Iqbaal memperhatikan (namakamu) yang sedang berbicara dengan Faras di ruang tamu rumah nya, Iqbaal berdiri menyandar di kulkas dapur ia bisa langsung melihat Faras dan juga (namakamu) mereka mengobrol dan sesekali mereka tertawa
Jangan tanya kabar hati Iqbaal sekarang, ia cemburu melihat kedekatan (namakamu) dan Faras. Iqbaal sudah tak tahan akhirnya ia menghampiri kedua manusia itu
"Cuy mau sampe kapan ngobrol sama pacar gue?" Iqbaal berdiri di hadapan mereka dengan wajah datar dan kedua tangan yang dimasukkan kedalam saku celananya
"Hm? Yaudah gue pulang ya (nam)" ucap Faras dengan tidak enak hati
"Eh yaudah, ayo gue anterin" ucap (namakamu)
"Kamu--" Iqbaal menunjuk (namakamu) dengan telunjuknya juga wajah datarnya dan itu membuat (namakamu) sedikit takut
"-- disini aja biar aku yang nganterin bocah ini" ucap Iqbaal lalu menarik Faras keluar rumah sedangkan (namakamu) hanya bingung menatap pacarnya itu
Tak lama Iqbaal kembali dengan gaya seperti tadi dan juga wajahnya yang datar
"Faras udah pulang?" Tanya (namakamu)
"Dah" jawab Iqbaal singkat ia duduk di sofa single di samping (namakamu) ia memakan cemilan yang ada di atas meja
"Lo kenapa sih bang?" Tanya (namakamu)
"Ga" jawab Iqbaal sambil terus memakan cemilannya
"Cemburu?" Tanya (namakamu)
"Ngapain cemburu sama anak ayam baru netes" ucap Iqbaal cuek
"Terus kenapa diemin gue?"
"Gak peka banget sih jadi orang! Kesel gue!" Racau Iqbaal
"Cemburu kan? Bilang aja kali" kekeh (namakamu)
"Ga! Udah gue mau pulang" ucap Iqbaal
"Yah ko pulang? Bang Felix masih diluar gue sendirian dirumah" ucap (namakamu)
Iqbaal menatap (namakamu) dan setelah itu menghela napas nya dan ia kembali memakan cemilannya
(Namakamu) tersenyum senang ia memeluk Iqbaal dari samping, "makasih ya Bang"
*
"Mau makan gak?" Tanya Iqbaal sambil mengelus rambut (namakamu) mereka sedang menunggu Felix di ruang tamu
(Namakamu) sedang memainkan ponsel Iqbaal sambil menyandarkan kepalanya di dada Iqbaal
"Bang ini siapa? Ko chat nya pake aku kamu?" Tanya (namakamu) sambil menunjukkan isi chat
"Oh itu.. kating di kampus biasalah cari muka jadi harus sopan" ucap Iqbaal
"Eh jawab dulu pertanyaan gue, mau makan gak?" Tanya Iqbaal lagi
"Kalo gue jawab enggak juga pasti Lo paksa" jawab (namakamu) malas
Iqbaal tersenyum, "tunggu sini biar gue masakin"
"Bisa masak?" Tanya (namakamu)
"Jangankan masak bikin anak aja gue bisa" ucap Iqbaal
"Tai!" Desis (namakamu)
"Mau coba gak?" Ledek Iqbaal
"Udah buruan sana masak!" Ucap (namakamu) sambil mendorong Iqbaal menjauh
Iqbaal tertawa ia sangat senang mengganggu (namakamu) dan setelah itu ia berlalu pergi ke dapur