Warn!!
Chapter pendek hehe*
(namakamu) sedang menyusui Zia di kamar, sejak baru datang Kenzie sudah di rebutkan oleh sepupu-sepupunya karena mereka ingin mengajak main Kenzie
Tiba-tiba pintu terbuka menampakkan Iqbaal dengan wajah lesunya, setelah menutup pintu iqbaal langsung berjalan sempoyongan dan ia menidurkan dirinya di kasur dengan posisi tengkurap membuat (namakamu) melihatnya dengan tatapan bingung
"Kamu kenapa?" Tanya (namakamu)
"Capek, ngantuk, mau bobo," ucap Iqbaal sambil menatap ke arah (namakamu)
"Yaudah bobo sana, ganti baju sekalian," ucap (namakamu)
"Tapi aku laper juga yang," ucap Iqbaal
"Mau diambilin makan?" Tanya (namakamu) tapi Iqbaal menggeleng
"Bosen, dari tadi ketupat lagi, daging lagi, opor lagi. Pengen bakso," ucap Iqbaal membuat (namakamu) menatapnya dengan bingung
"Tukang bakso tutup kali lagi lebaran kayak gini," ucap (namakamu)
"Tapi aku nya pengen bakso sayang~" rengek Iqbaal membuat (namakamu) terkekeh kecil
"Di depan komplek ada sih tukang bakso langganan aku, enak banget. Tapi gak tau deh buka atau enggak," ucap (namakamu)
Iqbaal langsung mengubah posisinya menjadi duduk, "yuk beli yuk!" Ucap Iqbaal
"Kalo tutup gimana?" Tanya (namakamu)
"Pokoknya harus sampe dapet! Aku pengen banget yanggg," rengek Iqbaal
"Yaudah aku titip Jia dulu, kita pinjem motor aja," ucap (namakamu)
"Emang Jia udah selesai minum susu nya?" Tanya Iqbaal
"Udah, nih udah bobo," ucap (namakamu) membuat Iqbaal melihat ke arah Zia yang ada di gendongannya
"Yuk ke bawah," ucap (namakamu), mereka berjalan ke lantai bawah dan melihat keluarga besarnya sedang berkumpul
"Tante, (namakamu) titip Jia dong. Mau kedepan sama Iqbaal mau cari bakso hehe," ucap (namakamu) pada Fina yang sedang duduk di sofa
"Sini-sini, eh tapi Jia nya bobo ya?" Tanya Fina sambil mengambil alih Zia ke gendongannya
"Nih ada kasur nya," ucap Felix yang tiba-tiba datang membawa sebuah benda seperti keranjang? Tapi terlihat modern
"Lah bang, ini punya siapa?" Tanya (namakamu)
"Kata Oma, Oma sengaja beli buat cicitnya yang masih bayi," ucap Felix dibalas anggukan oleh (namakamu)
Fina metakkan Zia yang tertidur ke dalam keranjang tempat tidur itu
"Yaudah sana beli bakso, nanti kehabisan," ucap Fina
"Hehe, titip ya Tante," ucap (namakamu) dengan cengiran khasnya
"Nanti dibeliin bakso deh semuanya," ucap Iqbaal setelah itu mereka berlalu pergi
"Lo mau kemana berduaan?" Tanya Felix yang mengikuti mereka sampai halaman rumah
"Mau beli bakso, eh pinjem motornya kang Dadang dong," ucap Iqbaal
"Pinjem sana sama orangnya, lagi di pos kali," ucap Felix
"Eh gue jangan lupa beliin, udah ya cogan mau ke istri dulu. Bye!" Lanjut Felix setelah itu berlalu pergi
"Udah punya istri sombongnya minta ampun," ledek Iqbaal
"Sana buruan kamu pinjem motor sama kang Dadang," ucap (namakamu) setelah itu Iqbaal berjalan ke arah pos satpam yang ada di rumah Oma setelah itu ia kembali dengan membawa kunci motor milik Kang Dadang
Motor kang Dadang itu motor bebek antik, bukan motor metik yang biasa dipake sama orang-orang
"Kamu gak apa-apa naik motor ini?" Tanya Iqbaal
"Aku dulu sering naik motor ini, jadi gak masalah malah aku seneng jadi inget waktu aku liburan di sini pas masih SMP, diboncengin sama kang Dadang keliling komplek," ucap (namakamu) diakhiri tawa kecil membuat Iqbaal tertawa
"Yaudah yuk," ucap Iqbaal sambil mengeluarkan motor dari garasi rumah
(Namakamu) naik di jok belakang setelah itu ia memegang ujung baju Iqbaal agar tidak jatuh
"Di peluk atuh yang jangan di pegang baju nya doang," ucap Iqbaal
"Yaudah ih kayak gini aja," ucap (namakamu)
"Nanti kamu jatuh yang," ucap Iqbaal lagi membuat (namakamu) dengan terpaksa melingkarkan tangannya di pinggang Iqbaal
Iqbaal tersenyum senang setelah itu ia menjalankan motornya, (namakamu) ikut tersenyum karena ia jadi teringat masa-masa remajanya saat ia berlibur ke Bandung dan berjalan-jalan menggunakan motor ini dengan kang Dadang, kadang dengan Felix dan pasti ujung-ujungnya akan jatuh di perempatan
"Yang.." panggil Iqbaal
"Hm?" Jawab (namakamu)
"Kita kayak Dilan sama Salma ya," ucap Iqbaal membuat (namakamu) tertawa
"Dilan sama Milea kali, kalo Salma sama Nathan" ucap (namakamu) diakhiri kekehan
"Oh gitu ya? Hehe," ucap Iqbaal dengan kekehan kecil
"Tapi bodo amatlah mau Dilan sama Milea kek, Salma sama Nathan kek, yang penting Iqbaal sama (namakamu)," ucap Iqbaal membuat pipi (namakamu) bersemu
"Biar kisah Dilan dan Milea di jadiin novel, kisah kita cukup disimpan baik-baik untuk diceritakan kepada anak-anak dan cucu kita nanti," lanjut Iqbaal
Iqbaal menggunakan tangan kirinya untuk memeluk tangan (namakamu) yang melingkar di pinggangnya, Iqbaal mengusapnya dengan lembut sambil tersenyum senang
"Aku lebih bahagia punya kamu melebihi bahagianya Dilan yang punya Milea. Aku mencintaimu,"
*
Tbtb mas Iqbaal sok sokan romantis wkwkw