Tepat pukul 9 malam saat semuanya sudah terlelap. Suzy mengindip-indip masuk ke kamar Jungkook-seperti maling. Ini sudah hari kedua dimana dia tak memegang ponselnya.
Ia tak bisa terus seperti ini, dia harus merebut ponselnya kembali.
Ia menginjakkan sendalnya di keramik putih ini begitu tenang. Bahkan ia rela menahan napas agar pria itu tidak mendengarnya.
Suzy berhenti sebentar untuk membiarkan kedua matanya melihat sekeliling dimana sekiranya ponselnya berada. Di nakas? Tak ada. Di jaketnya? Tidak mungkin. Di bawa tidur? Bisa jadi.
Suzy berjalan kembali ke arah Jungkook. Pria itu tengah tertidur berbalik. Sebenarnya ada yang aneh dari Jungkook, ia lebih sering di rumah saat kedua orang tuanya tidak ada-seolah tengah menjaga kedua adiknya. Biasanya jika ayahnya pergi seperti kesempatan emas baginya untuk hura-hura di luar rumah.
"Dimana ya?" gumam suzy dengan suara kecil.
Tunggu! Pria itu membalikkan tubuhnya menghadap Suzy. Ia hanya menutup mulutnya dan melotot tak percaya. Suzy harus tetap tenang dan jangan bersuara.
Jungkook bergerak dan mengucek kedua matanya saat merasa seperti ada yang memperhatikan dirinya. Suzy yang syok langsung berjongkok dan masuk ke dalam kolong ranjang Jungkook dengan posisi telungkup dan menutup mulutnya.
"Sepertinya aku mendengar suara seseorang." Jungkook yang masih menyipitkan matanya menggaruk tengkuknya.
Tiba-tiba saja mata Suzy melihat sesuatu yang menggantung dari atas-kaki jungkook. Pria itu meraih sendalnya dan turun. Berjalan ke arah dispenser-tempat minum yang sengaja dia letakkan disana karena ia terkadang haus tengah malam.
Jungkook menekan tombol berwarna birunya dan air mengalir dari keran kecil di sana ke gelas yang sudah tersedia di sana.
Suara tegukan demi tegukan air yang merosot di tenggorokkannya cukup terdengar menyegarkan.
Kenapa minum saja lama sekali? Ayolah pergi tidur lagi! Umpat suzy dalam hati sambil menggigiti jemarinya kesal.
Kemana Jungkook? Dia beralih dari sana ke lemari pakaiannya. Sial! Suzy terlihat mematung karena tak bisa melihat apa yang dilakukan Jungkook disana.
Pria itu berjalan kembali ke arah kasurnya. Dan semenit kemudian terdengar suara-suara khas mulut Jungkook di telinga Suzy, seperti;
"Si pembawa sial ini kurang belaian?""Kenapa harus seperti ini gayanya?"
"Sok cantik sekali dia, wajahnya saja menyeramkan!"
"Berhentilah mengerucutkan bibir, kau itu makin menggemaskan." Apa? Suzy yang mendengarnya hanya membuka mulutnya lebar dan sibuk menrka-nerka apa yang dilakukan Jungkook di atas kasurnya.
Suzy menengadah tapi hanya melihat kayu ranjang Jungkook. Entahlah kenapa Jungkook tak memakai spring bed.
Ternyata, Jungkook tadi mengambil ponsel Suzy. Ia sudah tahu jika Suzy akan mengambil ponselnya diam-diam. Bahkan Jungkook sudah tahu jika Suzy masuk ke kamarnya dan sekarang berada di kolong ranjangnya. Ia hanya sengaja mengerjai gadis ini agar lelah menunggu dirinya tidur dan bisa keluar.
Suzy tak menggunakan pola kunci dalam ponselnya, itulah kebodohannya. Jadi sekarang Jungkook leluasa membuka dan melihat isi hp Suzy.
"Apa-apaan ini?" kata Jungkook yang berhenti bicara saat mendapati poto Suzy yang berpose seperti model pemotretan kacamata. "Kau itu tidak cocok berpoto begini. Mau seksi malah jadinya aneh!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Let Go {VKookZy}
Fanfiction"aku bukan kakakmu!" Jungkook mendorong seorang gadis cantik di depannya itu. "tapi kita sudah terikat," Suzy terkeukeuh. "aku akan memutuskannya dengan segera!" -Taehyung. jika sebuah keluarga adalah sebuah kesalahan, lalu kenapa harus ada sebuah k...