Iqbaal mendekatkan wajahnya dengan perempuan itu dan (namakamu) masih berdiri mematung
"-- CUT!!"
Iqbaal melepaskan tangannya dari pinggang wanita itu begitu juga dengan wanita nya, dia melepaskan tangannya dari leher Iqbaal
Iqbaal melihat ke arah dimana (namakamu) masih diam berdiri di depan pintu
Iqbaal tersenyum dan berjalan menghampiri (namakamu) dan memeluk gadisnya
"By kangen" gumam Iqbaal
Hati (namakamu) panas, bisa-bisanya Iqbaal kepergok selingkuh dan sekarang dia malah peluk (namakamu) dan bilang kangen. Menjijikan!
(Namakamu) masih belum mau membalas pelukkan Iqbaal karena ia masih bingung dan juga kesal dengan Iqbaal
"Kok gak dibales pelukkan aku?" Tanya Iqbaal
"Bangsat." Desis (namakamu) pelan
Iqbaal melepas pelukannya dan menatap (namakamu) bingung, "kok ngomong kasar sih? Kamu kenapa?"
"Lo abis selingkuh di depan gue terus sekarang seenak jidat Lo peluk-peluk gue?!" Bentak (namakamu)
Iqbaal diam dan setelah itu tertawa (namakamu) semakin bingung dengan situasi sekarang
"Hahahahaha aduh sayang perut aku sakit tolong hahaha" Iqbaal memegangi perut nya dengan tangan kirinya dan memegang tangan (namakamu) dengan tangan kanan nya
"Apaansi?!!" Bentak (namakamu) kesal dan melepaskan pegangan Iqbaal
Iqbaal mencoba meredakan tawanya dan ia kembali menatap (namakamu) dan menggenggam kedua tangan gadisnya
"By.. listen to me, the girl is my cousin don't jealousy dear" ucap Iqbaal manis
(Namakamu) masih belum percaya dia hanya menatap Iqbaal datar, tak lama gadis tadi menghampiri mereka
"Kak Iqbaal makasih ya udah mau bantuin tugas kuliah aku" ucap gadis tadi
"Sama-sama Vanesha" ucap Iqbaal dengan senyumannya
Gadis bernama Vanesha itu melihat ke arah (namakamu) dan tersenyum, "kak (namakamu) ya? Kenalin aku Vanesha sepupu nya bang Iqbaal" Vanesha mengulurkan tangannya
(Namakamu) membalas uluran tangan Vanesha dan tersenyum, "(namakamu)"
"Maaf ya tadi bang Iqbaal nya di pinjem dulu hehe" ucap Vanesha dengan cengirannya
"Iya gapapa kok" balas (namakamu) dengan senyumannya
"Apaan tadi kamu mara--" ucapan Iqbaal terhenti karena (namakamu) membekap mulutnya menggunakan tangan kirinya
(Namakamu) tersenyum menatap Vanesha, "gak usah di dengerin ya dia lagi halu"
Vanesha tertawa dan setelah itu kedua temannya menghampiri mereka, "Sha ayo udah nih" ucap salah satu temannya