Suzy hanya melayangkan pandangannya ke setiap sudut ruangan rumah Seokjin. Wah, besar sekali. Disetiap dinding ada potret kebersamaan keluarga ini berjajaran di susun zigzag. Ada poto dimana anak kecil yang memegangi permen, lalu anak lelaki sekitar dua belas tahun dengan wanita cantik yang ia pikir itu adalah Seokjin semasa kecil bersama ibu dan keluarganya. Terlihat bahagia, Seokjin tampan juga semasa kecil. Pantas saat dia dewasa sekarang ketampanannya beribu kali lipat.
"Ah kau terpesona kan melihatku?" lerai Seokjin dengan suara tenang yang berhasil mengejutkan wanita itu.
"Cih, aku lebih suka melihat dirimu semasa kecil, kau lucu. Kembalilah jadi kecil saja!" Suzy memekik suaranya kecil.
"Kalau aku jadi kembali kecil, kau mau apa? Mau menciumku? Sekarang saja kalau mau menciumku," Suzy menyenggol bahu Seokjin saat hendak duduk di sofa. Mengerucutkan bibirnya dan melipat kedua tangannya di dada.
"Seokjin, kau menggemaskan. Aku sampai ingin muntah mendengarnya." Keukeuhnya dengan penekanan kata 'muntah' yang ia ucap.
Bahkan pemilik rumahnya saja belum mempersilahkan Suzy untuk duduk, tapi ya sudahlah. Suzy yakin Seokjin tidak akan membiarkannya berdiri seperti manequin. Sementara Suzy duduk di sofa, Seokjin pegi ke kamarnya. Mengambil beberapa baju dan celana. Sebenarnya tuan Jeon sudah menyuruh Seokjin agar meminjam pakaian Jungkook, tapi ia tak mau. Rasanya tidak lucu saja pria tampan dan mapan meminjam pakaian orang, apalagi itu pakaian Jungkook. Pikirnya.
Lalu Seokjin sudah kembali dari urusannya, ia terlihat memegang segelas air jeruk dingin ditangannya. Menaruh gelas jeruk itu dimeja tepat dihadapan Suzy. Itu untuk Suzy, ia pasti sedang kehausan karena menunggu Seokjin berkemas beberapa menit yang lalu.
"Itu, minumlah!" Kedua mata Seokjin mengarah pada gelas yang ia letakan dimeja dan membuat Suzy mengikuti pandangan Seokjin.
Suzy terdiam sejenak, menatap intens gelas berisi minuman segar yang sudah dirasa nikmat jika merosot di tenggorokannya. Tidak, Suzy tidak mau meminumnya. Berpikir logis saja sekarang, Suzy baru mengenal pria itu beberapa hari. Apa mungkin jika tidak ada sesuatu didalam sana?
"Tenang saja, aku tidak memasukan obat tidur di minumannya." Seperti tahu apa yang Suzy pikirkan.
Mungkin tidak, tapi jika yang lain. Misalnya racun? Aneh bukan. Tapi Suzy harus tetap was-was mengingat Seokjin satu jenis dengan keluarga Jeon yang ia kenal jahil. Suzy menatap curiga wajah Seokjin yang polos namun didalamnya? Jangan ditanya!
Sepertinya Seokjin benar-benar bisa membaca pikiran gadis itu sekarang, "Aku juga tidak memasukan racun disana. Aku bukan pembunuh berdarah dingin. Aku membunuh para wanita dengan ketampananku." Seokjin seraya mengangkat kedua alisnya naik turun menatap Suzy yang sekarang bergidik geli.
Dengan gerakan cepat, Suzy meraih gelas jangkung itu. Sebelum meneguknya habis, Suzy terlebih dulu melihat air jeruk itu intens.
Kalau ini ada racunnya, setidaknya dia yang akan mati lebih dulu. katanya didalam benak kecilnya.
"Ini minumlah!" Membuat Seokjin membulatkan kedua matanya menatap gelas ditangan Suzy.
"Aku kan membuat ini untukmu. Kau saja yang minum," Seokjin menolak seraya berujar dan mendorong gelas ditangan Suzy.
"HAH!" pekikan Suzy yang keras membuat Seokjin mengangkat kedua bahunya, ia benar-benar kaget. "Sudah aku duga kau memasukan racun di minumanku. Kalau kau tidak memasukannya mana mungkin kau menolak."

KAMU SEDANG MEMBACA
Let Go {VKookZy}
Fanfiction"aku bukan kakakmu!" Jungkook mendorong seorang gadis cantik di depannya itu. "tapi kita sudah terikat," Suzy terkeukeuh. "aku akan memutuskannya dengan segera!" -Taehyung. jika sebuah keluarga adalah sebuah kesalahan, lalu kenapa harus ada sebuah k...