Sorry for typo...
Aku mau lihat kalian komen..
Komen kalian loh yg bikin ngebut update saking semangatnya 😆😂😅😂😂😂♡♡♡
Suzy sudah dua hari bolos kerja, sampai-sampai dia dapat panggilan dari bos tadi sore. Dia juga bolos karena memilih berkumpul dengan keluarganya. Ya, meskipun memang bekerja sudah kewajibannya. Jadi waktu libur hari ini dia gunakan untuk bekerja seharian.
Sebelum pergi, Suzy berpamitan pada orang tuanya yang sedang duduk berdua di depan rumah. Tuan Jeon tengah asik membaca koran dan ditemani secangkir kopi dan juga istrinya. Hari ini sepertinya dia libur ke kantor, karena jika tidak orang sibuk itu sudah dipastikan tak terlihat batang hidungnya sejak tadi pagi.
"Eomma, aku pergi dulu ya," Suzy mencium kedua pipi ibunya.
"Ini kan libur, mau kemana?" tanyanya.
"Aku mau bekerja. O, ya. Hmm ... hari ini aku pulang terlambat yah, aku bekerja full untuk mengganti bolos kerjaku kemarin," ucapnya ragu. Takut jika ibunya akan memarahinya.
Wanita paruh baya itu sekarang bukanlah nyonya Bae lagi, melainkan sudah menjadi nyonya Jeon. Jadi dia pasti merasa takut suaminya akan marah jika tahu Suzy bekerja paruh waktu kembali. Ia hanya menoleh ke suaminya, rasanya tidak enak saja.
Tapi Tuan Jeon mengerti, Suzy bukanlah anak manja. Dia sudah terbiasa bekerja paruh waktu. Jadi tidak masalah sama sekali, justru Tuan Jeon bangga.
"Kau mengizinkanku bekerja? Aku tidak terbiasa hidup begini. Aku sudah terbiasa hidup mandiri," Suzy mengalihkan pandangannya pada Tuan Jeon.
"Tidak apa, pergilah. Aku justru bangga padamu, kau tidak pernah memanfaatkan siapapun," rasanya tenang mendengar hal itu, kemudian tuan Jeon melirik istrinya dengan gelak tawa kecil, "Andai anak-anakku juga seperti anakmu, sayang."
Nyonya Jeon mengelus bahu suaminya lembut, semua akan indah pada waktunya.
"Lambat laun mereka pasti berubah. Manusia tidak akan bertahan dengan dirinya yang sekarang, dia akan berubah menjadi manusia yang lebih baik." Tangan tuan Jeon memegang lembut tangan istrinya.
Suzy merapikan rambutnya lalu bajunya. Ia segera meninggalkan kedua orang tuanya.
Lalu dari arah dalam rumah, Taehyung keluar dnegan beroakaian rapi, memakai celana dan kemeja jeans berwarna navy serasi. Ia melempar-lempar kunci mobilnya ke atas sembari berjalan. O, tolong jangan lupakan kacamata hitam bermerk -Carin, yang menutup kedua matanya menambah nilai plus ketampanannya. Suzy saat mau pergi izin dulu, tapi Taehyung mengabaikan dua orang tua itu seperti orang buta. Tuan Jeon langsung melipat koran dan menegur anak kurang ajar itu.
"Kim Taehyung!"
Ia menghentikan langkahnya dan dengan wajah tak berdosa menoleh ke ayahnya. "Iya?"
"Mau kemana kau?"
"Mainlah," jawabnya malas.
"Astaga, anak ini benar-benar tidak tahu sopan santun," gerutunya kesal lalu memerintah Taehyung mengantar Suzy. "Antarkan Suzy ke tempat kerjanya!"
Taehyung syok berat, dia sampai melepaskan kacamatanya dan membelalakan matanya melihat dua orang tua itu lalu ke Suzy yang sedang memparkirkan sepedanya tak mendengar ucapan Tuan Jeon dan Taehyung.
"Aku tidak mau, nanti aku terlambat, ayahku sayang." Taehyung memprotes dengan nada bicara menggemaskan karena saking kesalnya pada ayahnya.
"Kalau kau tidak mau, pergi saja naik taksi. Kembalikan kunci mobilmu," ia berujar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Let Go {VKookZy}
Fanfiction"aku bukan kakakmu!" Jungkook mendorong seorang gadis cantik di depannya itu. "tapi kita sudah terikat," Suzy terkeukeuh. "aku akan memutuskannya dengan segera!" -Taehyung. jika sebuah keluarga adalah sebuah kesalahan, lalu kenapa harus ada sebuah k...