qbaal dan (namakamu) sedang ada di kursi balkon kamar (namakamu), Iqbaal berniat akan menceritakan semuanya pada (namakamu). Tentang kesalahfahaman (namakamu).
Namun sudah 15 menit berlalu kedua manusia ini masih enggan membuka suara mereka hanya memandang langit yang hanya ada beberapa bintang di sana
(Namakamu) dengan pakaian tidur favorite nya berwarna biru gelap dan itu adalah pakaian tidur punya bunda yang diturunkan pada (namakamu)
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Maaf"
Akhirnya setelah 15 menit berlalu Iqbaal membuka suaranya
"Maaf udah buat kamu salah faham" lanjut Iqbaal dan (namakamu) berniat mendengarkannya
"Kemarin kamu salah liat, aku gak ciuman sama Tara, Tara dateng kerumah dalam keadaan gak jelas dia emang berniat mau cium aku tapi aku ngehindar, kita gak pernah ciuman (namakamu)" ucap Iqbaal
"Aku juga gak tau kamu udah disana, gak lama Tara ajak aku buat beli bubur di depan komplek, aku paksain walaupun aku lagi sakit karena aku juga laper dan nunggu kamu lama banget datengnya, aku gak tau waktu itu. Sampe akhirnya aku liat kamu sama Faras di taman komplek aku, dan aku baru sadar pasti tadi kamu kerumah aku dan liat semuanya" lanjut Iqbaal
"Aku cemburu (namakamu), aku gak bisa mikir sampai akhirnya aku keluarin kata-kata yang buat hari kamu sakit. Aku minta maaf" Iqbaal menundukkan kepalanya dan entah sejak kapan ia sudah menangis
(Namakamu) menatap Iqbaal dan membawa pria itu kedalam pelukannya dan Iqbaal sudah menangis di pelukan (namakamu)
"Maaf" bisik Iqbaal dengan air matanya yang terus mengalir
(Namakamu) mengusap punggung Iqbaal untuk menenangkan pria itu, "aku udah maafin bang, jangan nangis lagi" ucap (namakamu)
"Jangan pergi (namakamu)... Maaf" Iqbaal masih menangis dengan meminta maaf menyesali perbuatannya
"Udah ya bang" (namakamu) masih terus ngusap punggung Iqbaal agar pria itu berhenti menangis
Iqbaal melepas pelukannya menatap (namakamu) dengan sayang dan menangkup pipi (namakamu)
(Namakamu) bisa melihat air mata yang masih tersisa di pipi Iqbaal, (namakamu) memegang tangan Iqbaal yang sedang memegang kedua sisi wajahnya itu
Cup
Iqbaal lagi-lagi mencium bibir (namakamu) dan melumat nya. Berbeda dengan tadi (namakamu) justru membalas lumatan Iqbaal
Mungkin malam ini mereka akan kembali, satu masa dalam hubungan mereka sudah selesai dan mereka masih harus berjuang untuk kebahagiaan mereka bersama