Iqbaal mengurus (namakamu) dengan sangat telaten pria itu memperlakukan (namakamu) layaknya putri kerajaan
"Bang udah dong kenyang banget" ucap (namakamu) saat Iqbaal menyuapinya makanan
"Satu suap lagi.. a' sayang" ucap Iqbaal menyodorkan makanan ke depan mulut (namakamu) dan dengan terpaksa (namakamu) memakannya
"Good job baby" Iqbaal menepuk-nepuk kepala (namakamu) pelan
"Minum obatnya sekarang" ucap Iqbaal memberikan obat pada (namakamu) dan juga segelas air
(Namakamu) meminum obatnya dan meneguk air hingga setengah gelas, (namakamu) memberikan gelasnya pada Iqbaal lagi dan Iqbaal meletakkannya di atas nakas
"What do you want to do?" Ucap Iqbaal sambil mengusap pipi (namakamu)
"Pengen main" rengek (namakamu)
"Main apa hm? Main sama aku mau?" Tawar Iqbaal
"Kok ambigu ya?" Tanya (namakamu)
"Hahaha what do you think baby?" Kekeh Iqbaal
"Kamu kok jadi agak romantis gini sih?" Tanya (namakamu) bingung
"Aku gak mau kamu pergi lagi, aku mau buat kamu terus nyaman sama aku" ucap Iqbaal yang kedua tangannya sudah berada di pinggang (namakamu)
"Kamu yang buat aku pergi" ucap (namakamu)
"Sorry, that's the stupid thing i've ever done. Sampai akhirnya kamu pergi dan buat aku kehilangan kebahagiaan aku" ucap Iqbaal
"Stttt.. udah yaa aku gak mau sedih-sedihan lagi" ucap (namakamu)
"Kamu apain aku sih yang? Aku sayang banget sama kamu masa" Iqbaal menarik (namakamu) kedalam pelukannya dan menenggelamkan wajahnya di lipatan leher (namakamu)
"Gak aku apa-apain kok" kekeh (namakamu)
"Lulus sekolah nanti nikah sama aku yuk?" Ajak Iqbaal
"Aku mau bahagiain ayah sama abang-abang aku dulu, baru aku nikah" ucap (namakamu)
"Yah terus aku harus tunggu sampe kapan?" Iqbaal mengerucutkan bibirnya
"Nanti ya bang, sabar hehe" kekeh kamu
Iqbaal mengangguk lucu, "mau keluar rumah gak?"
"MAU BANGET!!" pekik (namakamu) senang
"Yaampun yang sakit kuping aku" Iqbaal mengelus kupingnya dan membuat (namakamu) tertawa
"Maaf" kekeh (namakamu) dan i mengelus telinga Iqbaal
"Di cium baru dimaafin" ucap Iqbaal
"Ah cium terus" ucap (namakamu)
"Yaudah gak di maafin" ucap Iqbaal sok ngambek
"Yaudah aku juga gak maksa" jawab (namakamu) cuek
"Iihh yang kok gitu sih? Gak sayang aku ya?!" Rengek Iqbaal sambil pelukkni lengan (namakamu)
"Dih aku mah males disuruh cium kamu terus, belum muhrim tau" ucap (namakamu)
"Tapi kan kamu kalo aku cium juga keenakan" ucap Iqbaal
"Udah deh udah! Kenapa jadi bahas cium-ciuman sih!" Omel (namakamu)
"Yaudah iya, kerumah aku yuk?" Ajak Iqbaal
"Ah malu tau ada bunda Abang" ucap (namakamu)
"Gapapa sekalian aku mau kenalin calon mantu sama bunda" ucap Iqbaal