Iqbaal terus berdoa di depan ruang operasi sampai pintu operasi terbuka terlihat seorang dokter dengan baju operasi nya berdiri di depan pintu operasi
"suami dari ibu (namakamu)?" panggil dkter membuat Iqbaal langsung berdiri dan menghampiri dokter
"iya, saya dokter" ucap Iqbaal
dokter tersenyum, "anak bapak sudah lahir, mau di adzanin dulu pak"
Iqbaal tersenyum senang, "allhamdulillah" keluarga dan teman-teman juga ikut mengucap syukur dan mereka menitihkan air mata bahagianya
Iqbaal masuk kedalam ruang operasi mengikuti dokter, saat sudah sampai ia melihat anak nya yang ada di dalam inkubator, Iqbaal menghampiri anak nya ia hanya bisa mengadzani dari luar inkubator karena anak nya memang lahir prematur
Iqbaal mengadzani dengan air mata yang terus mengalir, ia menatap buah hatinya yang sangat mirip dengan dirinya, namun hidung nya sangat mirip dengan (namakamu)
"assalamualaikum anak ayah, akhirnya kita ketemu ya?"
*
(namakamu) dan bayinya sudah dipindahkan ke ruang inap, ruangan sudah di ubah menjadi serba biru, banyak bunga dan balon-balon dari keluarga dan teman-teman. (namakamu) tersenyum bahagia, usahanya selama ini tidak sia-sia
"akhirnya kita bersama setelah menanti lama semoga slalu terjaga aaaa~" Felix, Kiki dan Samuel yang terlihat sangat excited dengan kelahiran anak Iqbaal dan (namakamu) sedaritadi mereka terus mengepung tempat tidur bayi nya dan memfotonya menggunakan ponsel dan juga kamera milik Iqbaal
"harus nya di ngajiin, buka dinyanyiin" ucap Ayah diakhiri kekehan
"dingajiin nya nanti sama bapak nya" balas Felix membuat mereka tertawa
(namakamu) masih belum bisa banyak gerak karena jahitan di perutnya yang masih basah dan ia juga masih belum sepenuh nya sadar karena efek obat bius yang diberikan, Iqbaal duduk di pinggir ranjang tempat (namakamu) sambil mengelus punggung tangan (namakamu) dengan halus
anak mereka terlahir prematur namun terlahir sangat sehat tanpa kurang apapun
"mau minum?" tanya Iqbaal dibalas anggukkan oleh (namakamu)
Iqbaal mengambil air minum untuk (namakamu) dan memberikannya pada (namakamu), setelah selesai minum Iqbaal kembali meletakkan air di atas nakas