAllah cuma bercanda aku yang" ucap Iqbaal
"Beneran juga gapapa," jawab (namakamu) cuek
"Aku bercanda aja kamu marah, gimana beneran? Ngamuk kali" ucap Iqbaal dan kembali mendapat tatapan sinis
Iqbaal langsung ciut, "iya maap kanjeng"
Tak lama taxi mereka sampai, supir taxi membantu meletakkan barang mereka di bagasi mobil, (namakamu) sudah terlebih dulu masuk kedalam taxi
"zu der weißen Wohnung jawohl" ucap Iqbaal menggunakan bahasa Jerman saat ia sudah berada di dalam mobil
Trans: ke apartment putih ye bang
"okay" jawab supir taxi dan mulai menjalankan mobil nya
"Kamu bisa bahasa Jerman?" Tanya (namakamu)
"Kamu udah gak marah?" Tanya Iqbaal balik dan (namakamu) hanya memutar bola matanya malas
Iqbaal terkekeh, "bisa atuhlah yang, aku kan pernah tinggal disini"
(Namakamu) hanya menganggukkan kepalanya membuat Iqbaal tersenyum gemas
"Bun, Ich liebe dich"
*
M
ereka telah sampai di apartemen tempat Iqbaal tinggal dulu, apartment tidak terlalu kecil dan tidak terlalu mewah. Sederhana.
