Bang Iqbaal #28

22.4K 1.7K 94
                                    

(namakamu) mencoba berfikir positif bahwa Tara salah kirim, namun (namakamu) tetap merasa ganjal dan akhirnya ia mencoba menghubungi bunda untuk sekedar menanyakan keberadaan Iqbaal

(namakamu) mengambil ponselnya dan mencoba menghubungi bunda Iqbaal

"Assalamualaikum, bunda" ucap (namakamu) saat sambungan telfonnya terhubung

"Waalaikumsallam, kenapa (namakamu)?"

"Bunda aku boleh tanya? Bang iqbaal ada dirumah gak?"

"Ohh Iqbaal.. ada tuh di ruang tamu sama temennya, si Tara kalo gak salah"

Jantung (namakamu) kembali berdetak cepat dan ia tersenyum tipis

"Oh yaudah makasih ya bunda, nanti tolong bilangin aja sama bang Iqbaal hp nya ketinggalan di rumah aku" ucap (namakamu)

"Itu aja? Mau di salamin yang lain?"

"Enggak bunda, itu aja. Makasih banyak ya bunda"

"Ah iya sama-sama (namakamu), kapan-kapan main lagi ya, bunda kangen"

"Siap itu mah Bun, aku tutup telfonnya dulu ya Bun? Bang Felix kayaknya udah pulang"

"Iya (namakamu), salam sama Abang kamu ya"

"Iya bunda. Sekali lagi makasih ya Bun, assalamualaikum"

"Waalaikumsallam"

Bip

(Namakamu) meletakkan ponselnya dan ia sudah tidak ada niatan untuk membahas tentang Iqbaal jadi ia hanya menatap datar tv nya yang sedang menyala

"Adekkk!! Abang masuk ya?" Ah ya tadi Felix memang benar sudah pulang dan pria itu sedang berada di depan kamar (namakamu)

"Pake password" ucap (namakamu)

"Password apaan si anjir!" Ucap Felix

"Luwak white coffe?"

"Nyaman di hati"

"Masuk"

Pintu terbuka menampakkan Felix dengan baju yang sudah tidak terlihat rapi

"Galau Mulu" ucap Felix

"Siapa yang galau? Biasa aja" ucap (namakamu)

"Eh btw itu hp Iqbaal? Orang nya mana?" Tanya Felix saat melihat ponsel Iqbaal ada di nakas (namakamu)

"Modar" jawab (namakamu) datar

"Kunaon ih adek?" Tanya Felix yang sudah ada di samping (namakamu) sambil melihat novel yang sedang dibaca adiknya

"Teu naon-naon" ucap (namakamu)

"Tadi gak jadi ke makam bunda kan?" Tanya Felix

"Iya kan tadi ujan" jawab (namakamu)

"Kenapasih?" Felix menghadap (namakamu) yang sedang memasang wajah datarnya itu

"Gapapa ih bang! Makan kue sana tadi (namakamu) bikin" suruh (namakamu)

"Kue apa?" Tanya Felix

"Matcha tiramisu" ucap (namakamu)

"Syap! Abisin jangan?" Tanya Felix semangat

"Sok lah abisin" jawab (namakamu) malas dan dengan cepat Felix pergi dari kamar (namakamu) dan (namakamu) mencoba untuk tidur dan melupakan Iqbaal

*

Pagi-pagi Iqbaal sudah ada di rumahnya, Iqbaal baru kembali ke rumahnya pagi ini entah semalam ia kemana mungkin masih asik dengan Tara

[10] Bang IqbaalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang