Pagi-pagi Iqbaal sudah berangkat untuk meeting dengan partner kerja nya nanti, (namakamu) sedang bersama Kenzie di ruang tamu sambil menonton tv
"Jie mau temenin bunda ke supermarket gak? Bunda mau beli makanan nih," ucap (namakamu) pada Kenzie yang ada di pangkuannya
(Namakamu) gemas jadi ia terus menciumi pipi Kenzie, Kenzie tidak pernah menangis jika dicium seperti itu oleh orang-orang terdekatnya
(Namakamu) membawa Kenzie ke kamar dan meletakkannya di atas kasur, (namakamu) berganti baju dan ia kembali menggendong Kenzie dengan gendongannya
"Lesgoh Jie!!"
*
(Namakamu) sudah membayar belanjaannya dan ia keluar supermarket bersama Kenzie
Supermarket tidak terlalu jauh dari apartemen, hanya ada di samping gedung apartemen. (Namakamu) menaiki lift yang akan membawanya ke lantai apartment Iqbaal
Saat membuka pintu kamar apartemen (namakamu) melihat Iqbaal yang sedang bercipika-cipiki dengan Tara, (namakamu) mengerutkan kening nya
"Sayang.. darimana?" Iqbaal yang menyadari kehadiran (namakamu) langsung melepas pelukannya dengan Tara dan berjalan menghampiri (namakamu)
(Namakamu) melepas sendal nya dan hanya menatap Iqbaal datar, "dari supermarket,"
Iqbaal tersenyum, "Tara kenalin ini (namakamu), udah kenal kan?"
"Kenal dong, yang waktu itu ngerebut Lo dari gue kan?" Tanya Tara diakhiri kekehan
(Namakamu) hanya tersenyum kikuk dan Iqbaal menggaruk tengkuknya yang tak gatal, "yaelah gue bercanda kali!" Ucap Tara
(Namakamu) tersenyum, "ke kamar duluan ya.."
Tara mengangguk dan (namakamu) berjalan masuk kedalam kamar tanpa memperdulikan Iqbaal, Iqbaal menggaruk tengkuknya yang tak gatal, sudah pasti (namakamu) marah pada Iqbaal
"Baal, nih hp baru nya. Uang nya pas tenang aja gak gue ambil kok" ucap Tara diakhiri kekehan
"Stt.. jangan kencang-kencang ngomong nya!" Ucap Iqbaal
"Kenapa?" Tanya Tara heran
"Udah-udah! Makasih ya" ucap Iqbaal
Tara mengangguk, "gue balik ya, kasian Hema gue tinggal di rumah" ucap Tara
Iqbaal menggangguk dan setelah itu Tara keluar dari apartemen nya, Iqbaal buru-buru meletakkan kotak ponsel di meja dan berjalan ke arah kamar
"Sayang.." panggil Iqbaal
Iqbaal menemukan (namakamu) yang sedang berbaring bersama Kenzie membelakangi nya, Iqbaal menghembuskan napas kasar dan berjalan ke arah kasur
"Yang.." panggil Iqbaal, Iqbaal sudah berbaring di samping Kenzie dan Kenzie ada di tengah-tengah mereka
"Marah ya?" Tanya Iqbaal dan (namakamu) tetap diam
"Aku udah biasa kayak gitu," lanjut Iqbaal
"Biasa untuk kamu, engga untuk aku" balas (namakamu) dingin