"gimana-gimana?" Tanya (namakamu) sambil memasang wajah kaget nya
"Iya, aku lamar kamu. Kamu terima gak?" Tanya Iqbaal lagi
"Ini beneran atau bercanda?" Tanya (namakamu)
"Kamu mau nya beneran atau bercanda?" Tanya Iqbaal balik
(Namakamu) memukul dada Iqbaal dengan kesal dan ia mem-pout kan bibirnya sedangkan Iqbaal tertawa gemas
"Gausah pacaran ya? Aku mau kita langsung nikah" ucap Iqbaal sambil mengelus rambut (namakamu) dengan sayang
"Bang Iqbaal ngajak nikah kayak mau ngajak berantem, ngeselin" sungut (namakamu)
"Ya aku baru bangun mana bisa romantis sih" kekeh Iqbaal
"Ya lagian kamu masa nge-lamarnya pas baru bangun tidur, aku kan juga kaget" ucap (namakamu)
"Jadi mau dilamarnya kapan?" Tanya Iqbaal
"Masa tanya aku sih?" Ucap (namakamu) kesal
"Tapi kalo aku lamar diterima kan ya?" Tanya iqbaal
"Insyaallah" jawab (namakamu)
"Nanti kan aku sakit kalo udah romantis-romantis tapi ternyata ditolak" ucap Iqbaal
"Abang juga belom ngomong kan sama ayah?" Tanya (namakamu)
"Kemarin udah di telfon, katanya kita disuruh ke Bandung ke rumah Oma kamu, aku ditantang loh minta restunya langsung sama keluarga besar kamu" ucap Iqbaal
"Loh kok aku gak tau?" Tanya (namakamu)
"Kemarin aku mau kasih tau, eh ternyata kamu lagi asik sama Adlan yaudah gajadi. Hehe" ucap Iqbaal dengan cengirannya
(Namakamu) menatap Iqbaal sendu, ia merasa bersalah pada Iqbaal. Iqbaal mabuk seperti semalam pasti karena (namakamu)
"Semalem mabuk gara-gara itu ya?" Tanya (namakamu)
"Emang aku mabuk?" Tanya Iqbaal dengan candaannya
"Jangan bercanda bang, benerkan semalem mabuk gara-gara aku? Kamu liat aku peluk Adlan ya?" Tanya (namakamu) lagi
"Udah ah gausah dibahas, aku gapapa kok lagian semalem juga emang lagi pengen aja sok jadi orang hedon" ucap Iqbaal diakhiri kekehan
"Maaf bang" ucap (namakamu) sambil memeluk Iqbaal dan menyandarkan kepalanya di dada bidang Iqbaal
Iqbaal tersenyum dengan senang ia membalas pelukan (namakamu) dan mengecup puncak kepala gadis itu dan diakhir dengan ia menempelkan pipi nya di rambut (namakamu)
"Jangan minta maaf, itu bukan salah kamu" ucap Iqbaal
"Jangan kayak gitu lagi, aku khawatir. Aku baru pertama kali liat kamu mabuk kayak semalem, jangan gitu lagi ya bang?" Ucap (namakamu)
"Iya gak bakal gitu lagi" ucap Iqbaal
"Janji?"
"Janji. Tapi ada syaratnya" ucap Iqbaal
"Apa?" Tanya (namakamu) sambil menatap Iqbaal
"Jangan tinggalin aku" ucap Iqbaal dan dibalas anggukan oleh (namakamu)
"Satu lagi.." lanjut Iqbaal
"Apa?" Tanya (namakamu) lagi
"Harus mau jadi istri aku yaa?"
*
(Namakamu) dan Iqbaal sedang berada di dalam mobil, mereka sedang dalam perjalanan menuju Bandung