Bang Iqbaal #99

19.4K 1.6K 87
                                    

Dirumah (namakamu) sudah ramai dengan teman-teman dan keluarga nya, Iqbaal sedang bekerja dan akan pulang malam nanti, Iqbaal bilang ia akan pulang larut karena ia harus lembur

"(Namakamu) duduk aja, biar teteh yang rapihin" ucap Ody

"Ah gapapa kok teh, ini mah gak berat" ucap (namakamu)

"Eh iya, nanti ambil nya sama Felix atau sama Samuel aja ya, jangan sendiri" ucap Ody dibalas anggukan oleh (namakamu)

"Aku samperin bang Felix dulu ya teh," ucap (namakamu) dibalas anggukan oleh Ody

(Namakamu) berjalan ke arah Felix, "bang sekarang aja yuk?" Ajak (namakamu)

Felix mengangguk, "Jie gak usah diajak, kita sebentar doang kok"

"Yaudah, Jie juga lagi sama bunda. Yuk" ucap (namakamu) dan akhirnya mereka pergi

*

Iqbaal sedang sibuk dengan berkas-berkas dan juga laptop di hadapannya, sekarang sudah jam 10 malam namun Iqbaal belum juga ingin beranjak dari kursi kekuasaan nya

Ponsel Iqbaal berdering menampilkan nama (namakamu) disana, (namakamu) sudah berkali-kali menelpon Iqbaal tapi Iqbaal sama sekali tidak mengangkat nya

Karena kesal (namakamu) selalu menelponnya Iqbaal akhirnya mengangkat telpon (namakamu) sambil marah-marah

"Kenapasih?! Kan udah aku bilang gak usah tungguin aku pulang!" Bentak Iqbaal

"Ak-aku cuma mau tanya kamu mau makan malam apa,"

"Gak usah! Aku gak laper! Aku tutup telponnya!"

Iqbaal meletakkan ponselnya dengan kasar dan setelah itu kembali fokus dengan pekerjaannya, Iqbaal melirik jam dan memang sekarang sudah malam sudah waktunya Iqbaal untuk pulang

"Sial!"

*

"Iqbaal gimana?" Tanya Gege, ia sedang menemani (namakamu) di kamar karena (namakamu) sedang menyusui Kenzie

"Dia marah-marah, gak tau deh dia lagi banyak kerjaan kayak nya" ucap (namakamu) malas

"Lo gak boleh ikutan marah juga, Inget (namakamu)," ucap Gege membuat (namakamu) mengangguk

"Semua gara-gara Abang Lo tuh! Otak nya emang gesrek" ucap Gege

(Namakamu) tertawa, "gaboleh gitu woi, Lo dulu suka sama dia"

"Apaan?! Gue suka nya sama bang Gaga ya bukan jurig kayak dia!" Elak Gege

"Tapi kan bang Gaga udah nikah, Lo sama bang Felix aja deh," ledek (namakamu)

"Gamau! Gue mau anak gue nanti kayak Jie, liat tuh mukanya arab-arab gitu kan lucu" ucap Gege, wajah Kenzie memang perpaduan antara Iqbaal dan (namakamu) tapi lebih seperti (namakamu) yang ke arab-araban

"Abang gue juga ada keturunan Arab kali" ucap (namakamu)

"Arab apaan anjir? Palsu dia! Arab gaada yang sipit!" Ucap Gege

(Namakamu) tertawa kencang, "hadu! Udah ah ngakak banget gue!"

Gege tersenyum, "sehat-sehat terus ya sahabat gue huhu"

*

Sudah jam 11.20 malam tapi Iqbaal belum juga pulang ke rumah, Iqbaal menatap ponselnya yang berbunyi karena ada notifikasi chat dari (namakamu)

Bunda❤
|Kamu jangan malem-malem pulang nya
|Pintu rumah gak aku kunci ya, nanti kalo udah pulang langsung masuk aja
|Pulang kerja nanti kamu ketemu Jie di kamar nya dulu ya, dia kangen sama ayah nya
|Aku bobo dulu, kamu hati-hati pulang nya
|Aku sayang kamu❤ hehe

Iqbaal mengerutkan keningnya, tidak biasanya (namakamu) seperti ini. Iqbaal hanya membaca tanpa membalas pesan dari (namakamu) ia kembali fokus pada pekerjaan nya

Beberapa menit kemudian, Iqbaal sudah tidak tahan untuk pulang dan akhirnya ia memberhentikan Kerjanya setelah itu berjalan keluar kantor

Ponsel Iqbaal berbunyi menampilkan nama Felix di sana, Iqbaal kembali mengerutkan keningnya, "tumben banget nih si kampret," gumam Iqbaal

Iqbaal akhirnya mengangkat telpon dari Felix

"Hal--"

"IQBAAL BURUAN BALIK!!"

"Apaansi lu anjir?! Tiba-tiba ngegas?" Ucap Iqbaal heran

"Buruan balik!"

"Iya nyet ini juga gue mau balik, emang kenapasih? Lo mau pinjem duit? Mau pinjem mobil atau ma--"

"Gue gak mau minjem apa-apaan bangke!"

"Ya terus Lo kenapa tiba-tiba telpon gue kayak gini? Tumben banget, biasanya Lo takut pulsa Lo abis"

"Bacot! Buruan pulang!"

"Kenap--"

"Buruan pulang sebelum Lo nyesel! (Namakamu) Baal!"

Mata Iqbaal melebar, jantung nya berdegup kencang saat Felix menyebut nama (namakamu)

"Lix.. (namakamu) ke-kenapa?"

Iqbaal tidak bisa mendengar suara Felix lagi saat ia melihat ponselnya, sambungan telpon sudah terputus, Iqbaal kembali mencoba menghubungi Felix tapi ponsel pria itu tidak aktif

Dengan cepat Iqbaal segera berlari keluar dari kantor, perasaan nya sudah campur aduk ia kembali mengingat ucapan (namakamu) di Bali dan pesan terakhir yang (namakamu) kirim untuk Iqbaal

Apa ada sesuatu yang terjadi sama (namakamu)?

(Namakamu) kenapa?

(Namakamu) baik-baik aja kan?

(Namakamu) gak pergi tinggalin gue sama Jie kan?

Itu adalah pertanyaan yang sedang memenuhi kepala Iqbaal, Iqbaal menyalakan mesin mobil dan langsung melesatkan mobil nya

Iqbaal mencoba menghubungi Felix lagi tapi tetap saja ponselnya tidak aktif, Iqbaal mencoba menghubungi ponsel (namakamu) namun panggilannya tidak di jawab oleh (namakamu)

Iqbaal menggigit bibir bawahnya dengan keras, ia menggeleng kan kepalanya saat ia berpikir kalau (namakamu) akan pergi meninggalkannya dan Kenzie. (Namakamu) pasti baik-baik aja, Iqbaal mencoba berpikir positif tentang keadaan (namakamu) sekarang

Macet. Iqbaal benci kata itu! Sekarang disaat Iqbaal buru-buru seperti ini jalanan sangat padat padahal sekarang sudah hampir tengah malam

"Bangsat!"

*

Ngakak banget dah jadi pada kayak roy Kiyoshi wkwkw mon map gue receh wkwkw

#RichAlesequat.

[10] Bang IqbaalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang