"sayang.. kamu kenapa?" tanya Iqbaal saat melihat (namakamu) yang memegangi perut nya
"Shhh.. sakit" eluh (namakamu) membuat Iqbaal panik
"Kamu abis makan apa? Kenapa bisa kayak gini sih?!" Tanya Iqbaal panik
(Namakamu) menggeleng, "ambilin obat aku di laci bang"
Iqbaal dengan cepat menemukan obat yang (namakamu) maksud, Iqbaal mengerutkan keningnya obat yang ia temukan adalah ibuprofen dan ia tidak pernah memberikan (namakamu) untuk membeli obat ini
"Ibuprofen?" Tanya Iqbaal dan (namakamu) mengangguk
Iqbaal menggeleng, "kamu kan dokter? Masa kamu gak tau efek samping dari obat ini?!"
"Plis bang.. kali ini aja, perut aku sakit banget.." eluh (namakamu) Iqbaal tetap menggeleng
"Kita kerumah sakit!" Ucap Iqbaal
(Namakamu) menggeleng, ia belum mau Iqbaal tahu apa yang dialami nya. (Namakamu) mengambil obat itu dari tangan Iqbaal dan memasukkan kedalam mulut setelah itu ia meminum air yang ada di atas nakas
"(Namakamu)!" Omel Iqbaal
(Namakamu) merebahkan tubuhnya membelakangi Iqbaal dan setelah itu menangis, Iqbaal menghela napas dan memeluk (namakamu)
"Kamu kenapa?"
*
"Yang berenangnya udahan yuk, udah sore" ucap (namakamu), setelah kejadian kemarin Iqbaal bertanya pada istrinya tentang keadaan (namakamu) dan (namakamu) selalu jawab Iqbaal belum saat nya untuk tahu, Iqbaal semakin khawatir dan ia teringat ucapan (namakamu) saat di Bali kemarin
"Jie masih mau berenang bunda," ucap Iqbaal yang sedang menjaga Kenzie, Kenzie berenang menggunakan ban yang ada di leher nya
"Udah sore nih nanti masuk angin, yuk naik yuk besok lagi berenang nya" ucap (namakamu) sambil menggendong Kenzie dan itu membuat Kenzie menangis
"Kamu juga udahan berenang nya, ayo mandi" ucap (namakamu) pada Iqbaal
"Mandi bareng kamu?" Tanya Iqbaal senang
(Namakamu) menggeleng, "aku udah mandi,"
"Yaudah mandi lagi!" Pekik Iqbaal
(Namakamu) lagi-lagi menggeleng, "aku di kamar Jie ya, buruan mandi nanti masuk angin" ucap (namakamu) sambil berlalu pergi
"SAYANG!!"
*
(
Namakamu) masuk kedalam kamar dan melihat Iqbaal sedang berdoa setelah sholat Maghrib