VKookZy 7

1.3K 186 22
                                        

"Kau tidak bekerja hari ini?"

gadis yang tengah telungkup sambil memainkan ponselnya itu hanya diam dan menjawab singkat untuk setiap pertanyaan yang diajukan ibunya.

"Heem."

"Kenapa?"

"Tidak apa-apa."

"Biasanya semangat sekali," nyonya Bae duduk di samping Suzy, "lebih baik jangan bekerja ya."

Suzy meletakkan ponselnya di kasur, lalu dia berbalik dan duduk sambil menatap kedua manik ibunya.

"Kenapa? Kan aku sudah bilang. Meskipun ibu menikah dengan orang kaya itu, aku akan tetap bekerja." Nyonya Bae tak melihat putrinya.

"Aku hanya tidak enak pada ayahmu. Aku takut membuatnya tersinggung. Kau kan juga putrinya, masa iya kau harus bekerja. Apa itu tidak membuat orang-orang meledeknya karena kelakuanmu?"

"Jadi ibu menyalahkanku?" Suzy menyolot. "Aniya! Ibu hanya tidak enak saja." jawabnya.

"Ya sudah biarkan aku tetap jadi diriku sendiri. Aku tidak mau di anggap memanfaatkan harta tuan Jeon oleh kedua putranya."

"Aku akan membiarkanmu bekerja, tapi aku mohon kau panggil dia ayah."

Suzy menghela napas, memutar kedua bola matanya dan berhenti pada ibunya. "Baiklah."

Nyonya Bae mengusap rambut Suzy. Lalu ia bangkit dan pergi dari kamar Suzy.

Jungkook tengah sibuk mencari kemeja berwarna putih kotak-kotak miliknya. Yang ia ingat,kemeja itu terakhir kali dia simpan di lemari khusus kemeja. Tapi saat ini ia tak melihatnya.

Ia berjalan ke setiap lemari baju. Tak ada! Hingga emosinya memuncak. Ia type pria yang tak sabaran.

Nyonya Bae yang tengah melintas setelah dari kamar Taehyung melihat putra tirinya itu tengah kelabakan mencari sesuatu.

Ia mengintipkan kepalanya dari balik pintu. Jungkook langsung menoleh saat mendengar suara sendal yang terdengar dari balik pintu.

"Jungkook, boleh aku masuk?" Jungkook meluruskan pandangannya ke setiap selip baju sambil mengangguk, mengiyakan ibu tirinya masuk.

Nyonya Bae tersenyum, ia senang Jungkook tak memberikan reaksi buruk.

"Kau mencari apa? Bisa ibu bantu?" Ia melihat kedua mata Jungkook yang tengah sibuk.

Jungkook menghela napas dan melirik nyonya Bae.

"Aku bukan anakmu! Berhentilah menyebut dirimu ibu di depanku!" nyonya Bae tertegun. Ia menunduk lalu dengan sabar membantu Jungkook.

"Kau mencari sesuatu? Biar aku bantu."

"Aku mencari kemeja putih kotak-kotakku. Aku menyimpannya di lemari kemeja, tapi tidak ada."

Nyonya Bae berjalan menuju lemari yang sudah diperiksa Jungkook.

Tak lama kemudian, ia menemukan kemeja yang Jungkook maksud. Ia segera menunjukkan pakaian itu pada Jungkook.

"Apa ini kemejanya?" Jungkook menoleh dan tak lama kemudian dia tersenyum.

"Bagaimana bisa kau menemukannya? Padahal aku sudah mencarinya tadi." Jungkook bersikap ketus dan dingin kembali.

Cara membuat anak remaja luluh itu hanya satu, sabar! Apapun yang mereka lakukan tak jauh dari emosi. Apapun yang dilakukan saat emosi tak akan membuahkan hasil.

Karena nyonya Bae tahu betul sifat Jungkook itu tak jauh seperti Suzy yang jika emosi sudah pasti pikiran dan hatinya tidak menyatu.

"Lain kali jangan mencarinya dengan emosi. Kau harus sabar. Semua yang terjadi di dunia ini perlu proses. Bahkan untuk makan saja kau perlu proses kan? Sama halnya dengan mencari kemejamu." Nyonya Bae meletakkan tangannya di bahu kanan Jungkook lalu pergi meninggalkannya sendiri.

Let Go {VKookZy} Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang