Bang Iqbaal #63

24.5K 1.8K 140
                                    

Iqbaal masih diam memeluk (namakamu) matanya sedikit melebar, mulutnya sedikit terbuka dan jantung nya berdetak dengan cepat

"(Namakamu).." ucap Iqbaal dengan suara lemah nya

".. ini beneran?" Lanjut Iqbaal

(Namakamu) mengangguk di dalam pelukan Iqbaal, "iya bang, (namakamu) hamil"

Air mata Iqbaal menetes begitu saja, ia memeluk (namakamu) dengan erat sambil menenggelamkan wajahnya di pundak (namakamu)

"Terima kasih (namakamu), terima kasih" Iqbaal mengecup pipi (namakamu) berkali-kali, air mata bahagia Iqbaal terus mengalir begitu juga dengan (namakamu)

"thank you for this, thanks for the happiness you give, dear" ucap Iqbaal

Iqbaal melepas pelukannya ia mengecup bibir (namakamu) sekilas dan tersenyum senang

Iqbaal mendekatkan wajah nya pada perut rata (namakamu) ia mengucapkan sesuatu yang membuat air mata bahagia (namakamu) kembali mengalir deras

"Assalamualaikum anak ayah, baik-baik di perut bunda ya sayang" Iqbaal mengelus perut (namakamu) dan mengecup nya

(Namakamu) tersenyum sambil mengelus rambut Iqbaal, Iqbaal mengangkat wajah nya dan kembali mengecup pipi (namakamu)

"Terima kasih, Bunda"

*

Malam ini aura kebahagiaan terpancar jelas di wajah Iqbaal dan (namakamu), akhirnya keluarga kecil mereka lengkap

Iqbaal sedaritadi terus berbicara pada perut rata (namakamu), seolah-olah janin yang ada di dalam perut (namakamu) bisa mendengar dan menjawab, padahal kandungan (namakamu) baru 20 hari

"Kamu perempuan atau laki-laki, nak? Hm?" Ucap Iqbaal sambil mengelus perut (namakamu)

"Bang, baby nya gaakan bisa jawab lah" kekeh (namakamu)

Iqbaal tersenyum dan mengecup pipi (namakamu) gemas, (namakamu) tersenyum sambil mengelus rambut Iqbaal

"Jangan nakal di dalam perut bunda ya sayang, ayah sayang debay" ucap Iqbaal sambil mengecup perut (namakamu)

"Iya ayah," ucap (namakamu) seolah-olah itu bayi yang ada di dalam kandungan nya menjawab ucapan Iqbaal

Iqbaal kembali mendekat kan wajah nya pada perut (namakamu)

"Wallâhu ahrajakum mim buthûni ummahâtikum târatan ukhra"

*

"Sayang.. bangun" Iqbaal mengecup kening (namakamu) dan mengelus pipi (namakamu) dengan halus

"Bundaaaa... Bangun" ucap Iqbaal gemas

Akhirnya (namakamu) membuka matanya, Iqbaal menatap nya dengan gemas

"Selamat pagi bunda" ucap Iqbaal senang sambil mengecup pipi (namakamu)

"Selamat pagi juga anak ayah" lanjut Iqbaal sambil mengecup perut (namakamu)

(Namakamu) tersenyum senang, sepertinya hari-hari nya sekarang akan menyenangkan

(Namakamu) mengubah posisinya menjadi duduk setelah itu mengikat rambutnya membuat Iqbaal ingin memakannya sekarang juga

"Kamu ke bawah duluan aja, aku ke kamar mandi dulu" ucap (namakamu)

[10] Bang IqbaalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang