"Jangan terlalu lelah. Kau kenapa nakal sekali, sih?" gerutu Jungkook dengan suara agak memarahi Suzy ketika melihat istrinya masih memegangi kain pel.
"Ya ampun Jung. Aku hanya mengepel. Tenang saja, aku hati-hati kok." Suzy tak mau kalah. Ia tahu Jungkook cemas padanya, apalagi usia kandungannya yang sudah tua.
"Nanti kalau terpeleset bagaimana?" tanya Jungkook, merebut benda ditangan Suzy tiba-tiba, "sudah biarkan aku yang mengerjakan pekerjaan rumah."
Suzy ternganga tak percaya, rahang yang terjatuh itu segera ia tarik. Lalu menempelkan punggung tangannya di dahi Jungkook.
"Apa kau tidak sakit? Kau mengigau?" tanya Suzy dengan wajah senyum mesem. Rasanya tak percaya saja, Jungkook bahkan paling benci membereskan rumah. Dan sekarang? Dia akan jadi pembantu dirumahnya sendiri.
"Karena kau nakal. Karena aku suami yang baik juga, jadi biar aku yang membereskan rumah. Kau duduk saja," ucapnya seraya mengusap puncak kepala Suzy. Memberinya senyuman sebelum berjalan menjauh.
Suzy hanya mengendikkan kedua bahunya, melihat langkah kaki Jungkook yang bersemangat ke arah ember berisi air di sudut ruangan. Pria itu lebih dulu menghela napas, lalu melihat benda ditangannya dan mencelupkannya ke dalam air. Tak di bilas lagi, Jungkook langsung menarik kain pel itu dan mengepel lantai rumahnya.
Bukannya bersih, lantai rumah malah jadi basah. Wajar saja karena seumur hidupnya, Jungkook tidak pernah mengerjakan pekerjaan rumah.
"Lelah tidak?" tanya Suzy yang sedari tadi duduk mematung di sofa.
Jungkook menoleh. Terlihat keringat di wajahnya. Astaga! Dia lebih seksi saat berkeringat. Kaos oblongnya basah dengan cairan asin itu. Padahal ini baru beberapa menit.
"Kau duduk saja yang manis. Aku akan mengerjakan semuanya," jawab Jungkook. Lalu ia segera membersihkan sudut lantai.
Selesai! Dia menyimpan ember dan pel itu ke belakang. Lalu mengambil vaccum cleaner. Membersihkan sudut ke sudut.
"Sungguh tidak lelah?" tanya Suzy cemas. Ia hanya khawatir melihat Jungkook yang begitu berkeringat.
"Tidak, honey. Apa mau aku cium bibirmu itu, huh? Berisik sekali." Jungkook berujar dengan penekanan disetiap katanya.
Pipi Suzy merona, lalu ia membelakangi Jungkook dan duduk santai kembali dengan layar televisi menyala di hadapannya.
Suzy terlalu keras kepala. Ia beranjak dari sofa menuju Jungkook. Lalu mengambil kain kecil yang menggantung di pundak Jungkook. Membuat pria itu menatap heran Suzy.
"Aku akan membantumu juga. Aku bisa membersihkan meja dan kaca, setuju?" tawarnya.
"Kenapa aku harus menikah dengan wanita keras kepala sepertimu?" Jungkook berkacak pinggang dengan sorot mata tajam melihat Suzy.
"Karena kau mencintaiku!"
"Ahh, kau benar. Aku begitu mencintaimu sampai lupa kalau kau itu nona keras kepala," sambung Jungkook.
"O, Jung. Nanti malam tidak pergi ke restoran, kan?" tanya Suzy di sela aktifitas mengelap debu di meja.
"Memangnya kenapa? Aku mau pergi, tapi kalau kau mau aku temani aku tidak akan pergi."
"Tidak apa sih. Aku hanya ingin tidur lebih cepat. Tapi aku mau kau menemaniku," ungkapnya. Sepertinya itu bawaan bayinya. Karena Suzy tidak pernah begitu manja pada Jungkook. Bahkan dia selalu membiarkan Jungkook keluar.
"Baiklah. Hari ini aku akan libur kemanapun. Aku juga akan menemanimu tidur."
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Let Go {VKookZy}
Fanfic"aku bukan kakakmu!" Jungkook mendorong seorang gadis cantik di depannya itu. "tapi kita sudah terikat," Suzy terkeukeuh. "aku akan memutuskannya dengan segera!" -Taehyung. jika sebuah keluarga adalah sebuah kesalahan, lalu kenapa harus ada sebuah k...