(namakamu) sedang menyusui Zia di kamar, sejak baru datang Kenzie sudah di rebutkan oleh sepupu-sepupunya karena mereka ingin mengajak main Kenzie
Tiba-tiba pintu terbuka menampakkan Iqbaal dengan wajah lesunya, setelah menutup pintu iqbaal langsung berjalan sempoyongan dan ia menidurkan dirinya di kasur dengan posisi tengkurap membuat (namakamu) melihatnya dengan tatapan bingung
"Kamu kenapa?" Tanya (namakamu)
"Capek, ngantuk, mau bobo," ucap Iqbaal sambil menatap ke arah (namakamu)
"Pinjem sana sama orangnya, lagi di pos kali," ucap Felix
"Eh gue jangan lupa beliin, udah ya cogan mau ke istri dulu. Bye!" Lanjut Felix setelah itu berlalu pergi
"Udah punya istri sombongnya minta ampun," ledek Iqbaal
"Sana buruan kamu pinjem motor sama kang Dadang," ucap (namakamu) setelah itu Iqbaal berjalan ke arah pos satpam yang ada di rumah Oma setelah itu ia kembali dengan membawa kunci motor milik Kang Dadang
Motor kang Dadang itu motor bebek antik, bukan motor metik yang biasa dipake sama orang-orang
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kamu gak apa-apa naik motor ini?" Tanya Iqbaal
"Aku dulu sering naik motor ini, jadi gak masalah malah aku seneng jadi inget waktu aku liburan di sini pas masih SMP, diboncengin sama kang Dadang keliling komplek," ucap (namakamu) diakhiri tawa kecil membuat Iqbaal tertawa
"Yaudah yuk," ucap Iqbaal sambil mengeluarkan motor dari garasi rumah
(Namakamu) naik di jok belakang setelah itu ia memegang ujung baju Iqbaal agar tidak jatuh
"Di peluk atuh yang jangan di pegang baju nya doang," ucap Iqbaal
"Yaudah ih kayak gini aja," ucap (namakamu)
"Nanti kamu jatuh yang," ucap Iqbaal lagi membuat (namakamu) dengan terpaksa melingkarkan tangannya di pinggang Iqbaal
Iqbaal tersenyum senang setelah itu ia menjalankan motornya, (namakamu) ikut tersenyum karena ia jadi teringat masa-masa remajanya saat ia berlibur ke Bandung dan berjalan-jalan menggunakan motor ini dengan kang Dadang, kadang dengan Felix dan pasti ujung-ujungnya akan jatuh di perempatan
"Yang.." panggil Iqbaal
"Hm?" Jawab (namakamu)
"Kita kayak Dilan sama Salma ya," ucap Iqbaal membuat (namakamu) tertawa
"Dilan sama Milea kali, kalo Salma sama Nathan" ucap (namakamu) diakhiri kekehan
"Oh gitu ya? Hehe," ucap Iqbaal dengan kekehan kecil
"Tapi bodo amatlah mau Dilan sama Milea kek, Salma sama Nathan kek, yang penting Iqbaal sama (namakamu)," ucap Iqbaal membuat pipi (namakamu) bersemu
"Biar kisah Dilan dan Milea di jadiin novel, kisah kita cukup disimpan baik-baik untuk diceritakan kepada anak-anak dan cucu kita nanti," lanjut Iqbaal
Iqbaal menggunakan tangan kirinya untuk memeluk tangan (namakamu) yang melingkar di pinggangnya, Iqbaal mengusapnya dengan lembut sambil tersenyum senang
"Aku lebih bahagia punya kamu melebihi bahagianya Dilan yang punya Milea. Aku mencintaimu,"