Jika saja Jungkook tak berulah pada Kris. Ia tak harus mendapatkan hukuman untuk membersihkan perpustakaan hari ini. Hukuman yang cukup ringan baginya, karena mungkin mengingat Jungkook adalah putra donatur terbesar disini.
Sayangnya, anak itu selalu berulah. Misalnya tadi pagi, dia tiba-tiba menghajar Kris tanpa alasan sampai membuatnya harus mendapatkan hukuman sekarang.
Ia mengayunkan tasnya ke depan ke belakang sambil bergerutu. Lalu membuka kacamatanya kasar.
"Sialan si Kris! Awas saja aku akan menghajarnya sampai mati." Kata Jungkook yang memakai kembali kacamatanya.
Orang-orang hanya melihat tajam seorang Jeon Jungkook yang berjalan menuju perpustakaan. Heran? Tentu saja. Dari kecil Jungkook tidak pernah memasuki perpustakaan. Membawa buku saja tidak pernah apalagi masuk ke sana.
Jungkook berbelok lalu membuka pintu perpustakaan dengan lebar. Semua mata tertuju padanya. Beberapa orang hanya membuka mulutnya lebar dan beberapa lagi slaing berbisik dengan teman di sampingnya. Bahkan petugas perpustakaan di sana saja sampai menggelengkan kepalanya heran. Tidak ada hujan tak ada angin, dan seorang Jeon Jungkook justru masuk ke perpustakaan.
"Apa kalian lihat-lihat?" Kata Jungkook dengan nada sinis. "Tidak pernah lihat pria tampan masuk perpustakaan ya?"
Semuanya hanya bergidik ngeri, lalu menjauhi Jungkook yang tengah sensitif itu.
Karena masih penasaran, mereka memilih terus mengawasi Jungkook. Sekarang pria itu berjalan ke meja disudut ruangan ini. Ia meletakkan tasnya lalu menempelkan pipinya dimeja. Nyaman sekali untuk tiduran.
Tak lama setelah itu, pak Tiger datang mendenakti Jungkook yang sedang tertidur di meja.
BRAKK!
Tangan kekarnya menggebrak meja temapt Jungkook ketiduran, bukan ketiduran tapi memang sengaja tidur.
Jungkook mengangkat kedua bahunya dan melebarkan kedua bola matanya. Lalu celingak-celinguk ke sana kemari saat belum sadar ada guru killer di depannya tengah berdiri mematung dengan melipat tangan didada.
"Jeon Jungkook!" Jungkook baru melirik ke sumber suara, ia menengadah melihat wajah sangar pak Tiger. "Siapa suruh kau tidur? Ayo kerjakan hukumanmu. Kau harus merapikan buku-buku disini sesuai nama, urutan, jenis, ketebalan dan warna. Kau harus membersihkan debunya sekalian."
Lalu pak Tiger menunjukki Jungkook yang saat itu hanya berdecit kesal. "INGAT!" Jungkook terkejut kembali. "Jangan sampai ada debu sedikitpun." Katanya dengan penuh penekanan di setiap katanya.
"Iya iya aku tahu. Sudah bapak pergi saja. Kalau bapak terus mengecamku begitu, aku akan menyuruh ayahku memecatmu dari sini." Baliknya mengancam. Tapi pak Tiger tak takut, dia tahu mana yang benar dan yang salah.
Lagipula semua orang di kampus ini tahu kalau ayah Jungkook dikenal adil dan disiplin. Kalau anak itu berani mengadu, dia sendiri yang akan dalam bahaya.
Jungkook bangkit, dia memukul mejanya keras lalu meninggalkan pak Tiger yang sedang berpikir.
"Dasar Tiger si tua bangka! Aku benci sekali dosen itu. Kenapa dia tidak segera pensiun saja?" mulutnya bergerutu, sementara tangannya sibuk merapikan buku-buku di rak.
Ia berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Lalu merapikannya dan membersihkan debunya dengan kemoceng.
"Orang-orang disini tidak bisa baca atau gimana?" Omelnya saat melihat dua buku berbeda yang dalam satu tempat. "Kenapa buku Biologi bisa bersama Kimia? Kalau mau Kimia dengan Fisika saja." Omelnya lagi.
Sepuluh menit berlalu, mungkin Taehyung dan yang lainnya sedang mencari dirinya sekarang. Si tampan populer ini harus berurusan dengan buku. Seharusnya kutu buku saja yang berada disini!
Suzy dan Na Young datang ke perpustakaan, dan tak sengaja juga bertemu Jungkook yang sedang bersih-bersih di sana.
Na Young sedang mengambil buku yang dia cari. Sementara Suzy tengah ketawa-ketiwi dari jauh mentertawakan nasib malang Jungkook.
"Astaga! Ckckck ...," Jungkook menoleh saat mendengar suara yang terdengar ejekkan itu. "Apa aku sedang bermimpi?"
"Sini aku pukul!" Jungkook memukul kepala Suzy dengan kemonceng di tangannya.
Mengusap kepalanya yang dipukul Jungkook. "Cih! Tidak sopan. Kau sedang apa disini pangeran kaktus?"
"Berhenti meledekku yah! Aku sedang kesal. Lebih baik pergi sana!" Usirnya.
"Sepertinya dunia akan segera berakhir. Seorang Jeon Jungkook masuk perpustakaan?" Suzy membuka tangannya lebar dengan ekspresi meledek. "Dan," ia merebut kemonceng di tangan Jungkook. "Bersih-bersih?" Plak! Seraya memukul kepala Jungkook.
"Kyaa! Dasar hama. Mengganggu saja. Kalau kau mau membantuku, aku dengan senang hati mengizinkanmu." Kata Jungkook yang mengambil tasnya lalu melangkah lebih maju meninggalkan Suzy.
Dengan sigap, Suzy menahan lengan Jungkook. Ia memberikan benda itu kepada Jungkook lagi. Pria itu hanya melihat benda itu benci lalu menghela napasnya.
Suzy berjalan ke arah rak buku, ia mencari buku yang ia cari. Melihat setiap judul buku.
Ia mengambil satu, dua, lima buku? Ya. Lalu dia meletakkannya di meja begitu saja. Jungkook hanya melihat gadis itu. Menerka, apa mungkin dia membacanya semua? Dia mulai merasa janggal.
"Aha, ketemu." Suzy tersneyum sumringah saat menemukan buku yang ia cari. Lalu seperti tanpa dosa perempuan itu berlalu meninggalkan Jungkook dan membiarkan buku-buku itu di meja tanpa mengembalikkannya ke tempat semula.
"Suzy! Letakkan kembali bukunya ... kyaa! Menyebalkan." Jungkook melempar kemoncengnya ke kepala Suzy.
Gadis itu berbalik dengan mengerucutkan bibirnya kesal dan buku di pelukannya.
"Bereskan kembali!" Titahnya seraya melipat tangannya di dada. Lalu menarik sudut bibirnya.
"Baiklah."
Suzy bukannya mengembalikkan buku-buku itu, dia malah mengambil buku lebih banyak dan dengan sengaja menjatuhkannya. Tapi ia melihat keadaan dulu, takutnya ada penjaga perpustakaan yang melihatnya dan malah menghukumnya.
Jungkook membuka mulut dan matanya lebar sempurna. Melihat Suzy menjatuhkan buku itu ke lantai.
"Bae Suzy apa yang kau lakukan?" Jungkook memegang pipi dengan kedua telapak tangannya. Oh tuhan! Ini adalah ujian terberatnya.
Suzy menutup mulut dengan kedua tangannya seolah ia telah salah berbuat. "Uups! Aku tidak sengaja."
Secepat kilat Suzy berlari meninggalkan Jungkook dengan banyak buku yang tergeletak dilantai. Suzy berbalik menoleh ke belakang lalu menjulurkan lidahnya ke arah Jungkook.
Na Young sudah selesai. Ia hanya terheran-heran meliaht Suzy berlari terbirit-birit meninggalkannya sendirian di ambang pintu.
"Suzy tunggu aku!" Na Young berlari kecil mengejar Suzy.
Mereka sudah nampak seperti kucing dan tikus. Untuk sekarang, Jungkook tidak bisa mengejar Suzy. Kalau ia meninggalakn perpustakaan ia akan mendapat hukuman tambahan.
Jungkook menendang buku dilantai. Lalu dipunguti kembali dan di rapihkan di tempatnya semula.
Tbc.
Oke oke. Nanti nyusul abis terawehan yah.
Oh iya selamat menunaikan ibadah puasa bagi yang menjalankan. Mohon maaf lahir dan batin jika ada salah-salah kata. 🙇😊😊
Semangat yang besok mau puasa yah...😙😘😗
KAMU SEDANG MEMBACA
Let Go {VKookZy}
Fanfiction"aku bukan kakakmu!" Jungkook mendorong seorang gadis cantik di depannya itu. "tapi kita sudah terikat," Suzy terkeukeuh. "aku akan memutuskannya dengan segera!" -Taehyung. jika sebuah keluarga adalah sebuah kesalahan, lalu kenapa harus ada sebuah k...