Sorry for typo...
♡♡♡
Dua jam kemudian, ketika Suzy asik mengobrol dengan Na Young. Gadis cantik yang berencana pindah kuliah ke Amerika bulan depan, mengingat cita-citanya yang ingin menjadi seorang Dosen. Na Young terhitung gadis beruntung karena terlahir dari keluarga kaya raya, ditambah dia juga baik hati. Ayah Na young juga ternyata rekan kerja ayahnya Suzy yang sekarang, mereka membangun satu perusahaan di Bangkok. Jika boleh memilih, Suzy juga ingin bisa kuliah ke luar negeri. Sempat terlintas di benaknya untuk bilang pada ibunya, tapi kembali lagi pada siapa Suzy. Gadis itu tidak pernah mau memanfaatkan kekayaan ayah tirinya. Bisa berkuliah di universitas ternama saja sudah sangat bersyukur baginya. Setidaknya cita-cita Suzy jadi seorang pengacara kemungkinan agar terwujud. Ia juga terhitung beruntung karena tuhan mempertemukan ibunya pada sosok kaya raya yang baik hati. Hanya saja yang Suzy sesalkan karena keberadaan kedua putranya yang selalu membuatnya bercampur aduk perasaan.
Jika Na Young pergi, bukankah ada seseorang yang akan kehilangan? Tentu. Menyedihkan. Suzy sudah pasti sedih, karena teman baiknya hanya Na Young di sini. Tapi yang lebih sedih lagi pasti Suga. Pria dari geng Jungkook yang begitu jatuh hati pada gadis ini.
"Kau sungguh akan pergi? Meninggalkan Suga- eh meninggalkanku maksudnya." Kata Suzy setengah senyum mesem menggoda Na Young. Salahkan gadis itu karena bercerita pada Suzy. Ia memang dikenal bisa menjaga rahasia, tapi jangan harap Suzy tidak menggodamu dengan segala kata-katanya yang akan membuat salah tingkah bahkan kesal.
"Jangan bilang begitu. Sejujurnya, aku juga menyukai Suga. Tapi aku terlalu malu untuk mengatakannya juga," Na Young berujar dnegan wajah murung. Sementara Suzy mencoba menghibur Na Young agar temannya itu bisa lebih berani mengatakan yang sejujurnya.
"Kenapa tidak katakan saja pada Suga. Apa butuh bantuanku? Eh, jangan deh. Nanti malah Suga yang berpikir aku mencintainya," ujar Suzy dengan segala tingkat kepedeannya membuat Na Young tertawa kecil.
"Nona Suzy, apa kau sudah tidak punya urat malu huh? ... menyebalkan." Na Young berdecak kesal seraya menutup buku dimejanya dan memasukannya ke tas berwarna pink miliknya. "Lagi pula aku lihat Taehyung, Jungkook dan anak baru itu, siapa ya namanya- Seokjin. Mereka seperti mulai menyukaimu, tidakkah salah satu dari mereka kau pilih saja?"
Suzy melirik Na Young dengan tatapan kesal. Mengerucutkan bibirnya kesal, kalimat Na Young tak ada yang terfilter sama sekali. Entah bagaimana gadis itu menyimpulkan seperti itu.
"Jangan berkata begitu! Aku tidak mau membahas orang-orang tidak waras itu. Aku sedang kesal padanya," Suzy menyeringai dan berseru dalam hati. Apalagi Jeon Jungkook!
.
.Masih di tempat yang sama setiap sore Suzy kunjungi. Restoran mewah dengan sentuhan ala kebarat-baratan, tempatnya bekerja. Hari ini lumayan ramai tak seperti hari biasanya yang didatangi banyak pengunjung entah itu warga lokal maupun mancanegara. Kadang Suzy selalu kelelahan jika pengunjung yang membludak. Dengan kain lap dan pembersih kaca, Suzy mulai membersihakan meja pelanggan dengan dua benda itu. Jangan tinggalkan bando berwarna merah di kepala Suzy dan celemek khas restoran itu. Suzy jadi terlihat seperti anak remaja pada umumnya dengan benda yang menempel dirambutnya. Ketika keringat mulai menderas di pelipisnya ditambah rasa lelah yang melanda, Suzy memilih duduk terlebih dahulu. Meski harus tetap was was takut manager-nya menegurnya karena di anggap santai-santaian dalam bekerja.
Hanya beberapa menit lalu Suzy harus bangun lagi ketika mendapati pemilik restoran datang ke sana, berjalan dengan pakaian rapih. Jas hitam dengan balutan kemeja putih dan dasi hitam yang menggantung dilehernya. Menawan, pasti. Tapi sayang dia sudah beristri. Andai dia masih lajang, pikir Suzy. Wanita itu terlalu lelah sampai harus berpikiran melenceng dari usianya. Bahkan pemilik restoran itu sudah berumur, meskipun berbeda lima tahun darinya. Masih muda.
KAMU SEDANG MEMBACA
Let Go {VKookZy}
Fanfiction"aku bukan kakakmu!" Jungkook mendorong seorang gadis cantik di depannya itu. "tapi kita sudah terikat," Suzy terkeukeuh. "aku akan memutuskannya dengan segera!" -Taehyung. jika sebuah keluarga adalah sebuah kesalahan, lalu kenapa harus ada sebuah k...